21 Oktober 2022

Seksualitas: Pengertian, Jenis, Perkembangan, dan Faktor yang Memengaruhinya

Rasa yang sangat beragam dan bisa beubah seiring waktu
Seksualitas: Pengertian, Jenis, Perkembangan, dan Faktor yang Memengaruhinya

Foto: Orami Photo Stock

Seksualitas bukan tentang dengan siapa seseorang berhubungan seks atau seberapa sering melakukannya.

Ini adalah tentang perasaan, pikiran, ketertarikan, dan perilaku seksual terhadap orang lain.

Ketika seseorang dapat melihat pasangannya menarik secara fisik, seksual atau emosional.

Maka itulah bagian dari rasa seksualitas. Rasa ini beragam dan bersifat pribadi. Akan tetapi, inilah bagian penting dari seseorang.

Butuh waktu untuk mengetahui rasa seksual yang paling cocok untuk seseorang termasuk diri sendiri. Faktanya, rasa dalam diri masing-masing ini dapat berubah seiring waktu.

Menemukan rasa tersebut bisa menjadi pengalaman yang sangat membebaskan, mengasyikkan, dan positif.

Sayangnya, beberapa orang mengalami diskriminasi karena rasa seksual yang mereka miliki.

Baca Juga: Hal-hal yang Tidak Diketahui Tentang Seks

Pengertian Seksualitas

Perempuan
Foto: Perempuan (Freepik.com/benzoix)

Seksualitas adalah aspek-aspek terhadap kehidupan manusia terkait faktor biologis, sosial, politik dan budaya, terkait dengan seks dan aktivitas seksual yang memengaruhi individu dalam masyarakat.

Ini menunjukkan bahwa konsep seksualitas merupakan suatu yang melekat erat pada manusia dan kemanusiaannya.

Yang berarti seksualitas merupakan suatu realitas manusiawi, sesuatu yang bukan berada di luar manusia dan bukan juga sebagai sesuatu yang hanya merupakan tambahan pada manusia.

Aspek-aspek Seksualitas

Untuk memahami seksualitas secara menyeluruh, kita harus mencermati juga aspek-aspeknya.

Ada beberapa aspek penting berdasarkan struktur keberadaan manusia itu sendiri, yaitu aspek biologis, aspek psikologis, aspek sosial budaya.

1. Aspek Biologis

Aspek ini memandang dari segi biologis, seperti pandangan anatomi dan fisiologi dari sistem reproduksi (seksual), kemampuan organ seks, dan adanya hormonal, serta sistem saraf yang berhubungan dengan kebutuhan seksual.

2. Aspek Psikologis

Aspek ini merupakan pandangan terhadap identitas jenis kelamin, sebuah perasaan dari diri sendiri terhadap kesadaran identitas, serta memandang gambaran seksual atau bentuk konsep diri yang lain.

3. Aspek Sosial Budaya

Aspek ini merupakan pandangan budaya atau keyakinan yang berlaku di masyarakat terhadap kebutuhan seksual serta perilaku di masyarakat.

Baca Juga: 13 Cara Memuaskan Pasangan dari Jarak Jauh untuk Pasangan LDR

Perbedaan Seks dan Seksualitas

Untuk memahami apa yang memengaruhi kesehatan dan perkembangan seksual seseorang, penting memahami perbedaan antara seks dan seksualitas.

Meskipun istilah-istilah ini terkadang digunakan secara bergantian, seks hanya salah satu bagian dari rasa atau bentuk seksual seseorang.

Seks

Dikutip dari sebuah laman Teaching Sexual Health, istilah seks mengacu pada kategori (laki-laki, perempuan).

Ini adalah kondisi dimana orang biasanya ditetapkan saat lahir berdasarkan karakteristik fisik (misalnya alat kelamin).

Beberapa mungkin disebut interseks, ketika biologi reproduksi, seksual, atau genetik mereka tidak sesuai dengan definisi tradisional pria atau wanita.

Istilah ini sering digunakan untuk mengartikan "aktivitas seksual" atau "hubungan seksual".

Seksualitas

Sementara itu, rasa seksual adalah bagian penting dan sentral dari setiap manusia.

Ini mencakup segala sesuatu mulai dari jenis kelamin biologis, identitas gender, dan orientasi seksual hingga kehamilan dan reproduksi.

Sementara seksualitas dapat mencakup semua dimensi ini, tidak semuanya selalu dialami atau diekspresikan.

Hasrat ini tetap dipengaruhi oleh interaksi biologis, psikologis, sosial, ekonomi, politik, budaya, etika, hukum, sejarah, agama dan faktor spiritual.

Jadi, ketika menjadi orang tua, maka Moms akan mengajari Si Kecil tentang kesehatan seksual, bukan hanya seks.

Kesehatan seksual mencakup hal-hal seperti kebersihan pribadi, hubungan yang sehat, rasa seksualitas itu sendiri, dan persetujuan.

