Steril Kucing: Manfaat, Prosedur, hingga Biaya Tahun 2023
Steril kucing atau sterilisasi kucing adalah prosedur medis yang umum dilakukan untuk mengontrol populasi kucing.
Selain itu, tindakan ini juga bermanfaat bagi kesehatan kucing. Untuk kucing jantan, sterilisasi dikenal sebagai kastrasi.
Sedangkan, untuk kucing betina dikenal sebagai ovariohisterektomi. Kedua prosedur medis ini melibatkan pengangkatan organ reproduksi kucing.
Pada kucing jantan, berarti pengangkatan testis, sementara pada kucing betina, ovarium dan uterusnya diangkat.
Prosedur ini dilakukan oleh dokter hewan berlisensi dan biasanya merupakan tindakan yang aman dan efektif.
Salah satu manfaat utama sterilisasi kucing adalah mengurangi masalah berlebihan dalam populasi kucing.
Kucing yang tidak dikendalikan reproduksinya bisa dengan cepat memperbanyak diri, menyebabkan lonjakan populasi yang berlebihan.
Jika demikian, akan semakin banyak kucing terlantar atau kucing liar tanpa pemilik.
Untuk itu, yuk simak informasi seputar steril kucing di bawah ini, Moms!
Baca Juga: Ciri dan Fakta Menarik Kucing Siam, Si Manis yang Cerewet!
Apa Itu Steril Kucing?
Seperti yang sudah dijelaskan singkat di atas, steril kucing adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk mencegah kucing betina dan jantan bereproduksi.
Sterilisasi kucing dilakukan dengan mengangkat organ reproduksi kucing, yaitu ovarium dan rahim pada kucing betina dan testis pada kucing jantan.
Operasi ini dilakukan dengan anestesi umum sebelum tindakan dilakukan.
Dokter akan memberikan instruksi khusus untuk perawatan pra dan pasca operasi.
Selama operasi, kucing diberi anestesi agar tidak merasakan atau menyadari apa yang terjadi.
Setelah sterilisasi, kucing tidak akan bisa hamil atau membuahi kucing lain.
Namun, pastikan prosedur ini dilakukan di klinik hewan berlisensi dan dilakukan oleh dokter hewan yang tepat, ya Moms.
Baca Juga: Cara Menggambar Kucing yang Mudah dan Sederhana untuk Si Kecil
Manfaat Steril Kucing
Selain untuk mencegah kehamilan, apa saja ya Moms manfaat steril kucing? Yuk, simak di bawah ini.
Sterilisasi kucing memiliki berbagai manfaat yang bisa didapatkan baik bagi kucing maupun pemiliknya.
1. Mengurangi Risiko Kehamilan
Kucing yang telah disterilisasi tidak akan mengalami kehamilan, sehingga Moms tidak perlu khawatir tentang masalah reproduksi yang berlebihan.
Hal ini juga berarti Moms tidak perlu mengatasi perawatan kucing betina selama masa kehamilan, melahirkan, atau merawat anak kucing (anak kucing).
Dengan demikian, sterilisasi menghilangkan beban ekonomi dan tanggung jawab yang terkait dengan perawatan selama kehamilan dan masa menyusui.
Selain itu, steriliasi mengurangi risiko komplikasi yang mungkin timbul selama proses melahirkan.
Moms tentunya bisa merasa lebih tenang karena mereka tidak harus mencari pemilik baru untuk anak kucing atau merasa terbebani dengan populasi kucing.
2. Mengurangi Perkelahian Kucing
Manfaat steril kucing selanjutnya adalah mengurangi perkelahian pada kucing.
Kucing jantan yang telah disterilisasi memiliki naluri untuk mencari pasangan dan mempertahankan wilayah yang lebih rendah.
Dengan begitu, dapat mengurangi perkelahian dengan kucing lain.
Sterilisasi juga dapat mengurangi kemungkinan cedera yang disebabkan oleh perkelahian, seperti gigitan dan luka.
Kucing yang tidak disterilkan cenderung lebih agresif dalam mempertahankan wilayahnya dan bersaing untuk mendapatkan perhatian kucing betina.
Jika sudah agresif, biasanya kucing akan saling berkelahi.
Dengan mengurangi perasaan bersaing ini, sterilisasi dapat menciptakan lingkungan aman bagi kucing.
3. Menghilangkan Risiko Infeksi Rahim
Manfaat steril kucing selanjutnya adalah mengurangi risiko infeksi rahim.
Pada kucing betina, infeksi rahim dapat terjadi dan bahkan menimbulkan masalah fatal.
Sterilisasi dapat menghilangkan risiko ini dengan mengangkat rahim dan ovarium, sehingga mencegah terjadinya infeksi.
