09 Desember 2022

4 Model Rumah Bambu Sederhana di Desa, Sejuk dan Alami!

Aksen bambunya yang minimalis tetap terlihat trendy dan modern

Model rumah bambu sederhana di desa kini semakin diminati karena dinilai lebih tahan gempa bumi.

Anggapan ini ternyata bukan isapan jempol saja, lho Moms!

Bambu memang memiliki massa yang ringan sehingga sifatnya lebih elastis.

Sifat elastis inilah yang membuatnya tahan terhadap aktivitas gempa bumi dan angin yang kencang.

Nah, buat Moms yang berminat membangun rumah bambu sederhana di desa sebagai hunian maupun vila, yuk simak inspirasinya di bawah ini!

Baca Juga: 8 Desain Rumah Kayu Minimalis yang Instagrammable

Keuntungan Rumah Bambu

Ruang Tamu Sederhana Bernuansa Bambu
Foto: Ruang Tamu Sederhana Bernuansa Bambu (Pinimg.com)

Sejak zaman dahulu, bambu kerap dijadikan sebagai bahan pengganti batu bata, baja, dan bahan bangunan lainnya.

Pasalnya, bambu memiliki daya tahan yang baik dan perawatannya pun mudah.

Bambu juga dinilai sebagai bahan bangunan paling ramah lingkungan dengan limbah yang sedikit.

Sebagai pertimbangan, berikut berbagai keuntungan dari rumah bambu sederhana di desa yang bisa Moms dapatkan:

1. Tahan Gempa dan Angin

Bicara tentang kekuatannya, bambu memiliki kekuatan yang hampir sama seperti baja, lho!

Maka tak heran kalau rumput keras ini kerap disandingkan dengan material konkret lainnya seperti semen, batako, dan sebagainya.

Bambu juga dipercaya bisa menyerap guncangan akibat gempa bumi dan menahan tiupan angin besar seperti angin puting beliung.

Hal ini karena massa bambu cenderung ringan, sehingga lebih elastis daripada bahan keras seperti baja atau batako.

Oleh sebab itu, banyak orang yang mendirikan rumah bambu di daerah yang rawan gempa dan angin puting beliung atau angin topan.

Baca Juga: Sejarah Rumah Apung, Rumah Tradisional yang Terancam Punah

2. Bahan Mudah Dicari

Bambu merupakan bahan bangunan yang mudah dicari dan mudah tumbuh di lahan pekarangan, kebun, dan hutan.

Setidaknya perlu waktu 3 tahun agar bambu bisa tumbuh mencapai tinggi yang maksimal.

Durasi waktu ini tentu jauh lebih singkat ketimbang material kayu yang perlu waktu lebih dari 10 tahun sampai siap digunakan sebagai bahan bangunan.

Setelah bambu dipanen, tanaman ini akan tumbuh lagi dalam waktu singkat.

Bahkan, bambu bisa tumbuh mencapai 88 cm per hari di lahan tandus sekalipun, lho!

Kendati demikian, tidak semua jenis bambu bisa digunakan sebagai bahan bangunan.

Dari 1.700 jenis tanaman bambu yang pernah ditemukan, hanya beberapa saja yang cocok digunakan untuk bahan bangunan.

Beberapa di antaranya yaitu jenis Guadua, Dendrocalamus, Teak, dan Phyllostachys.

3. Rumah Terasa Lebih Sejuk

Apakah Moms penasaran mengapa rumah bambu sederhana di desa terasa lebih sejuk?

Hal ini tentu dipengaruhi oleh bahan bangunannya, mulai dari atas, dinding, sampai alasnya.

Rumah yang terbuat dari bambu terasa lebih sejuk karena tanaman ini bisa memproduksi oksigen hingga 35% lebih banyak daripada pohon.

Dengan begitu, kadar polusi di dalam rumah jadi lebih bersih dan terkontrol.

Baca Juga: 8 Ide Desain Dapur Sederhana yang Bisa Menjadi Inspirasi

Model Rumah Bambu Sederhana di Desa

Ilustrasi Rumah Bambu
Foto: Ilustrasi Rumah Bambu (idetrips.com)

Mulai tertarik membuat rumah bambu sederhana di desa? Intip inspirasinya berikut ini, yuk!

1. Vila Bambu Sederhana

Vila Bambu Sederhana
Foto: Vila Bambu Sederhana (Pinterest.com/airbnb)

Rumah bambu sederhana di desa yang satu ini mengusung konsep seperti vila atau penginapan.

