8 Cara Stimulasi Merangkak untuk Si Kecil, Yuk Coba Moms!
Salah satu yang mulai dicari oleh para Moms ketika bayi beranjak dewasa adalah cara stimulasi merangkak.
Apakah Moms sudah mengetahui pada usia berapa bayi bisa merangkak? Normalnya, bayi baru akan mulai merangkak setelah bisa duduk tegak (sekitar usia 8 bulan).
Tanda-tanda bahwa bayi sudah siap untuk mulai merangkak biasanya saat Si Kecil mulai bisa mengangkat kepalanya untuk melihat-lihat sekeliling.
Tidak hanya itu, otot lengan, kaki serta punggungnya cukup kuat untuk mencegahnya terjatuh ke lantai saat bayi merangkak.
Selama beberapa bulan, bayi akan secara bertahap belajar bergerak dari posisi duduk berputar ke berbagai arah.
Perlahan Si Kecil akan mulai menyadari bahwa dia bisa membolak-balikan tubuhnya saat badannya tegak lurus dengan lantai.
Kemudian, sekitar usia 9 atau 10 bulan, Si Kecil akan mulai bergerak merangkak.
Saat sudah mulai lincah, ia akan sering berpindah posisi dari merangkak ke posisi duduk atau sebaliknya.
Guna mendukung tumbuh kembangnya, Moms pun bisa membantunya untuk memberikan latihan-latihan sederhana.
Ini bisa menstimulasi bayi agar bisa merangkak dengan lincah.
Berikut ini adalah tips stimulasi merangkak yang bisa Moms coba pada Si Kecil. Disimak, yuk!
Cara Memberikan Stimulasi Merangkak untuk Bayi
Jangan membayangkan stimulasi merangkak bayi seperti mengajarkannya langsung merangkak ya, Moms.
Stimulasi merangkak ini lebih kepada memberikan kesempatan bayi untuk mempraktikkan kemampuan motorik kasarnya.
Ini dia beberapa langkah atau tips yang bisa Moms ikuti:
1. Tummy Time
Sejak awal, jauh sebelum Si Kecil siap untuk merangkak, pastikan Moms memberikan jadwal tummy time secara rutin kepadanya.
Tummy time adalah aktivitas bagi Si Kecil untuk menikmati waktu tengkurap.
Siapa sangka, ini juga bisa jadi stimulasi merangkak untuknya.
Moms bisa membiasakan bayi berada dalam posisi tengkurap dan mengajaknya bermain dalam posisi tersebut selama beberapa menit setiap hari.
Ternyata, ini sangat berguna untuk membantunya meningkatkan kekuatan otot yang dibutuhkan pada saat mereka mulai merangkak.
Selain itu, memberikan waktu bayi tummy time juga bisa mencegah kepala peyang yang sering terjadi pada bayi yang tergolong lebih lama menghabiskan waktunya telentang.
2. Stimulasi Bayi untuk Bergerak
Untuk stimulasi merangkak, Moms bisa dengan merangsangnya agar bergerak dan berusaha meraih benda atau mainan favoritnya.
Melansir Healthy Children, menggunakan bantal, bantal sofa atau kardus untuk membuat rintangan juga sangat membantu stimulasi merangkak.
Dengan adanya rintangan ini, Si Kecil akan berusaha mencari cara mengambil mainan degan melewati setiap rintangan yang Moms buat.
Teknik stimulasi merangkak ini akan membantu meningkatkan kepercayaan diri, ketangkasan sekaligus kecepatan Si Kecil.
Namun, jangan pernah tinggalkan ia sendiri saat melakukannya, ya.
3. Menyiapkan Kondisi Rumah yang Mendukung
Bayi yang mulai merangkak akan menjadi sangat aktif bergerak.
Stimulasi merangkak selanjutnya adalah memberikan space untuk mendukungnya.
Pastikan bahwa kondisi rumah sudah memberikan keamanan dan kenyamanan untuk Si Kecil.
Misalnya, memastikan bahwa Moms sudah memasang pintu untuk jalur yang mengarah ke tangga.
Pasalnya, ia sangat mungkin merangkak di tangga dan hal ini bisa sangat membahayakan.
4. Stimulasi Lewat Pijatan
Memberikan stimulasi pada bayi melalui pijatan juga bisa membantu proses pembentukan, kelenturan, sekaligus koordinasi otot bayi dengan baik.
Sehingga akan sangat berguna di dalam mendukung stimulasi merangkak.
5. Kurangi Waktu di Kursi Bayi atau Bouncer
Bayi yang jarang menghabiskan waktu di lantai mungkin lebih lama untuk bisa merangkak, lho!
