08 Agustus 2024

Shalat Fajar: Waktu, Tata Cara, Niat, dan Keutamaannya

Shalat sunah 2 rakaat sebelum shalat subuh

Shalat Fajar sering diartikan sebagai shalat Subuh. Namun, ini adalah dua jenis ibadah yang berbeda.

Shalat Subuh adalah shalat wajib 5 waktu bagi umat Islam, sedangkan shalat Fajar yakni shalat yang sunah dilaksanakan.

Arti sunah adalah mendapatkan pahala atau ganjaran ketika melaksakannya dan tidak mendapat dosa saat meninggalkannya.

Terlihat serupa, tapi tata cara serta proses dari shalat sunah ini berbeda.

Diyakini seseorang yang melaksanakan shalat sunah di waktu fajar ini mendapatkan keutamaan dan keberkahan dari Allah.

Pahalanya akan digandakan berkali-kali lipat, lho.

Lantas seperti apa niat, tata cara serta keutamaan dari shalat Fajar ini? Yuk, cari tahu!

Baca Juga: 14 Daftar Makanan Haram Disertai Dalil dan Penjelasannya

Mengenal Shalat Fajar

Sedang Melaksanakan Shalat Fajar
Foto: Sedang Melaksanakan Shalat Fajar (Depositphotos.com)

Shalat Fajar adalah shalat sunah yang dilakukan sebelum melaksanakan shalat Subuh.

Biasanya, shalat ini dilaksanakan ketika mendekati waktu shalat Subuh.

Untuk rakaatnya sendiri pun berjumlah 2 layaknya shalat wajib Subuh.

Dilansir dari NU Online, Imam Abu Hasan al-Mubarakfuri mengartikan dua rakaat shalat Fajar sebagai shalat qabliyah Subuh.

Hal ini seperti yang dijelaskan dalam riwayat Mir’ah al-Mafatih Syarah Misykat al-Mashabih, yang berbunyi:

قوله (ركعتا الفجر) أي سنة الفجر هي المشهورة بهذا الاسم

Artinya:

“Makus dari perkataan ‘dua rakaat shalat Fajar’ (dalam hadis) adalah shalat sunah (qabliyah) Fajar. Penyebutannya memang masyhur dengan nama ini” (Abu al-Hasan al-Mubarakfuri, Mir’ah al-Mafatih Syarah Misykat al-Mashabih, juz 4, hal. 137).

Penamaan istilah shalat Fajar ini sebenarnya cukup banyak.

Ada yang menamai shalat sunah Subuh karena dilaksanakan sebelum waktu Subuh.

Adapun yang mengatakan shalat sunah barad karena dilakukan ketika pagi hari dengan suhu sejuk.

Selain itu, nama shalat sunah ini juga disebut shalat sunah Ghadar, yakni shalat sunah yang dilakukan masih dini hari sekali.

Baca Juga: Ketentuan Batas Sholat Subuh, Jangan Sampai Kesiangan!

Arti dari shalat Fajar sebagai shalat qabliyyah Subuh juga dikuatkan karena gabungan kata “rak‘atai-l-fajr” yang artinya dua rakaat shalat Fajar.

Adapun ini tertuang dalam hadis berikut:

عن حفصة قالت: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصلي ركعتي الفجر قبل الصبح في بيتي يخففهما جدا

Artinya:

“Diriwayatkan dari Sayyidah Hafshah, beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan shalat dua rakaat fajar sebelum melaksanakan shalat Subuh di rumahku dengan sangat cepat” (HR. Ahmad).

Selain itu, ada bunyi hadis lain yang mendukung pernyataan tersebut seperti:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنْ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ

Artinya:
“Diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah radliyallahu ‘anha, beliau berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam belum pernah dalam melakukan shalat sunah lebih diperhatikan dari dua rakaat fajar” (HR. Bukhari)

Apa Perbedaan Shalat Fajar dan Qabliyah Subuh?

Berdoa
Foto: Berdoa (freepik.com/freepik)

Dalam praktik keagamaan Islam, shalat Fajar dan qabliyah Subuh sering kali menimbulkan kebingungan.

