27 Agustus 2024

Moms Perlu Tahu, Ini 5 Syarat Wanita Harus Mandi Wajib!

Pentingnya mandi wajib bagi wanita beragama muslim

Mandi wajib dalam Islam bertujuan menghilangkan hadas besar dan kecil sebelum melakukan ibadah sholat. Bahkan, dalam Islam, ada beberapa syarat wanita harus mandi wajib.

Umat Islam perlu mengetahui syarat wanita harus mandi wajib atau mandi besar.

Penjelasan selengkapnya bisa disimak lewat ulasan berikut ini, ya!

Baca Juga: Kapan Batas Mandi Junub Ketika Puasa? Ini Penjelasannya!

Syarat Wanita Harus Mandi Wajib

Syarat Wanita Harus Mandi Wajib (Orami Photo Stock)
Foto: Syarat Wanita Harus Mandi Wajib (Orami Photo Stock)

Mandi wajib disebut di dalam dalil dari Al-Qur'an, tepatnya dalam surat Al Maidah ayat 6 yang berbunyi:

وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا

"Wa ing kuntum junuban faṭṭahharụ."

Artinya: "Dan jika kalian junub maka mandilah."

وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا

"Wa la junuban illa ‘abiri sabiilin ḥatta tagtasilu."

Artinya: "Janganlah menghampiri masih sedang kalian dalam keadaan junub terkecuali sekedar berlalu saja, sehingga kalian mandi."

Sementara itu, menurut hadis riwayat Muslim mengatakan, “Apabila dua kemaluan saling bersentuhan, maka telah diwajibkan atas keduanya untuk mandi, baik keluar sperma ataupun tidak," HR Muslim.

Berikut beberapa syarat wanita harus mandi wajib yang perlu diketahui.

1. Keluar Air Mani

Dalam Fiqih Wanita, Syekh Kamil Muhammad Uwaidah menjelaskan bahwa wanita beragama muslim harus melakukan syarat mandi wajib.

Hal ini ketika air maninya keluar dan disertai perasaan nikmat syahwat, misalnya saat berhubungan intim.

Kendati demikian, syarat mandi besar ini tetap dilakukan baik dalam keadaan tidur maupun tidak.

Pendapat ini secara umum tidak ada perdebatan dan dapat diterima umat muslim.

Hal ini pernah diriwayatkan Ummu Sulaim yang bertanya,

"Wahai Rasulullah Sesungguhnya Allah tidak malu terhadap kebenaran, maka aku pun tidak malu untuk bertanya apakah wanita wajib mandi bila bermimpi? Rasulullah menjawab "Ya apabila ia melihat air mani setelah ia bangun.” (Hadis Muttafaqun Alaih).

2. Bercumbu Tanpa Keluar Air Mani

Syarat wanita harus mandi wajib kedua adalah ketika istri dengan bersetubuh dengan suami tanpa diikuti keluarnya air mani.

Meski demikian, tetap diwajibkan untuk mandi wajib dan terdapat hadis yang mewajibkan wanita mandi junub (atau mandi besar).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Jika seseorang duduk di antara empat anggota badan istrinya (maksudnya: menyetubuhi istrinya), lalu bersungguh-sungguh kepadanya, maka wajib baginya mandi.” dari HR. Bukhari nomor 291 dan Muslim nomor 348).

Di dalam hadis riwayat Muslim terdapat tambahan, “Walaupun tidak keluar mani."

Lalu, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, menambahkan, “Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah tentang seorang laki-laki yang menyetubuhi istrinya namun tidak sampai keluar air mani.

Apakah keduanya wajib mandi? Sedangkan Aisyah ketika itu sedang duduk di samping?"

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, '"Aku sendiri pernah bersetubuh dengan wanita ini (yang dimaksud adalah Aisyah) namun tidak keluar mani, kemudian kami pun mandi,” (HR. Muslim nomor. 350).

Baca Juga: Niat Puasa Qadha di Bulan Rajab, Ada Bacaan Arab dan Latin

3. Mualaf atau Masuk Agama Islam

Wanita yang sebelumnya bukan beragama islam lalu hendak memeluk muslim (disebut mualaf) maka diwajibkan untuk mandi wajib.

Hal ini telah diriwayatkan dalam sebuah hadis Nasai.

Qois bin ‘Ashim menuturukan, “Aku ingin masuk Islam, lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkanku untuk mandi dengan air dan daun sidr (daun bidara),” dari HR. An Nasai, At Tirmidzi nomor 605, yang mengatakan bahwa hadits ini shahih.

4. Meninggal Dunia

Berdasarkan ijma ulama, wanita beragama muslim yang meninggal dunia harus melakukan mandi wajib.

Ketentuan ini sesuai dengan perintah Nabi Muhammad SAW untuk memandikan putrinya, Zainab, pada saat meninggal dunia.

