Mengenal Sinonggi, Makanan Khas Sulawesi Tenggara Pengganti Nasi

Ternyata baik untuk kesehatan tubuh

Sinonggi adalah makanan khas Sulawesi Tenggara, terutama bagi Suku Tolaki salah satu suku di Sulawesi Tenggara.

Indonesia memang dikenal memiliki banyak keanekaragaman hayati yang tumbuh di seluruh pelosok nusantara, tak terkecuali di Sulawesi Tenggara.

Sebuah Provinsi yang menyimpan ragam hayati yang bisa dijadikan sebagai makanan khas seperti tepung sagu yang dihasilkan dari pohon rumbia (pohon sagu).

Tepung sagu jika diolah dan diproduksi bisa menghasilkan ragam panganan tradisional, diantaranya Sinonggi.

Yuk, simak penjelasan mengenai makanan khas Sulawesi Tenggara ini!

Baca Juga: 17 Makanan Khas Bogor yang Patut Dicoba, Rasanya Enak Semua!

Sejarah Sinonggi

Sinonggi (Orami Photo Stock)
Foto: Sinonggi (Orami Photo Stock)

Menurut budaya lokal, penamaan makanan ini berasal dari kata "posonggi".

Posonggi atau o songgi (bahasa Tolaki) merupakan alat mirip sumpit terbuat dari bambu yang dihaluskan dengan ukuran panjang kurang dari sepuluh sentimeter.

Alat inilah yang kemudian akan digunakan untuk mengambil sinonggi dari tempat penyajian.

Sinonggi memiliki fungsi yang sama seperti nasi, telah menjadi makanan pokok bagi masyarakat daratan Sulawesi Tenggara yang memiliki kandungan karbohidrat, pas saat dihidangkan bersama lauk seperti sayur dan ikan.

Namun, seiring perkembangan zaman, lauk-pauk pada Sinonggi telah banyak berkembang, mengikuti keinginan bagi penikmatnya.

Terkadang, dihidangkan hanya dengan cumi saja, ayam ataupun dengan daging sapi.

Bahkan, dulu Sinonggi hanya dicampur dengan ikan air laut yang dimasak bening, tidak menggunakan bawang merah dan bawang putih.

Baca Juga: 8 Makanan Khas Papua yang Unik dan Lezat, Coba Yuk, Moms!

Perbedaan Sinonggi dengan Papeda

Sinonggi
Foto: Sinonggi (Orami Photo Stock)

Moms mungkin saat melihat gambar sinonggi berpikir makanan yang satu ini sama dengan papeda.

Nyatanya, meski memiliki kemiripan bahan dengan papeda, namun sinonggi berbeda pada cara penyajian.

Pada sinonggi, tepung sagu yang sudah dimasak tidak dicampurkan dengan sayur, kuah ikan, sambal (dabu-dabu), atau bumbu lainnya.

Peracikannya diserahkan kepada selera masing-masing yang akan makan dan biasanya tidak dicampur.

Manfaat Sinonggi bagi Kesehatan

Ilustrasi Manfaat Sinonggi (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Manfaat Sinonggi (Orami Photo Stock)

Sinonggi terbuat dari sagu dan menjadi makanan pokok masyarakat setempat.

Dibandingkan dengan makanan pokok lainnya, kalori yang dimiliki sagu terhitung cukup besar.

Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia Kemenkes RI, dalam 100 gram sagu, Moms sudah bisa mendapatkan 332 kalori dan karbohidrat sebanyak 83 gram.

Oleh karenanya, Moms bisa menjadikan sagu sebagai sumber energi yang baik untuk tubuh.

Meski kandungan vitamin dan mineral sagu tidak begitu tinggi, tapi makanan yang satu ini tetap bisa memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan.

Berikut manfaat sinonggi bagi kesehatan:

1. Mengandung Antioksidan

Sagu pada sinonggi mengandung antioksidan yang baik bagi menumpuknya zat radikal bebas dalam tubuh. 

Dengan kata lain, mengonsumsi ini sekaligus membantu tubuh Moms mencegah risiko penyakit kronis akibat stres oksidatif, meningkatkan imun, hingga menekan risiko penyakit jantung


2. Menaikkan Berat Badan untuk Penderita Malnutrisi

Bagi orang yang mengalami malnutrisi atau sedang dalam pemulihan pascacedera, mengonsumsi sagu bisa menjadi cara cepat untuk menaikkan berat badan.

Kandungan kalori yang tinggi pada sagu membuatnya jadi makanan yang tepat untuk tujuan ini.

Baca Juga: 15 Makanan Khas NTT, Ada Catemak Jagung hingga Sei Sapi

3. Menurunkan Risiko Diabetes

Sagu sebagai bahan pembuat sinonggi setidaknya mengandung 7,5 persen pati resistan. 

