30 Januari 2024

Sitor Situmorang, Sastrawan Indonesia yang Menginspirasi

Berikut karya-karyanya yang indah
Sitor Situmorang, Sastrawan Indonesia yang Menginspirasi

Foto: Sitorsitumorang.org

Sitor Situmorang adalah salah satu nama besar dalam dunia sastra Indonesia yang telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam perkembangan sastra Tanah Air.

Dengan bakat sastranya yang luar biasa, Sitor Situmorang berhasil meraih banyak penghargaan dan menginspirasi banyak generasi penulis muda.

Yuk, kenali lebih dekat sosoknya dalam artikel berikut ini. Barangkali bisa dijadikan inspirasi.

Baca Juga: 7 Penulis Terfavorit Indonesia Beserta Karya Terbaiknya

Profil Sitor Situmorang

Profil Sitor Situmorang
Foto: Profil Sitor Situmorang (Alchetron.com)

Sitor Situmorang (1924-2014) adalah seorang penyair, penulis, dan intelektual Indonesia yang terkenal dengan karyanya dalam bidang sastra.

Berikut ini profil singkat Sitor Situmorang:

1. Kelahiran dan Latar Belakang

Sitor Situmorang lahir pada tanggal 2 Oktober 1924 di Desa Harianboho, di kaki Gunung Pusuk Buhit, Sumatera Utara, Indonesia.

Ayahnya bernama Ompu Babiat dan ibunya berasal dari marga Simbolon.

Ia memiliki nama kecil Raja Usu, yang kemudian diganti menjadi "Sitor."

Pendidikannya dimulai dari sekolah rakyat di Balige, dan ia kemudian melanjutkan ke sekolah menengah di Tarutung.

2. Pendidikan di Eropa

Setelah menamatkan sekolah menengah pada tahun 1941, Sitor Situmorang berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan di jurusan hukum.

Namun, kedatangan Jepang ke Indonesia selama Perang Dunia II mengubah rencananya.

Pada tahun 1943, Sitor diberangkatkan ke Jepang untuk menimba ilmu.

Setelah kembali ke Indonesia, ia diberikan kesempatan untuk belajar di Eropa selama tiga tahun dengan beasiswa dari Pemerintah Belanda.

Pengalaman inilah yang memengaruhi karyanya di bidang sastra.

3. Karir Jurnalistik

Sitor Situmorang memulai kariernya dalam dunia jurnalistik, terutama sebagai wartawan.

Ia pernah bekerja di surat kabar Suara Nasional dan Waspada Medan, di mana ia mulai berkenalan dengan sastrawan terkenal seperti Chairil Anwar dan Asrul Sani.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Buku Best Seller Terbaik, Checkout Sekarang!

4. Kontribusi dalam Bidang Sastra

Sitor Situmorang dikenal karena karyanya dalam bidang sastra.

Puisi-puisi karyanya memiliki corak simbolik dan telah terhimpun dalam berbagai kumpulan puisi seperti "Surat Kertas Hijau," "Dalam Sajak," dan "Wajah Tak Bernama".

Salah satu puisi terkenalnya adalah "Malam Lebaran".

Selain puisi, ia juga menulis cerpen, drama, esai, dan menerjemahkan karya sastra dari bahasa asing.

Karyanya yang bervariasi mencakup berbagai genre sastra pun masih dihargai oleh banyak orang hingga saat ini.

5. Aktivitas Politik dan Budaya

Selain aktif dalam dunia sastra, Sitor Situmorang juga terlibat dalam aktivitas politik dan budaya.

Ia pernah menjadi anggota Dewan Perancang Nasional, anggota MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara), dan menjabat sebagai Ketua Lembaga Kebudayaan Nasional pada tahun 1959-1965.

6. Raih Banyak Penghargaan

Karya-karyanya dalam dunia sastra telah mendapatkan beberapa penghargaan, seperti Hadiah Sastra Nasional BMKN, Hadiah Puisi Dewan Kesenian Jakarta, dan Sea Write Award.

7. Pensiun dan Kehidupan Pribadi

Sitor Situmorang pensiun dari berbagai aktivitasnya dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di luar negeri, terutama di Paris.

Ia menikah dua kali dan memiliki keturunan dari kedua pernikahannya.

Pada 21 Desember 2014, Sitor meninggal dunia pada usia 91 tahun di Apeldoorn, Belanda.

Baca Juga: 10 Judul Novel yang Dijadikan Film, Sudah Nonton, Moms?