Keduanya terkait dengan waktu fajar, tapi memiliki perbedaan dalam makna dan pelaksanaannya.

Shalat Fajar adalah shalat yang dilakukan saat fajar mulai menyingsing.

Menurut banyak ulama, shalat Fajar adalah shalat yang dilakukan ketika cahaya fajar pertama kali muncul di langit.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah, shalat Fajar dianggap sangat istimewa.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Dua rakaat shalat Fajar lebih baik dari dunia dan seisinya" (HR. Muslim no. 725).

Sementara itu, shalat Qabliyah Subuh, atau shalat sunah sebelum Subuh, juga dilakukan pada waktu fajar sebelum matahari terbit.

Ini adalah shalat sunah yang sangat dianjurkan.

Imam Abu Hasan Al-Mubarakfuri dalam kitab "Mir’ah Al-Mafatih Syarah Misykat Al-Mashabih" menjelaskan bahwa dua rakaat shalat Fajar pada hadis di atas sebenarnya merujuk pada shalat Sunah Qabliyah Subuh.

Para ulama sepakat bahwa shalat Fajar adalah shalat wajib dan memiliki kedudukan tinggi dalam Islam.

Namun, ada perbedaan pendapat mengenai shalat Qabliyah Subuh.

Sebagian besar ulama menganggapnya sebagai shalat sunah yang sangat dianjurkan, sementara beberapa ulama memandangnya sebagai bid'ah.

Baca juga: 6 Rukun Wudu dan Tata Cara serta Manfaatnya untuk Kesehatan

Perbedaan praktis antara keduanya terletak pada niat dan niat dalam hati saat melaksanakan shalat.

Shalat Fajar dimulai dengan niat menjalankan shalat wajib Fajar, sedangkan shalat Qabliyah Subuh dimulai dengan niat melaksanakan shalat sunah sebelum Subuh.

Memahami perbedaan antara shalat Fajar dan Qabliyah Subuh penting bagi setiap muslim.

Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat memperdalam hubungan spiritual kita dengan Allah.

Kedua jenis shalat ini memberikan peluang untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Tata Cara Shalat Sunah Fajar

Pria sedang Shalat
Foto: Pria sedang Shalat (Newmuslims.net)

Karena ini merupakan shalat sunah yang berbeda dari shalat Subuh, tata caranya pun berbeda.

Berikut sejumlah tata cara dari shalat Fajar sunah 2 rakaat, antara lain:

1. Niat Shalat

Melansir IslamiCo, niat dalam shalat Fajar dalam Nihayatuz Zain, Syaikh Nawawi memaparkan ada sejumlah niat yang bisa dicontoh untuk melaksanakan shalat sunah 2 rakaat ini.

Niat shalat Fajar berbunyi:

أُصَلِّي سُنَّةَ الْفَجْرِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلّهِ تَعَالى

"Ushalli sunnatal fajri rok’ataini ada’an lillahi ta’ala."

Artinya: “Saya niat shalat sunah Fajar dua rakaat karena Allah Ta’ala”

Selain itu, niat shalat sunah Fajar juga bisa dengan niat:

أُصَلِّي سُنَّةَ الْبَرَدِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلّهِ تَعَالى

"Ushalli sunnatal barodi rok’ataini ada’an lillahi ta’ala."

Atau dengan niat seperti:

أُصَلِّي سُنَّةَ الْبَرَدِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلّهِ تَعَالى

"Ushalli sunnatas subhi rok’ataini ada’an lillahi ta’ala."

Artinya: "Saya niat shalat sunah Subuh Fajar dua rakaat karena Allah Ta’ala"

Adapun niat shalat Fajar yang lebih lengkap untuk seorang mukmin seperti:

اُصَلِّيْ سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

"Usholli sunnatas shubhi rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala."

Artinya: “Saya niat shalat sunah Subuh dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”

Baca Juga: Mengenal Shalat Tahajud, Tata Cara, dan Keutamaannya, Masya Allah!


2. Pelaksanaan Shalat

Shalat sunah Fajar ini berjumlah 2 rakaat dan dilaksanakan pada waktu sebelum shalat Subuh.