Untuk stimulasi merangkak selanjutnya, Moms bisa mulai membiarkan Si Kecil menghabiskan lebih banyak waktu tanpa alat lain.
Meletakkan bayi terlalu lama di ayunan bayi, alat bantu jalan, dan kursi bayi lainnya hanya akan mengurung bayi dan membatasi eksplorasinya.
Bahkan, melansir Healthline, bayi yang terus menggunakan baby walker lebih sedikit bermain dibandingkan dengan bayi yang belajar merangkak dan berjalan mandiri.
Untuk itu, sebaiknya biarkan bayi bermain lebih lama di lantai yang aman.
6. Berikan Mainan Favorit atau Cermin
Moms juga bisa stimulasi merangkak Si Kecil dengan mainan favorit atau cermin.
Cara stimulasi merangkak ini dengan meletakkan mainan favorit bayi di luar jangkuannya.
Fungsinya agar anak berusaha meraih benda tersebut dan mengasah kemampuan merangkak bayi.
Cara yang sama juga bisa dilakukan dengan meletakkan cermin agak jauh dari jangkauan bayi.
Rasa penasaran Si Kecil terhadap sosok di dalam cermin akan membuat mereka menghampirinya dengan merangkak.
7. Pancing dengan Suara Lucu atau Lagu
Memancing anak dengan mengeluarkan suara-suara lucu juga bisa membuat bayi lebih aktif dalam merangkak.
Cara stimulasi merangkak ini bisa dilakukan dengan berdiri agak jauh dari jangkauan anak, lalu ajak ia berkomunikasi dengan suara lucu.
Si Kecil yang penasaran akan menghampiri sumber suara dengan merangkak.
Selain suara lucu, Moms juga bisa memancingnya dengan memutarkan lagu anak-anak.
Manfaat dari stimulasi ini juga dapat membantu untuk mengasah kemampuan pendengaran bayi, lho!
8. Ajak Bayi Bermain di Luar Ruangan
Mengajak bayi bermain di luar ruangan bisa menjadi stimulasi merangkak yang efektif.
Lingkungan luar memberikan pengalaman sensorik yang berbeda dan lebih beragam dibandingkan dengan dalam ruangan.
Alam menawarkan banyak rangsangan visual, suara, dan aroma.
Bayi akan mendengar suara burung, merasakan angin, dan melihat warna-warna yang menarik.
Rangsangan ini meningkatkan keingintahuan dan dapat memotivasi bayi untuk bergerak, menjelajah, dan merangkak lebih jauh.
Bermain di luar ruangan juga memungkinkan bayi merasa lebih bebas untuk bergerak dan berlatih keterampilan baru tanpa terlalu banyak pembatasan.
Saat bayi mencoba merangkak ke area yang menarik perhatiannya, mereka belajar untuk menjadi lebih percaya diri dan mandiri.
Namun, pastikan area bermain aman dan bebas dari benda tajam atau berbahaya, Moms.
Gunakan alas bermain jika diperlukan agar bayi tetap nyaman dan aman.
Jangan lupa dampingi bayi untuk mengawasi setiap gerakannya dan pastikan ia tidak memasukkan benda asing ke dalam mulut.
Baca Juga: Bayi Melewati Fase Merangkak dan Langsung Berjalan, Mengapa?
Itu dia Moms informasi seputar stimulasi merangkak untuk bayi. Umumnya bayi memang merangkak pada usia 8 bulan.
Namun, jangan langsung menyangka Si Kecil mengalami kasus keterlambatan fisik saat belum berhasil mencapai milestone merangkak pada usia tersebut ya, Moms.
Konsultasikan dengan dokter anak untuk mengetahui penyebabnya secara pasti.
Sejauh ini, aktivitas apa yang sudah Mama lakukan bersama Si Kecil untuk merangsangnya agar siap merangkak?
- https://www.momsindonesia.com/article/redirect/new-born/3-carastimulasi-bayi-merangkak
- https://www.zerotothree.org/resources/202-steps-toward-crawling#:~:text=By%20playing%20on%20their%20bellies,distance%20from%20your%20almost%2Dcrawler.
- https://www.mustelausa.com/blogs/mustela-mag/baby-crawling-10-tips-to-help-your-baby-learn-to-crawl
- https://www.healthline.com/health/parenting/teaching-baby-to-crawl
- https://motherandbeyond.id/read/8481/stimulasi-tepat-melatih-bayi-merangkak
- https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/Pages/Crawling-Styles.aspx
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.