Seorang wanita muslim yang meninggal dunia wajib mandi besar dengan dimandikan oleh orang yang memandikan dan membersihkan jenazah sebelum dikafani dan dikubur.

5. Mimpi Basah

Mimpi basah adalah salah satu syarat bagi wanita untuk mandi wajib. Mimpi basah terjadi ketika seseorang mengalami ejakulasi saat tidur, yang menyebabkan keluarnya cairan mani.

Bagi wanita, jika mengalami mimpi basah yang disertai dengan keluarnya cairan tersebut, maka ia wajib melakukan mandi besar atau mandi junub untuk membersihkan diri dari hadas besar.

Mandi wajib ini penting untuk memastikan kesucian sebelum melakukan ibadah, seperti salat.

Baca Juga: Hukum Memotong Kuku Saat Puasa dalam Islam, Wajib Tahu!

Usai Haid dan Nifas, Wanita Harus Mandi Wajib

Syarat Wanita Harus Mandi Wajib
Foto: Syarat Wanita Harus Mandi Wajib (Summitmedia.com)

Selain keempat syarat mandi besar di atas, wanita dengan kondisi kesehatan yang normal akan mengalami menstruasi atau haid setiap bulan.

Setelah 7-8 hari atau darah haid berhenti, wanita harus mandi wajib sebelum kembali beribadah solat, puasa, menyentuh atau membaca Al-Qur’an, duduk dan masuk berdiam di masjid.

Berakhirnya masa nifas juga menjadi syarat wanita harus mandi wajib. Nifas adalah darah yang keluar setelah wanita hamil dan melahirkan.

Hukum nifas sama halnya dengan haid, yakni tidak sah melaksanakan ibadah seperti salat, puasa, atau memasuki masjid.

Hal tersebut diterangkan dalam sebuah dalil hadis saat Rasulullah berkata pada Fatimah binti Abi Hubaisy, “Apabila kamu datang haid, hendaklah kamu meninggalkan salat.

Apabila darah haid berhenti, hendaklah kamu mandi dan mendirikan salat,” (HR. Bukhari no. 320 dan Muslim nomor 333).

Baca Juga: Ini Doa sebelum Berhubungan dan Keutamaannya Menurut Islam, Yuk Amalkan!

Perlukah Segera Mandi Wajib bagi Muslim?

Syarat Wanita Harus Mandi Wajib
Foto: Syarat Wanita Harus Mandi Wajib (Webmd.com)

Dikutip dari laman Kesan, Imam Al-Kamal bin Al-Hammam memiliki pendapat mengenai menunda mandi wajib.

Menurut pendapatnya yang dipilih dalam ushul fikih, perintah mandi wajib yang mutlak adalah tidak menuntut disegerakan dan tidak pula ditunda.

Hal ini juga berdasarkan hadis riwayat sahabat Abu Hurairah yang menceritakan saat Rasulullah berpapasan dengannya di Madinah, sedangkan Abu Hurairah sedang junub.

Istilah junub menggambarkan keadaan seseorang setelah mengeluarkan air mani (al-inzal) bagi perempuan dan laki-laki.

Ketika bertemu Rasulullah, Abu Hurairah lalu berpaling dan pergi untuk mandi besar, Setelah itu, ia mendatangi Rasulullah dan ditanya, “Ke mana kamu tadi, wahai Abu Hurairah?”

Abu Huraira menjawab, “Aku sedang junub, dan aku tidak nyaman duduk menemani engkau dalam keadaan tidak suci.”

Rasulullah lalu bersabda, “Mahasuci Allah, sesungguhnya seorang muslim tidaklah najis,” (HR. Bukhari nomor 283).

Baca Juga: Ini Posisi Hubungan Suami Istri dalam Islam dan Adabnya, Catat!

Menurut Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani, hadis ini berpendapat bahwa boleh menunda mandi besar.

Namun, menunda mandi wajib tidak boleh dilakukan atau sengaja tidak dilakukan sampai batas akhir.

Mandi wajib boleh ditunda sampai orang yang berhadas besar hendak solat, membaca Al Quran, berpuasa, dan lainnya.

Itu dia syarat wanita harus mandi wajib dan waktu anjuran ini harus dilakukan. Semoga bermanfaat, ya, Moms!

  • https://dalamislam.com/hukum-islam/wanita/syarat-wanita-harus-mandi-wajib
  • https://islam.nu.or.id/thaharah/ini-sebab-sebab-mandi-wajib-hKBlr
  • https://www.muslimterkini.com/khazanah/pr-904067299/surah-an-nisa-ayat-43-arab-latin-dan-artinya-tentang-orang-yang-dilarang-melaksanakan-salat-dan-masuk-masjid
  • https://umma.id/article/share/id/6/55262
  • https://islam.nu.or.id/bahtsul-masail/hukum-menunda-mandi-wajib-padahal-waktu-shalat-hampir-habis-RVma1
  • https://kesan.id/feed/tanya-kiai-dosakah-menunda-mandi-besar-f16c

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.