Kesehatan hasrat seksual seseorang meliputi kesejahteraan fisik, mental, emosional, dan sosialnya.

Menjaga kesehatan seksual adalah bagian penting dari kesehatan dan kebugaran secara keseluruhan.

Mengajarkan kesehatan seksualitas berarti memastikan Si Kecil memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan melindungi kesehatan mereka dan kesehatan orang lain, sekarang dan nanti.

Baca Juga: 6 Kelainan Seksual yang Mungkin Belum Kita Tahu

Jenis-Jenis Seksualitas

Pasangan Pelukan
Foto: Pasangan Pelukan (Freepik.com/senivpetro)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, terkadang perlu waktu mengetahui seksualitas yang cocok untuk seseorang.

Hasrat ini dapat berubah seiring waktu dan bisa membingungkan.

Saat seseorang tertarik pada pria atau wanita, keduanya atau tidak keduanya, begitulah rasa seksual ada pada diri seseorang.

Tidak ada benar atau salah, karena ini tentang apa yang tepat untuk pribadi masing-masing.

Meskipun ada istilah umum untuk menggambarkan berbagai jenis seksualitas, seseorang tidak perlu menggunakan label untuk mendeskripsikan dirinya masing-masing.

1. Heteroseksual dan Homoseksual

Kebanyakan orang tertarik pada lawan jenis, misalnya anak laki-laki yang menyukai anak perempuan dan wanita yang menyukai laki-laki. Orang-orang ini heteroseksual.

Beberapa orang juga ada yang memiliki seksualitas pada jenis kelamin yang sama. Orang-orang ini adalah homoseksual.

Dikutip dari Better Health Channel, sekitar 10% anak muda Australia mengalami ketertarikan sesama jenis, sebagian besar selama masa pubertas.

Lesbian adalah istilah umum untuk orang-orang yang mengidentifikasi diri sebagai wanita dan tertarik dengan sesama jenis.

Sebaliknya, gay adalah istilah umum untuk orang-orang yang mengidentifikasi diri sebagai pria dan tertarik dengan sesama jenis. 

Namun, wanita yang mengidentifikasi diri sebagai lesbian terkadang juga menggunakan kata ini.

Baca Juga: Seberapa Penting Seks untuk Wanita?

2. Biseksual

Seksualitas bisa lebih rumit daripada menjadi heteroseksual atau gay.

Beberapa orang tertarik pada pria dan wanita, dan dikenal sebagai biseksual.

Biseksual tidak berarti ketertarikan itu berbobot sama atau di mana seseorang mungkin memiliki perasaan yang lebih kuat untuk satu jenis kelamin daripada yang lain.

Ini dapat bervariasi tergantung pada siapa mereka bertemu. Ada berbagai jenis biseksualitas.

Beberapa orang yang tertarik pada pria dan wanita masih menganggap diri mereka sebagai heteroseksual atau gay.

Mereka mungkin memiliki perasaan seksualitas terhadap kedua jenis kelamin, tetapi hanya melakukan hubungan dengan satu jenis kelamin.

Orang lain melihat ketertarikan seksual lebih abu-abu daripada hitam dan putih.

Jadi, karena ada banyak perbedaan antara individu, kata biseksualitas adalah istilah umum saja.

Baca Juga: Kenali Perbedaan Pedofil dan Predator Seksual

3. Aseksual

Seseorang yang diidentifikasi sebagai aseksual (ace) adalah seseorang yang tidak mengalami, atau mengalami sangat sedikit, ketertarikan seksualitas.

Bagaimana penjelasannya?

Aseksualitas bukan sebuah pilihan seperti pantang atau rasa di mana seseorang memilih untuk tidak berhubungan seks dengan siapa pun, baik memiliki ketertarikan atau tidak. 

Sama seperti homoseksualitas atau heteroseksualitas, aseksual adalah orientasi seks seseorang.

Beberapa mungkin mengidentifikasi diri sebagai aseksual, kecuali untuk beberapa pengalaman ketertarikan seksual yang jarang (aseksualitas abu-abu).

Beberapa lainnya merasakan seksualitas hanya setelah mereka mengembangkan ikatan emosional yang kuat dengan seseorang.

Hal ini dikenal dengan demiseksualitas

Faktor-faktor yang Memengaruhi Seksualitas

Pasangan
Foto: Pasangan (Freepik.com/pressfoto)

Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi seksualitas yang diekspresikan seseorang, yakni:

1. Agama

Pandangan agama tertentu yang diajarkan dari orang tua atau orang sekitar, ternyata berpengaruh terhadap ekspresi seksuallitas seseorang.

Contohnya seperti konsep tentang keperawanan, yang dapat diartikan sebagai kesucian dan kegiatan seksual dianggap dosa, untuk agama tertentu.

2. Budaya, Nilai, dan Keyakinan

Faktor budaya, termasuk pandangan masyarakat tentang seksualitas dapat memengaruhi individu.