Infeksi rahim, juga dikenal sebagai piometra. Kondisi ini memerlukan perawatan medis darurat yang mahal.
Dengan sterilisasi, Moms dapat memastikan bahwa kucing betina terlindungi dari risiko ini.
4. Mencegah Penyakit
Steril kucing dapat mengurangi risiko penyakit, termasuk kanker serviks, kanker ovarium, dan infeksi rahim pada kucing betina.
Pada kucing jantan, prosedur ini dapat mengurangi risiko kanker testis dan beberapa masalah prostat.
Selain itu, sterilisasi juga dapat membantu mencegah penyebaran penyakit menular seksual yang dapat ditularkan melalui kontak seksual.
Baca Juga: 6 Jenis Kucing Hutan di Indonesia, Wajib Dilestarikan!
Syarat Steril Kucing
Steril kucing tidak bisa dilakukan sembarangan, Moms. Salah satunya memastikan hewan dalam kondisi yang sehat.
Selain itu, ada lima syarat sebelum steril kucing. Apakah kucing Moms masuk ke dalam syarat ini?
Berikut adalah 5 syarat steril kucing yang perlu diperhatikan oleh Moms:
- Usia minimal 6 bulan: Kucing harus mencapai usia minimal 6 bulan sebelum menjalani proses sterilisasi.
- Tidak dalam keadaan hamil: Kucing betina tidak boleh dalam keadaan hamil saat menjalani proses sterilisasi.
- Berat badan yang cukup: Kucing harus memiliki berat badan yang mencukupi, yaitu minimal 2 kilogram untuk kucing jantan dan kucing betina.
- Kondisi kesehatan yang baik: Kucing harus dalam kondisi sehat dan tidak menderita penyakit atau infeksi saat menjalani proses sterilisasi.
- Kucing sudah harus vaksin: Kucing sudah harus mendapatkan vaksinasi Felocell 3 & Felocell 4 sebelum sterilisasi untuk mencegah penyakit Panleukopenia-Calici-Rhinotracheitis. Sedangkan F4 untuk mencegah penyakit Panleukopenia-Calici- Rhinotracheitis-Chlamydia.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Susu untuk Kucing yang Aman dan Murah
Prosedur Steril Kucing
Prosedur steril kucing melibatkan pembedahan untuk menghilangkan kemampuan reproduksi kucing.
Ada dua jenis utama dari prosedur sterilisasi kucing: orkiektomi (untuk kucing jantan) dan ovariohisterectomy (untuk kucing betina).
Berikut ini adalah langkah-langkah umum yang dilakukan dalam prosedur steril kucing:
1. Konsultasi Awal
Sebelum prosedur, dokter hewan biasanya akan memeriksa kucing untuk memastikan ia sehat dan siap untuk operasi.
Tes darah mungkin dilakukan untuk memeriksa fungsi organ dan memastikan kucing tidak memiliki kondisi yang dapat meningkatkan risiko komplikasi.
2. Persiapan
Kucing biasanya harus berpuasa selama 8-12 jam sebelum prosedur untuk mengurangi risiko muntah saat anestesi.
Bulu di area operasi akan dicukur untuk memastikan area tersebut bersih.
3. Anestesi
Kucing akan diberikan obat bius agar tidak merasakan sakit selama prosedur. Ini bisa dalam bentuk injeksi atau gas anestesi.
4. Langkah Sterilisasi
- Kucing Jantan (Orkiektomi):
- Sebuah insisi kecil dibuat di depan skrotum.
- Testis diangkat melalui insisi ini.
- Setelah kedua testis diangkat, insisi biasanya dibiarkan menyembuh dengan sendirinya tanpa jahitan.
- Kucing Betina (Ovariohisterectomy):
- Sebuah insisi dibuat di perut bagian tengah.
- Ovarium dan uterus diangkat melalui insisi ini.
- Insisi kemudian ditutup dengan jahitan.
5. Pemulihan
Setelah prosedur, kucing akan ditempatkan di area pemulihan, ia akan dipantau sampai bangun dari anestesi.
Kucing mungkin akan mendapatkan obat penghilang rasa sakit untuk mengurangi ketidaknyamanan setelah operasi.
Kucing biasanya dapat pulang pada hari yang sama, tetapi dalam beberapa kasus, mungkin dianjurkan untuk tinggal semalam di klinik untuk pemantauan lebih lanjut.
6. Perawatan Pasca-operasi
Moms harus memastikan kucing tetap tenang dan beristirahat selama beberapa hari setelah operasi.
Area operasi harus tetap bersih dan kering, dan Moms harus memeriksa tanda-tanda infeksi atau komplikasi.
Kucing harus dilarang menjilati atau menggigit area operasi. Jika perlu, kucing mungkin perlu memakai kerah pelindung.