Untuk tata cara pelaksanannya yakni seperti berikut ini:

Rakaat Pertama

Ketika melaksanakan rakaat pertama, diikuti surah al-Fatihah dan disunahkan membaca surah al-Kafirun.

Selain itu, dibolehkan juga untuk membaca potongan ayat dari surah al-Baqarah yakni:

قولوا آمنا بالله واما أنزل إلينا

"Qūlwā amnā bāllh wāmā anzl ilīnā."

Rakaat Kedua

Sedangkan pada rakaat kedua diikuti dengan membaca surah Al-Ikhlas, atau bisa juga membaca ayat surah Ali Imran yakni:

قل يا أهل الكتاب تعالوا إلى كلمة سواء

"Qul lii ahlil-kitāb taallwā ili kalmaẗsawaa."

Hal ini didasarkan pada hadis muslim yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Abu Hurairah Ra.

Adapun hadis tersebut berbunyi:

عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم “قرأ في ركعتي الفجر قل يا أيها الكافرون وقل هو الله أحد

Artinya: “Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah Saw membaca al-Kafirun dan Al-Ikhlas pada saat shalat Fajar dua rakaat.”

Sedangkan dalam riwayat lain, ada hadis muslim dari Ibnu Abbas:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يقرأ في ركعتي الفجر (قولوا آمنا بالله وما أنزل إلينا ) والتي في آل عمران ( تعالوا إلى كلمة سواء بيننا وبينكم)

Artinya: “Rasulullah Saw membaca ‘Quluu Amanna billahi wa maa unzila ilaina’ dan ayat dalam Ali Imran, ‘Ta’aalau ila kalimatin sawa’in bainana wa bainakum’ pada saat shalat Fajar.”

Rasulullah SAW ketika melaksanakan shalat Fajar ini tidak terlalu lama. Ini tertuang pada hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim melalui Aisyah Ra,

كان النبي صلى الله عليه وسلم يخفف الركعتين اللتين قبل صلاة الصبح حتى إني لأقول هل قرأ بأم الكتاب

Artinya:

“Nabi SAW meringankan bacaan dalam dua rakaat sebelum Subuh sehingga aku berkata ‘apakah beliau membaca al-Fatihah saja?'”

Sahabat Nabi SAW di kala itu bertanya, "bagimana jika datang ke masjid dan shalat Subuh telah dimulai dan tidak sempat melakukan shalat Fajar?"

Ketika kita tertinggal seperti itu, maka seorang muslim diperbolehkan melakukannya setelah waktu shalat Subuh, atau boleh juga melakukannya setelah naiknya matahari (irtifa’).

Pelaksanaan waktu shalat Fajar ini diriwayatkan oleh Abu Dawud,

عن قيس بن عمرو قال : “رأى رسول الله صلى الله عليه وسلم رجلا يصلي بعد صلاة الصبح ركعتين فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: صلاة الصبح ركعتان فقال الرجل إني لم أكن صليت الركعتين اللتين قبلهما فصليتهما الآن فسكت رسول الله صلى الله عليه وسلم” رواه أبو داود

Artinya:

“Dari Qais bin Amr berkata: Rasulullah SAW melihat seorang laki-laki melakukan shalat dua rakaat setelah shalat Subuh, kemudian Rasul berkata: Shalat Subuh itu hanya dua rakaat.

Kemudian laki-laki itu menjawab: sesungguhnya aku belum melakukan shalat dua rakaat sebelum Subuh, sehingga aku melakukannya sekarang (setelah shalat Subuh), kemudian Rasulullah SAW diam.” (HR. Abu Dawud)

Baca Juga: 6 Manfaat Gerakan Shalat untuk Kesehatan, Masya Allah!

Waktu Shalat Sunah Fajar

Membaca Alquran
Foto: Membaca Alquran (Istockphoto.com)

Dilansir dari jabar.nu.id, shalat sunah Fajar termasuk ke dalam shalat sunah yang tidak disunahkan untuk dikerjakan secara berjamaah.

