30 Mei 2024

Sejarah Semangka sebagai Simbol Palestina untuk Lawan Israel

Warna semangka mirip bendera Palestina
Sejarah Semangka sebagai Simbol Palestina untuk Lawan Israel

Foto: Freepik

Dunia mulai menggunakan simbol semangka yang disematkan di media sosial sebagai simbol dukungan untuk Palestina.

Buah semangka ini mengartikan Palestina karena memiliki warna yang mirip dengan benderanya, yakni merah, hijau, putih, dan hitam.

Akhirnya simbol semangka dipakai untuk memperlihatkan dukungan, dan protes terhadap agresi militer Israel.

Yuk, Moms simak sejarah semangka sebagai simbol Palestina di bawah ini.

Baca Juga: 30 Twibbon Save Palestina untuk Dipasang di Media Sosial

Sejarah Semangka sebagai Simbol Palestina

Palestina
Foto: Palestina (Fondazionebasso.it)

Penggunaan lambang semangka oleh warga Palestina bukan merupakan fenomena baru.

Simbol ini memiliki akar sejarah yang mendalam, yang pertama kali tercatat muncul selama konflik bersejarah Perang Enam Hari di tahun 1967.

Dalam perang tersebut, Israel mengambil kontrol atas Tepi Barat dan Gaza serta mencaplok Yerusalem Timur, Moms.

Sebagai tanggapan terhadap pendudukan tersebut, pemerintah Israel mengeluarkan larangan terhadap pengibaran bendera Palestina.

Untuk mengatasi hal ini, warga Palestina mulai menggunakan semangka, yang secara simbolis mewakili warna-warna dari bendera nasional mereka.

Merah dari daging buah, hijau dari kulit, putih dari bagian dalam kulit, dan biji berwarna hitam.

Ini menjadi bentuk ekspresi kreatif dan simbolis dari identitas nasional dalam menghadapi pembatasan.

Dalam sebuah wawancara dengan The National, seniman Palestina Sliman Mansour menggambarkan penutupan paksa pameran seni oleh pihak berwenang Israel pada tahun 1980.

Kejadian ini terjadi di Galeri 79 yang berlokasi di Ramallah.

Pameran tersebut menampilkan karya-karya Mansour serta karya seniman Palestina lainnya, termasuk Nabil Anani dan Issam Badrl.

Mereka menggunakan simbol semangka untuk merepresentasikan tema perlawanan dalam seni mereka.

Kemudian pada 2007, simbol semangka ini dituangkan juga melalui karya seniman Khaled Hourani yang berjudul The Story of the Watermelon.

Karya ini ditampilkan dalam Subjective Atlas of Palestine, sebuah buku yang mengumpulkan berbagai representasi visual dari Palestina oleh para seniman dan desainer.

Khaled Hourani menghidupkan kembali semangka sebagai simbol dalam karyanya dan memberikannya dimensi baru.

Dia menegaskan penggunaannya sebagai lambang ketabahan dan identitas Palestina di tengah tantangan politik dan sosial.

Dengan demikian, lambang semangka berubah dari buah tropis menjadi ikon perlawanan dan identitas nasional Palestina yang masih relevan sampai sekarang.

Baca Juga: 17 Manfaat Buah Semangka untuk Kesehatan, Yuk Simak!


Simbol Semangka Muncul Kembali

Buah Semangka
Foto: Buah Semangka (Freepik.com/fabrikasimf)

Pada tahun 2021, simbol semangka kembali menjadi representasi dari bendera Palestina.

Hal ini terjadi setelah keputusan pengadilan Israel yang memerintahkan penggusuran keluarga-keluarga Palestina dari Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.

Penggusuran tersebut dilakukan untuk memberi jalan bagi pembangunan pemukiman baru.

Di tahun 2023, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, memberi wewenang kepada kepolisian untuk menyita bendera Palestina.

Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya penegakan hukum yang lebih luas.

Pada bulan Juni tahun yang sama, sebuah rancangan undang-undang diajukan.

Rancangan ini mendukung larangan pengibaran bendera Palestina di wilayah-wilayah tertentu.

Menanggapi hal ini, Zazim, organisasi komunitas Arab-Israel, memulai kampanye protes melawan penangkapan dan penyitaan bendera.

Dalam kampanye tersebut, gambar semangka ditampilkan di 16 taksi di Tel Aviv dengan slogan provokatif, "Ini bukan bendera Palestina."

Baca Juga: 20 Manfaat Semangka untuk Ibu Hamil yang Jarang Disadari

Merupakan Masakan dan Budaya Palestina

Semangka
Foto: Semangka (Orami Photo Stock)

Di Palestina, semangka tak hanya sekadar buah, melainkan juga menjadi bagian dari praktik keagamaan dan tradisi kuliner.

Buah ini kerap disajikan bersama dengan ara, anggur, dan delima.

Dalam kuliner, semangka biasanya dibuat menjadi salad dalam hidangan meze, santapan pembuka yang umum di kawasan Mediterania.

Di Gaza Selatan khususnya, semangka menjadi sangat populer dan diolah dalam bentuk makanan bernama fatet ajer (atau qursa), yang terbuat dari semangka yang belum sepenuhnya matang.

Selain nilai kulinernya, semangka juga mengemban peran penting sebagai simbol dalam demonstrasi dan ekspresi solidaritas, terutama selama masa-masa krisis di Gaza.

Kehadirannya dalam protes menjadi lambang ketahanan dan identitas nasional, sekaligus menyampaikan pesan persatuan dan perlawanan.

Baca Juga: Fatmawati, Istri Soekarno yang Menjahit Bendera Merah Putih

Itulah sejarah semangka sebagai simbol Palestina. Semoga membantu, Moms!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.