Tiap budaya mempuyai norma-norma tertentu tentang identitas dan perilaku seksual.

Budaya turut menentukan lama hubungan seksual, cara stimulasi seksual, dan hal lain terkait dengan kegiatan seksual.

3. Peran dan Hubungan

Kualitas hubungan seseorang dengan pasangan hidupnya sangat memengaruhi kualitas hubungan seksualnya.

Cinta dan rasa percaya merupakan kunci utama yang memfasilitasi rasa nyaman seseorang terhadap seksualitas dan hubungan seksual.

4. Kebisaan Hidup Sehat dan Kondisi Kesehatan

Tubuh, jiwa, dan emosi yang sehat merupakan persyaratan utama untuk dapat mencapai kepuasan seksual.

Trauma, stres, atau penyakit dapat memengaruhi kemampuan individu untuk melakukan kegiatan atau fungsi kehidupan sehari-hari yang tentunya juga memengaruhi ekspresi seksualitasnya.

Kebiasaan tidur, istirahat, asupan gizi, dan pandangan hidup yang positif juga berkontribusi pada kehidupan seksual yang membahagiakan.

5. Proses Perkembangan

Proses perkembangan manusia juga memengaruhi aspek psikososial, emosional dan biologis kehidupan yang selanjutnya akan memengaruhi seksualitas individu.

Sejak lahir, gender, atau seks memengaruhi perilaku individu sepanjang kehidupan seseorang.

Perkembangan Seksualitas

Laki-laki dan Perempuan
Foto: Laki-laki dan Perempuan (Freepik.com/cookie-studio)

Perkembangan seksualitas diawali dari masa pranatal dan bayi, kanak-kanak, masa pubertas, masa dewasa muda dan pertengahan umur, serta dewasa.

1. Masa Pranatal dan Bayi

Pada masa ini, komponen fisik atau biologis sudah mulai berkembang.

Berkembangnya organ seksual mampu merespon rangsangan, seperti adanya ereksi penis pada laki-laki dan adanya pelumas vagina pada wanita.

Perilaku ini terjadi ketika mandi, bayi merasakan adanya perasaan senang.

2. Masa Kanak-kanak

Masa ini dibagi dalam usia balita, prasekolah, dan sekolah.

Perkembangan seksual pada masa ini diawali secara biologis atau fisik, sedangkan perkembangan psikoseksual pada masa ini terbagi menjadi dua, yaitu tahap phalik dan tahap laten.

3. Masa Pubertas

Pada masa ini sudah terjadi kematangan fisik dari aspek seksual dan akan terjadi kematangan secara psikososial.

Terjadinya perubahan secara psikologis ini ditandai dengan adanya perubahan citra tubuh,, serta perhatian yang cukup besar terhadap:

  • Perubahan fungsi tubuh
  • Pembelajaran tentang perilaku
  • Kondisi sosial
  • Perubahan lain, seperti perubahan berat badan, tinggi badan, perkembangan otot, bulu di pubis, buah dada, atau menstruasi bagi wanita.

4. Masa Dewasa Muda dan Pertengahan Usia

Pada tahap ini perkembangan secara fisik sudah cukup matang dan ciri seks sekunder telah mencapai puncaknya, yaitu antara umur 18-30 tahun.

Pada masa pertengahan usia terjadi perubahan hormonal, pada wanita ditandai dengan penurunan esterogen, pengecilan payudara dan jaringan vagina, penurunan cairan vagina.

Pada pria ditandai dengan penurunan ukuran penis serta penurunan semen.

Dari perkembangan psikososial, sudah mulai terjadi hubungan intim antara lawan jenis, proses pernikahan dan memiliki anak, sehingga terjadi perubahan peran.

5. Masa Dewasa Tua

Perubahan yang terjadi pada tahap ini, khususnya pada wanita di antaranya adalah pengecilan atau atrofi pada vagina dan jaringan payudara, penurunan cairan vagina, dan penurunan intensitas orgasme pada wanita.

Sedangkan pada pria akan mengalami penurunan jumlah sperma, berkurangnya intensitas orgasme, terlambatnya pencapaian ereksi, dan pembesaran kelenjar prostat.

Itulah penjelasan dari seks, seksual dan seksualitas yang pasti dirasakan oleh setiap orang.

Umumnya, seksualitas dibangun dari pilar-pilar gagasan yang mana mewakili satu bagian dari siapa diri kita dan semua bagian ini terhubung dan dipengaruhi satu sama lain.

  • https://teachingsexualhealth.ca/parents/teaching-your-child/sex-vs-sexuality/
  • https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/Sexuality-explained
  • https://www.academia.edu/6346313/Konsep_Seksualitas_Kel_5
  • https://media.neliti.com/media/publications/282740-seksualitas-manusia-sebagai-realitas-dan-4c9af186.pdf

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.