Pati resistan ini dapat melalui saluran pencernaan tanpa tercerna.

Hasilnya, sagu bisa menjadi prebiotik, dan saat mencapai usus, pati resistan ini dapat dipecahkan menjadi asam lemak rantai pendek (SCFA).

Pada penelitian gabungan Journal of Food Science, sagu diujikan sebagai konsumsi prebiotik untuk tikus. 

Hasilnya, tingkat SCFA di usus tikus meningkat dan risiko resistensi insulin (salah satu faktor penyebab diabetes) turut berkurang.

Meski baru teruji pada hewan, manfaat pati resistan pada manusia dikatakan tidak jauh berbeda. 

4. Melancarkan Pencernaan

Sagu mudah untuk dicerna oleh sistem pencernaan, lho Moms.

Meski tidak banyak, sagu juga masih memiliki kandungan serat yang bisa membantu melancarkan pencernaan dan menyeimbangkan lingkungan tempat tumbuhnya bakteri baik di usus.

5. Baik untuk Otot

Tidak hanya memberikan tambahan energi untuk olahraga, sagu juga dipercaya dalam mempercepat pemulihan otot yang kelelahan setelah olahraga.

Selain itu, bagi orang yang mengonsumsi sagu sebagai makanan pokok, pertumbuhan dan perbaikan kerusakan otot juga akan berlangsung lebih cepat.

6. Menurunkan Tekanan Darah

Ada sedikit kalium yang ditemukan di dalam sagu, yang dapat membantu mengatasi masalah tekanan darah.

Berdasarkan Indian Journal of Endocrinology and Metabolism , potasium dapat berfungsi sebagai vasodilator, yang dapat mengendurkan ketegangan pada pembuluh darah dan membukanya.

Manfaat sagu ini dapat mengurangi tekanan di dalam darah dan menurunkan tekanan keseluruhan pada sistem kardiovaskular

Moms yang memiliki masalah tekanan darah baik tinggi atau rendah, akan merasakan manfaat sagu saat rutin mengkonsumsinya.

7. Sumber Energi

Sagu mengandung karbohidrat yang tinggi, yang merupakan sumber energi yang baik.

Ini dapat membantu memberikan energi yang tahan lama, terutama bagi mereka yang beraktivitas fisik tinggi atau membutuhkan suplai energi yang stabil.

Baca Juga:

Resep Sinonggi

cara membuat sinonggi Foto: instagram.com/pondokseafood_kikil_steak
Siap dalam 1 jam
Sajian 3 porsi

Di Sulawesi Tenggar, sinonggi akan disandingkan dengan aneka lauk yang juga kaya akan gizi.

Seperti sayur dan ikan segar yang membuat sinonggi semakin lezat.

Yuk, simak cara membuatnya!

Bahan-bahan

  • 1/2 litter Sagu
  • Ikan (terserah ikan apa)

Bumbu ikan:

  • 3 siung bawang putih
  • 4 siung bawang merah
  • tomat
  • daun serei
  • kunyit

Bahan kangkung:

  • 3 siung Bawang putih
  • tomat
  • Kangkung
  • 3 siung Bawang merah

Cara membuat:

  1. Tumis ikan. Haluskan bawang putih dan bawang merah.
  2. Masukkan tomat daun serei, masukkan air, lalu masukkan ikan dan kunyit. Tutup.
  3. Setelah mendidih masukkan penyedap rasa. Tes rasa. Setelah matang sisihkan ikan.
  4. Tumis kangkung, masukkan bawang merah dan putih, lalu tomat.
  5. Masukkan kangkung yang sudah dicuci bersih, tunggu hingga layu, masukkan penyedap rasa. Tes rasa tunggu hingga matang. Sisihkan
  6. Masak air untuk sagu: sambil menunggu air matang.
  7. Ambil wadah masukkan sagu dengan air, saring sagu agar kotoran sagu hilang.
  8. Diamkan sampai mengendap.
  9. Setelah mengendap, buang airnya dan sisakan sedikit saja.
  10. Lalu aduk, tuang air mendidih. Aduk sagu sampai mengental.
  11. Sinonggi siap disajikan.

Itu dia sejarah hingga cara membuat sinonggi, makanan pokok tradisional khas Sulawesi Tenggara.

Moms sudah pernah menyatap bubur sagu ini? Jika belum, yuk coba buat dengan resep di atas!

  • https://www.researchgate.net/publication/273149961
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5240068/
  • https://www.healthline.com/nutrition/sago
  • https://www.organicfacts.net/sago.html
  • https://www.livestrong.com/article/470302-what-are-the-health-benefits-of-sago
  • https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/020419-update-data-komposisi-pangan-indonesia
  • https://cookpad.com/id/resep/5060220-sinonggi-kendari

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.