Shalat Fajar dikerjakan pada terbit fajar shidiq atau setelah azan Subuh (awal waktu) dan dikerjakan sebanyak 2 (dua) rakaat.

Zikir setelah Shalat Sunah Fajar

Dikutip dari kitab Nihayatuzzain, berikut ini adalah rangkaian zikir dan doa yang sunah kita lafazkan saat jeda antara shalat Fajar hingga pelaksanaan salat Subuh:

Diawali dengan pembacaan zikir:

يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ لآ إلَهَ إِلاَّ أَنْتَ

"Ya hayyu ya qoyyum laa ilaaha illa anta." (40 kali)

Artinya:

“Wahai Yang Maha Hidup, Wahai Yang Maha Berdiri Sendiri, tiada tuhan selain Engkau”

  • Dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 11 x
  • Dilanjutkan dengan membaca surat Al-Falaq sebanyak 1 x
  • Dilanjutkan dengan membaca surat An-Naas sebanyak 1 x

Dilanjutkan dengan berzikir:

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ أَسْتَغْفِرُ اللهَ

"Subhanallah wabihamdihi subhanallahil ‘adzim astaghfirulloh."

Artinya:

“Maha Suci Allah, dan dengan memuji-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung. Aku memohon ampunan pada Allah”

Dilanjutkan dengan berzikir:

سُبْحَانَ مَنْ تَعَزَّزَ بِالْعَظَمَةِ سُبْحَانَ مَنْ تَرَدَّى بِالْكِبْرِيَاءِ سُبْحَانَ مَنْ تَفَرَّدَ بِالْوَحْدَانِيَّةِ سُبْحَانَ مَنْ احْتَجَبَ بِالنُّوْرِ سُبْحَانَ مَنْ قَهَرَ الْعِبَادَ بِالْمَوْتِ سُبْحَانَ مَنْ لَا يَفُوْتُهُ فَوْتٌ سُبْحَانَ الْأَوَّلُ الْمُبْدِىءُ سُبْحَانَ الْآخِرِ الْمُفْنِيْ سُبْحَانَ مَنْ تَسَمَّى قَبْلَ أَنْ يُسَمَّى سُبْحَانَ مَنْ عَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ سُبْحَانَ مَنْ كَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ سُبْحَانَ مَنْ لَايَعْلَمُ قَدْرَهُ غَيْرُهُ )سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ (3 X سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

"Subhana Man ta’azzaza bil-adzomati, subhana Man tarodda bil-kibriyaa`i, subhana Man tafarroda bil wahdaniyyati, subhana man ihtajaba bin-nuuri, subahan Man qaharol ‘ibaada bil mauti, subhana Man laa yafuutuhu fautun,

subhanal awwal al-mubdi, subhanal akhir al-mufni, subhana man tasamma qobla ay yusamma, subhana Man ‘allama Adamal asmaa`a, subhana man kaana ‘arsuhu ‘alal maa,

subhana Man ya’lamu qadrohu ghoiruhu (Subhanallah wabihamdihi subhanallahil ‘adzim astaghfirulloh) subhana Robbika Robbil ‘izzati ‘ammaa yashifuun, wa salaamun ‘alal mursaliin walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin."

Baca Juga: 30 Doa Pernikahan Islami yang Membawa Berkah bagi Pengantin

Artinya:

“Maha suci Dzat yang perkasa dengan keagungan-Nya, Maha suci Dzat yang berhiaskan kebesaran, Maha suci Dzat yang menyendiri dalam sifat keesaan-Nya, Maha suci yang berhijab dengan cahaya, Mahasuci Dzat yang melemahkan para hamba dengan kematian, Maha suci Dzat yang tidak disibukkan oeh kesibukan apapun,

Maha suci Dzat yang Maha Awal dan Maha mengawali, Maha suci Dzat yang Maha Akhir dan Maha memfanakan,

Maha suci Dzat yang menamai sebelum dinamai, Maha suci Dzat yang mengajarkan nama-nama kepada Adam, Maha suci Dzat yang singgsana-Nya berada di atas air,

Maha suci Dzat yang kadar-Nya tidak diketahui oleh sesiapapun (Maha Suci Allah, dan dengan memuji-Nya.