7. Pemeriksaan Pasca-operasi
Beberapa hari atau minggu setelah operasi, Moms mungkin perlu membawa kucing kembali ke klinik untuk pemeriksaan pasca-operasi dan menghapus jahitan (jika digunakan jenis jahitan yang tidak larut).
Baca Juga: 12 Cara Menghilangkan Jamur pada Kucing, Yuk Obati Anabul!
Biaya Steril Kucing 2023
Biaya steril kucing pada 2023 bervariasi tergantung pada lokasi, jenis kucing, dan fasilitas kesehatan yang digunakan.
Biaya di klinik swasta biasanya lebih mahal dibandingkan dengan klinik-klinik pemerintah atau organisasi nirlaba. Namun, fasilitas dan pelayanannya mungkin lebih baik dan lengkap.
Organisasi-organisasi penyelamat hewan atau pemerintah seringkali menyelenggarakan program sterilisasi massal dengan biaya yang lebih terjangkau atau bahkan gratis.
Berikut adalah perkiraan biaya sterilisasi kucing untuk tahun 2023:
1. DKI Jakarta:
- Klinik Hewan Swasta:
- Kucing Jantan: Rp300.000 - Rp700.000
- Kucing Betina: Rp500.000 - Rp1.500.000
- Klinik Hewan Pemerintah atau Fasilitas Nirlaba:
- Kucing Jantan: Rp100.000 - Rp300.000
- Kucing Betina: Rp200.000 - Rp600.000
- Tambahan Biaya:
- Pemeriksaan awal: Rp50.000 - Rp150.000
- Vaksin (jika diperlukan): Rp75.000 - Rp250.000 per vaksin
- Obat cacing: Rp 25.000 - Rp 100.000
- Biaya tambahan mungkin dikenakan untuk kucing yang sedang hamil, obesitas, atau memiliki kondisi medis lainnya yang memerlukan perawatan khusus saat sterilisasi.
2. Luar DKI Jakarta:
- Klinik Hewan Swasta:
- Kucing Jantan: Rp200.000 - Rp600.000
- Kucing Betina: Rp400.000 - Rp1.200.000
- Klinik Hewan Pemerintah atau Fasilitas Nirlaba:
- Kucing Jantan: Rp50.000 - Rp250.000.
- Kucing Betina: Rp150.000 - Rp500.000.
- Tambahan Biaya:
- Pemeriksaan awal: Rp30.000 - Rp120.000
- Vaksin (jika diperlukan): Rp50.000 - Rp200.000 per vaksin
- Obat cacing: Rp20.000 - Rp80.000
- Biaya tambahan mungkin dikenakan untuk kucing yang sedang hamil, obesitas, atau memiliki kondisi medis lainnya yang memerlukan perawatan khusus saat sterilisasi.
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi biaya sterilisasi kucing meliputi:
- Lokasi klinik, di kota besar biaya sterilisasi bisa lebih mahal
- Tipe klinik, klinik swasta cenderung memiliki biaya yang lebih tinggi
- Jenis sterilisasi, sterilisasi betina (ovariohisterectomy) biasanya lebih kompleks dan memerlukan waktu lebih lama dibandingkan dengan sterilisasi jantan (orkiektomi)
- Usia dan kesehatan kucing, kucing yang lebih tua atau memiliki kondisi kesehatan tertentu mungkin memerlukan perawatan tambahan
- Berat dan ukuran kucing, kucing yang lebih besar mungkin memerlukan dosis obat bius yang lebih banyak, yang bisa menambah biaya
- Kondisi khusus, kucing yang sedang hamil, obesitas, atau memiliki masalah kesehatan lain yang bisa mempengaruhi prosedur mungkin akan dikenakan biaya tambahan
- Obat-obatan dan vaksinasi, mulai dari pemeriksaan awal hingga antibiotik
- Reputasi dan keahlian dokter hewan, klinik atau dokter hewan dengan reputasi yang baik atau spesialisasi tertentu mungkin mematok harga yang lebih tinggi
- Fasilitas dan peralatan, klinik yang dilengkapi dengan peralatan medis canggih dan fasilitas kelas atas mungkin mematok harga yang lebih tinggi
- Durasi pemulihan, beberapa klinik mungkin menawarkan atau bahkan mewajibkan kucing untuk dirawat semalaman
- Jenis anestesi, ada berbagai jenis anestesi yang dapat digunakan, dan biayanya mungkin bervariasi
Dengan begitu, Moms disarankan untuk membandingkan harga dan fasilitas yang ditawarkan oleh berbagai klinik hewan sebelum memutuskan untuk melakukan steril kucing.
Itu dia informasi seputar steril kucing yang bisa Moms ketahui. Semoga membantu!
- https://www.kucingku.id/biaya-steril-kucing/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.