Puisi Karya Sitor Situmorang

Sitor Situmorang
Foto: Sitor Situmorang (Sitorsitumorang.org)

Sitor Situmorang adalah salah satu sastrawan Indonesia yang berpengaruh dan memberikan kontribusi besar dalam perkembangan sastra dan budaya Indonesia.

Salah satu karyanya yang banyak dikenal adalah puisi. Berikut beberapa puisi karangan Sitor Situmorang yang memiliki makna indah.

1. Matahari Minggu

Di hari Minggu di hari iseng

Di silau matahari jalan berliku

Kawan habis tujuan di tepi kota

Di hari Minggu di hari iseng

Bersandar pada dinding kota

Kawan terima kebuntuan batas

Di hari panas tak berwarna

Seluruh damba dibawa jalan

Di hari Minggu di hari iseng

Bila pertemuan menambah damba

Melingkar di jantung kota

Ia merebah pada diri dan kepadatan hari

Tidak menolak tidak terima

2. Pendaratan Malam

Tentara tak berbekal mendarat

Di malam disuburkan lapar

(Bila fajar bawa berita

kayu apung istirahat mereka)

Tentara tak berbekal mendarat

Di malam disuburkan lapar

Jakarta 17 Agustus 45 Dinihari

Sederhana dan murni

Impian remaja

Hikmah kehidupan

berNusa

berBangsa

berBahasa

Kewajaran napas

dan degub jantung

Keserasian beralam

dan bertujuan

Lama didambakan

menjadi kenyataan

wajar, bebas

seperti embun

seperti sinar matahari

menerangi bumi

di hari pagi

Kemanusiaan

Indonesia Merdeka

17 Agustus 1945

Baca Juga: 8 Rekomendasi Buku Public Speaking Terbaik yang Wajib Dibaca

3. Lagu Gadis Itali

Buat Silvana Maccari

Kerling danau di pagi hari

Lonceng gereja bukit Itali

Jika musimmu tiba nanti

Jemputlah abang di teluk Napoli

Kerling danau di pagi hari

Lonceng gereja bukit Itali

Sedari abang lalu pergi

Adik rindu setiap hari

Kerling danau di pagi hari

Lonceng gereja bukit Itali

Andai abang tak kembali

Adik menunggu sampai mati

Batu tandus di kebun anggur

Pasir teduh di bawah nyiur

Abang lenyap hatiku hancur

Mengejar bayang di salju gugur

1955


4. Lereng Merapi

Kutahu sudah, sebelum pergi dari sini

Aku Akan rindu balik pada semua ini

Sunyi yang kutakuti sekarang

Rona lereng gunung menguap

Pada cerita cemara berdesir

Sedu cinta penyair

Rindu pada elusan mimpi

Pencipta candi Prambanan

Mengalun kemari dari dataran….

Dan sekarang aku mengerti

Juga di sunyi gunung

Jauh dari ombak menggulung

Dalam hati manusia sendiri

Ombak lautan rindu

Semakin nyaring menderu….

Baca Juga: Cara Menerbitkan Buku Sendiri, Cocok untuk Penulis Pemula!

5. Kaliurang Tengah Hari

Kembali kita berhadapan

Dalam relung sepi ini

Dari seberang lembah mati

Bibirmu berkata lagi

Napasmu mengelus jiwaku

Tersingkap kabut dataran

Dan kutahu di tepi selatan

Laut 'manggil aku berlayar dari sini

Tunggulah, aku akan datang

Biar kelam datang kembali

Dengan angin malam aku bertolak

Ke negeri, kabut tidak mengabur pandang

Mati, berarti kita bersatu lagi

1948

6. Surat Kertas Hijau

Segala kedaraannya tersaji hijau muda

Melayang di lembaran surat musim bunga

Berita dari jauh

Sebelum kapal angkat sauh

Segala kemontokan menonjol di kata-kata

Menepis dalam kelakar sonder dusta

Harum anak dara

Mengimbau dari seberang benua

Mari, Dik, tak lama hidup ini

Semusim dan semusim lagi

Burung pun berpulangan

Mari, Dik, kekal bisa semua ini

Peluk goreskan di tempat ini

Sebelum kapal dirapatkan

1953

Baca Juga: 9 Novel Sastra Indonesia Terbaik Sepanjang Masa

Itulah profil Sitor Situmorang, sang sastrawan Tanah Air yang dikenal karena karya-karya indahnya yang inspiratif.

  • https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/tokoh-detail/3314/sitor-situmorang
  • https://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Sitor_Situmorang
  • https://www.sitorsitumorang.org/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.