Maha Suci Allah Yang Maha Agung), Maha suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha lebih mulia dari apa yang mereka sifatkan, keselamatan bagi para Rasul, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam”.

Lalu, berbaring ke samping kanan dengan membaca:

اللهم رَبَّ جِبْرِيْلَ وَمِيْكَائِيْلَ وَإِسْرَافِيْلَ وَعِزْرَائِيْلَ وَرَبَّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجِرْنِيْ مِنَ النَّارِ

"Allahumma Robbi Jibrila wa Mikaila wa Isroofiila wa ‘Izrooiila, wa Robbi Sayyidina Muhammadin Shollallahu ‘alaihi wa sallam. Ajirnii minan naar."

Artinya:

“Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, dan Tuhannya junjungan kami Muhammad SAW.

Selamatkanlah kami dari neraka."


Keutamaan Shalat Fajar Sunah

Wanita Beribadah
Foto: Wanita Beribadah (stock.adobe.com)

Shalat Fajar, salah satu shalat sunah yang amat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, dilaksanakan saat Subuh ketika kebanyakan orang baru saja bangun tidur.

Keutamaan dari shalat Fajar begitu besar, sehingga Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk menjalankan ini lebih dari shalat sunah lainnya.

Meskipun sering kali sulit untuk bangun pagi dan merasa mengantuk, shalat Fajar memiliki janji keutamaan istimewa dari Allah.

Berikut adalah beberapa keutamaan shalat Fajar yang dapat memberi motivasi untuk Moms melaksanakannya dengan penuh semangat:

1. Mendapat Pahala yang Tidak Terbatas

Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah melewatkan shalat Fajar ini.

Pahala yang diberikan atas ketaatan ini sangatlah besar dan tak terhingga.

2. Mengutamakan Akhirat Dibandingkan Dunia

Shalat Fajar lebih berharga daripada dunia dan segala isinya.

Ini mengingatkan kita bahwa ketaatan kepada Allah lebih penting daripada kesenangan duniawi yang sementara.

Baca juga: Cara Agar Doa Terkabul dalam Islam, Wajib Dicatat Nih Moms!

3. Ibadah yang Disaksikan Malaikat

Waktu Subuh adalah saat para malaikat bersaksi atas ibadah kita.

Keberadaan mereka memberi semangat untuk menjalankan shalat Fajar dengan khidmat.

4. Melihat Allah SWT

Shalat Fajar adalah langkah menuju pengalaman spiritual yang mendalam.

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah menyatakan bahwa suatu saat kita akan melihat Allah sebagaimana kita melihat bulan purnama

Rasulullah SAW bersabda: “Kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, ketika melihat bulan purnama.

Beliau berkata, ‘sungguh, kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan yang tidak terhalang dalam melihatnya.

Apabila kalian mampu, janganlah kalian menyerah melakukan shalat sebelum terbit matahari dan shalat sebelum terbenam matahari. Maka lakukanlah”. (HR Al-Bukhari dan Muslim).

5. Menghapus Dosa Setengah Usia

Dalam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

“Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadan ke Ramadan adalah penghapus dosa diantara keduanya, apabila menjauhi dosa-dosa besar.” (HR Muslim).

Waktu antara shalat Isya dan shalat Subuh adalah waktu yang paling lama dibandingkan dengan shalat lainnya.

Itulah sebabnya shalat Fajar menjadi penghapusan dosa setengah hari, atau menjadi penghapus dari dosa setengah umur untuk yang menjalankannya.

Baca Juga: 10 Urutan Gerakan Sholat dan Manfaatnya untuk Kesehatan

6. Mendapat Lindungan Allah SWT

Rasulullah SAW berjanji jika Moms mengerjakan shalat Fajar, maka Allah SWT juga akan memberikan perlindungan selama satu hari penuh.

Seperti yang diriwayatkan Jundab bin Sufyan, Rasulullah bersabda:

“Barangsiapa melaksanakan shalat Subuh, maka ia dalam jaminan Allah SWT. Maka jangan coba-coba membuat Allah SWT membuktikan janji-Nya.