Dengan konsep tersebut, lahan yang dibutuhkan tentu tidak sebesar rumah pada umumnya.

Lahan seluas 5x7 meter tampaknya sudah cukup untuk membangun satu unit vila dengan fasilitas kasur, kamar mandi, area makan, dan teras sempit.

Adapun jenis bambu yang digunakan yaitu bambu kuning atau golden bamboo yang banyak tumbuh di kawasan Asia.

Bambu kuning dinilai cukup kuat sebagai bahan bangunan dan membuat hunian terlihat lebih natural serta minimalis.

Menurut budaya China, tanaman ini juga bisa membawa keberuntungan dan energi positf bagi penghuninya.

Baca Juga: 8 Villa Murah di Puncak, Ada yang Harganya di Bawah Rp500 Ribu

2. Rumah Bambu 2 Lantai

Rumah Bambu 2 Lantai
Foto: Rumah Bambu 2 Lantai (Pinterest.com/dyordsprince)

Rumah bambu ini terdiri dari 2 lantai dengan ukuran yang lebih luas daripada model rumah bambu sederhana di desa sebelumnya.

Rumah ini menggunakan material bambu pada bagian dinding, sedangkan alasnya menggunakan keramik.

Penggunaan keramik pada bagian alas dipilih untuk mencegah kerusakan bambu akibat rayap atau serangga lainnya.

Meskipun kuat, bambu memiliki kadar gula yang tinggi sehingga lebih mudah memikat serangga.

Sementara semen dan keramik sangat tahan terhadap serangga sehingga cocok dijadikan alas rumah.

Kombinasi ini terlihat lebih praktis kalau Moms tidak mau ribet mengecek kondisi pagar bambu setiap saat.

3. Nipa Hut

Nipa Hut
Foto: Nipa Hut (Pinterest.com/smalmine)

Nipa Hut atau Bahay Kubo merupakan rumah panggung asli negara Filipina.

Rumah adat ini menjadi ikon budaya setempat, terutama untuk menggambarkan kehidupan masyarakat Filipina di pedesaan.

Rumah panggung di atas ukurannya relatif sempit karena dibagi menjadi 2 ruangan, yaitu ruang tamu dan kamar.

Ruang tamu dibiarkan terbuka dengan 2 jendela tanpa tirai sehingga sirkulasi udaranya lebih baik.

Sedangkan kamar tidur memiliki desain tertutup untuk menjaga privasi penghuninya.

Sementara itu, area bawah rumah bisa digunakan sebagai “gudang” atau menyimpan barang yang tidak dipakai.

Baca Juga: 10 Desain Fasad Rumah Minimalis yang Menjadi Tren

4. Rumah Bambu Modern

Rumah Bambu Modern
Foto: Rumah Bambu Modern (Livingasean.com)

Rumah bambu ini mengusung tema modern dengan perpaduan material kaca dan bambu, serta desain rumah yang minimalis.

Model rumah seperti ini bisa menjadi inspirasi rumah bambu sederhana di desa dengan sentuhan modern.

Rumah ini dibuat seperti rumah panggung, dengan fondasi yang sengaja dibuat lebih tinggi dari biasanya.

Karena tingginya melebihi tanah, fondasi ini bisa mencegah rayap masuk ke area rumah karena terbuat dari semen dan pasir.

Selanjutnya, pemilik rumah juga memilih material kaca untuk bagian jendela supaya sirkulasi cahaya di dalam rumah lebih terang.

Karena ruangan jadi lebih terang di siang hari, otomatis penggunaan lampu akan berkurang sehingga lebih hemat listrik.

Di sisi lain, material kaca cenderung tidak tahan panas dan bisa membuat ruangan bisa terasa lebih panas dari biasanya.

Namun, Moms tak perlu khawatir karena hawa panas ini bisa dinetralkan dengan material bambu yang bisa memproduksi oksigen lebih banyak.

Baca Juga: 7 Inspirasi Model Dak Teras Rumah Minimalis Modern 2022

Itu dia berbagai model rumah bambu sederhana di desa yang bisa jadi inspirasi hunian. Tertarik dengan model yang mana, nih Moms?

  • https://www.squareyards.com/blog/bamboo-homes-a-lesson-in-sustainability
  • https://www.guaduabamboo.com/blog/the-reality-about-building-with-bamboo
  • https://www.thespruce.com/how-to-grow-golden-bamboo-5077107
  • https://livingasean.com/house/a-bamboo-house-embraced-by-nature

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.