5 Tips Memilih Salep Eksim untuk Bayi, Sudah Tahu?
Jika gatal karena eksim membuat Moms tidak nyaman, itu juga akan terjadi pada bayi.
Saat Si Kecil terlihat memiliki bercak merah dan gatal, salah satu hal yang dapat mengobatinya adalah dengan memberikan krim.
Peily Soong, M.D., dokter anak di Children's of Alabama, mengatakan bahwa eksim cenderung muncul pada siku bayi, belakang lutut, dan baggian kulit yang terlipat lainnya.
Karena merupakan kulit yang kering, eksim pada bayi juga bisa dipengaruhi oleh cuaca, kondisi lingkungan atau alergi.
Bahkan, terlalu sering mandi bisa menjadi penyebab kulit kering pada bayi.
“Kondisi itu dapat menjadi lebih buruk ketika anak-anak mulai menggaruknya. Ini dikenal sebagai ruam, karena jika tetap kering dan mereka tidak menggaruknya, itu hanya seperti kerak kering. Tetapi ketika gatal, kerak tersebut akan menjadi merah," jelas Peily.
Tips Memilih Salep Eksim untuk Bayi
Namun, bagaimana cara memilih salep eksim khusus untuk bayi? Berikut ulasannya.
1. Pilih Krim Ketimbang Lotion
Sebelum meresepkan salep atau obat khusus, dokter biasanya akan merekomendasikan untuk mencoba melembabkan kulit kering terlebih dahulu.
"Jika Anda dapat mengontrol kekeringan dengan pelembab, itulah kuncinya. Masalah terbesar yang saya lihat dengan pasien adalah seringnya mereka tidak cukup melembabkan. Sekali sehari terkadang akan baik-baik saja, tetapi kadang-kadang Anda perlu melakukannya dua, tiga, atau empat kali sehari, "kata Peily.
Biasanya, krim lebih baik daripada lotion. Cari krim yang lebih tebal untuk mengurangi rasa gatal dan kerusakan kulit.
Moms juga bisa mencari salep eksim untuk bayi yang lebih sedikit menggunakan bahan kimia dan lebih banyak minyak alami.
2. Fokus pada Kualitas
Karena akan menemukan banyak pilihan salep eksim untuk bayi, Peily merekomendasikan untuk fokus pada kualitas.
"Anda ingin mendapatkan yang hipoalergenik. Anda ingin menjadi sangat tebal. Tidak harus berminyak, tetapi harus terasa lembab untuk waktu yang lebih lama. Kadang-kadang lebih tebal lebih baik karena Anda tidak harus selalu mengoleskannya kembali," katanya.
Moms juga dapat memilih salep eksim bayi yang disetujui oleh National Eczema Association (NEA), atau memeriksa produk yang sudah dibeli apakah ada dalam daftar tersebut.
"Saya akan menghindari apa pun yang mengandung minyak lavender atau teh. Meskipun tidak ada bukti pasti, ada beberapa kekhawatiran teoretis bahwa mereka dapat mengarah pada perkembangan pubertas dini. Jika bisa menghindarinya, mengapa tidak?" jelas dia.
Baca Juga: Hindari Gatal-gatal, Ini 5 Penyebab Eksim yang Perlu Diwaspadai
3. Pilih yang Tanpa Kandungan Air
Memilih salep eksim yang terbaik untuk bayi adalah yang tidak mencantumkan air pada daftar bahannya.
Produk-produk ini cenderung membutuhkan bahan pengawet, penstabil kimia, atau pengisi.
Pilihan yang lebih baik adalah adanya kandungan semacam mentega dan minyak yang terbukti melembabkan, sehingga produk dari shea butter atau minyak kelapa dapat membantu meringankan kulit gatal.
4. Pilih Produk yang Tidak Beraroma
Cari produk yang tidak beraroma untuk menghindari masalah dengan alergi atau eksim.
Jika lebih suka sesuatu yang beraroma ringan, pilih produk beraroma alami yang menggunakan minyak esensial daripada komponen kimia jika Si Kecil tidak memiliki risiko alergi.
5. Perhatikan Bahan yang Harus Dihindari
Ada beberapa hal yang harus Moms perhatikan sebelum memilih salep eksim untuk bayi, salah satunya bahan berbahaya.
Beberapa bahan di bawah harus dihindari ya Moms.
1. Parabens
Bahan bahaya pada salep eksim bayi yang pertama adalah paraben. Ini adalah bahan kimia yang digunakan terutama sebagai pengawet dalam produk perawatan kulit.
Setiap produk yang mengandung air biasanya membutuhkan pengawet untuk memperpanjang usia simpan dan mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri.
Masalahnya, paraben terbukti memiliki sifat meniru estrogen.
Pada label, bahan apa pun yang diakhiri dengan ‘-paraben’ adalah bahan kimia ini sehingga sebaiknya dihindari.
2. Fragrance
Phthalates tidak pernah terdaftar pada kemasan apa pun. Biasanya akan ditulis sebagai wewangian atau parfum pada label.
Phthalate digunakan untuk mengikat aroma pada suatu produk yang biasanya tidak beraroma alami seperti minyak lavender atau shea butter.
Phthalates juga memiliki sifat estrogenik yang mengganggu keseimbangan hormon tubuh.
3. PEG (Polyethylene Glycol)
Bahan bahaya pada salep eksim bayi yang selanjutnya adalah PEG.
Ini adalah bahan etoksilasi sintetis yang biasanya tertulis sebagai myreth, oleth, laureth, ceteareth, PEG, polyethylene, polyethylene glikol, polyoxyethylene, atau oxynol.
Ini dapat terkontaminasi dalam pengolahan dengan 1,4 dioxane yang diklasifikasikan sebagai karsinogen manusia yang potensial.
Yang terbaik adalah menjauh dari produk perawatan tubuh berbasis minyak bumi.
4. Propilen Glikol
Ini adalah zat pengental/pengisi yang berasal dari gliserin.
Propilen glikol masuk kategori yang ‘umumnya aman untuk digunakan’ oleh FDA untuk penggunaan makanan dan kosmetik, tetapi sesuatu yang juga digunakan untuk menghilangkan es pesawat terbang akan lebih baik tidak digunakan.
Baca Juga: Mengenal Eksim Atopik, dari Gejala hingga Pengobatannya
Karena kondisi Si Kecil berbeda-beda, sebelum memilih salep eksim untuk bayi lebih baik untuk menggunakannya seidikit pada kulit bayi dan melihat reaksinya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.