Barangsiapa membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah SWT akan menuntutnya, sehingga ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka.” (HR Muslim).

7. Mendapat Keberkahan di Setiap Langkah

Jam pertama di pagi hari setelah shalat Fajar adalah waktu yang penuh berkah.

Momen ini adalah saat terbaik untuk beraktivitas yang dijalani dengan semangat dan tujuan baik.

8. Mendapat Iman dan Ilmu

Rasulullah SAW juga menjadikan shalat Fajar ini sebagai kesempatan untuk mengajarkan kebaikan untuk sahabatnya.

Shalat Fajar dijadikan tempat atau sarana penting untuk tarbiyah, karena ini adalah saat dimana pikiran serta hati sedang jernih.

Dengan begitu, akan membuat otak bisa menangkap ilmu lebih mudah.

9. Mendapat Cahaya saat Kiamat

Shalat Fajar akan menjadi cahaya di hari kiamat. Saat dunia dalam kegelapan, cahaya dari amalan-amalan kita, termasuk shalat Fajar, akan membimbing kita.

10. Diharamkan dari Api Neraka

Allah mengharamkan api neraka bagi mereka yang melaksanakan shalat Fajar. Hal ini menunjukkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya yang taat.

Ibnu Umar Radhiallaahu anhu berkata bahwa Nabi shallallahu alaihi wasalam bersabda:

“Semoga Allah memberi rahmat bagi orang yang salat empat rakaat sebelum Ashar.”(HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadits ini hasan).

Baca juga: Begini Silsilah Nabi Muhammad SAW, Yuk Kenalkan pada Anak!

11. Rumah di Surga

Rasulullah SAW telah menjanjikan rumah di surga bagi setiap individu yang melaksanakan shalat Fajar. Ini adalah janji yang luar biasa dari Sang Pencipta.

Ummu Habibah Radhiallaahu anha berkata:

“Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, Barangsiapa salat dalam sehari semalam dua belas rakaat akan dibangun untuknya rumah di Surga, yaitu; empat rakaat sebelum Dhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah Maghrib, dua rakaat sesudah Isya dan dua rakaat sebelum salat Subuh.”” (HR. At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadits ini hasan shahih).

Baca Juga: Sinopsis Surga di Bawah Langit, Kisah Perjuangan 3 Sahabat!

Tips Melakukan Shalat Fajar Pertama Kali

Shalat Fajar adalah salah satu shalat sunnah yang sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan. Bagi Moms yang ingin mulai melaksanakan shalat Fajar, berikut beberapa tips yang dapat membantu:

  1. Pasang Niat yang Kuat: Mulailah dengan niat yang ikhlas dan kuat untuk melaksanakan shalat Fajar sebagai bentuk ibadah kepada Allah.
  2. Persiapkan Alarm: Setel alarm untuk membangunkan Moms sedikit lebih awal dari waktu Subuh agar ada cukup waktu untuk bersiap.
  3. Tempat Shalat yang Nyaman: Pastikan tempat shalat bersih dan tenang untuk membantu fokus dalam beribadah.
  4. Pelajari Tata Cara: Pelajari tata cara dan bacaan shalat Fajar agar dapat melaksanakannya dengan benar dan khusyuk.
  5. Tetap Konsisten: Jadikan shalat Fajar sebagai rutinitas harian untuk mendapatkan manfaat dan keutamaannya secara maksimal.

Itulah tata cara, waktu, dan keutamaan dari menjalani shalat Fajar.

Mulai sekarang, yuk coba terapkan sehari-hari, ya!

  • https://islam.nu.or.id/post/read/106365/shalat-fajar-maksudnya-shalat-subuh-atau-qabliyah-subuh
  • https://islami.co/tata-cara-shalat-sunnah-fajar/
  • https://muslim.or.id/8485-shalat-sunnah-fajar-jangan-sampai-ditinggalkan.html
  • https://dalamislam.com/shalat/keutamaan-shalat-fajar
  • https://kesan.id/feed/tanya-kiai-beda-shalat-fajar-dan-qabliyah-subuh-1ea6

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.