Serba-serbi Taman Amarilis Gunungkidul, Banyak Spot Menarik!
Taman Amarilis Gunungkidul merupakan salah satu tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Taman ini terletak di jalan utama Yogyakarta-Wonosari, sehingga mudah dijangkau oleh wisatawan.
Bunga amarilis yang menjadi daya tarik utama taman ini mekar pada bulan Oktober, sehingga pengunjung banyak berdatangan untuk melihat dan berfoto di sini.
Meskipun sebelumnya bunga Amarilis di Gunungkidul lebih dikenal sebagai tanaman hama, namun sekarang bunga ini menjadi salah satu ikon wisata di daerah tersebut.
Selain itu, taman ini juga menawarkan suasana yang sejuk dan asri, sehingga cocok untuk melepas penat dan bersantai.
Ingin tahu informasi selengkapnya tentang Taman Amarilis Gunungkidul? Simak sampai akhir, ya!
Baca Juga: Taman Alamanda Bekasi, Spot Rekreasi Murah untuk Keluarga
Awal Berdirinya Taman Amarilis
Awalnya, pada tahun 2015, taman bunga ini dimiliki oleh satu pemilik saja.
Namun, karena kecantikannya, tetangga-tetangga di sekitarnya juga mulai tertarik untuk menanam bunga dan membuat taman bunga serupa.
Akibatnya, daerah Patuk menjadi terkenal dengan taman bunga yang indah ini.
Popularitas taman ini meledak berkat kehebohan di media sosial, sehingga jumlah pengunjung meningkat pesat pada tahun 2015.
Taman Amarilis menjadi sangat ramai dengan kehadiran pengunjung yang membludak.
Sayangnya, hal ini menyebabkan beberapa bunga amarilis terinjak oleh pengunjung.
Untuk mencegah hal tersebut terulang, sang pemilik taman memiliki ide untuk melindungi tanaman.
Pemilik taman memasang pagar di sekeliling area bunga sehingga pengunjung tidak bisa menginjak-injak tanaman tersebut.
Selain itu, juga dibuat jalur setapak khusus agar pengunjung bisa berfoto lebih dekat dengan bunga-bunga tanpa merusaknya.
Lokasi dan Cara ke Taman Amarilis
Taman Amarilis di Gunung Kidul terletak di Kelurahan Salam, Kecamatan Kepanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, DIY.
Dari pusat kota Yogyakarta, Moms dapat menempuh jarak sekitar 27 km ke arah selatan.
Jika Moms berangkat dari Polsek Patuk, taman bunga ini hanya berjarak sekitar 1 kilometer ke selatan.
Lokasi taman bunga ini mudah diakses karena ada beberapa taman bunga di sekitarnya.
Ada empat taman di depan Monumen Durian Ngasemayu yang berdekatan dengan gapura Gunungkidul (Watu Kandang), serta dua taman bunga di belakang perumahan Pak Sukadi.
Untuk mencapai taman ini dari Yogyakarta, Moms bisa mengambil arah ke Jalan Wonosari.
Kemudian, terus ikuti Jalan Wonosari hingga melewati Bukit Bintang.
Setelah mencapai Kantor Kecamatan Patuk, teruslah ke arah timur, sekitar 1.3 kilometer lagi, Moms akan menemukan Taman Amarilis sebelum mencapai Jembatan Salam, Patuk.
Baca Juga: Warso Farm Bogor, Wisata Makan Durian Langsung di Kebun Buah
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka
Moms dapat berkunjung ke taman bunga ini secara gratis alias tanpa membayar tiket masuk. Pihak pengelola tidak mematok harga khusus untuk tiket masuknya, namun, Moms dapat membayar secara sukarela.
Taman Bunga Amarilis buka setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIB.
Taman Amarilis memiliki luas sekitar 2.350 meter persegi. Di kebun ini, terdapat 500 bibit bunga amarilis yang sengaja ditanam.
Keindahan bunga-bunga amarilis memang sangat memukau. Ketika bunga-bunga amarilis mekar, warnanya sangat mencolok, mirip dengan bunga tulip yang biasa ditemui di Belanda.
Para pengunjung dihimbau untuk selalu berhati-hati saat berada di lokasi wisata ini dan menjaga kelestarian bunga dengan tidak merusaknya.
Baca Juga: Serba-serbi Taman Air Mancur Sri Baduga di Purwakarta
Daya Tarik Taman Amarilis
Kehadiran bunga-bunga cantik membuat kebun bunga ini menjadi terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan.
Taman Bunga Amarilis memiliki luas sekitar 2.350 meter persegi dengan sekitar 500 bibit bunga yang ditanam di sana.
Keindahan bunga amarilis berwarna oranye ini sangat memukau para wisatawan yang datang berkunjung.
Ketika bunga amarilis mulai mekar, warnanya menjadi sangat mencolok dan indah, mirip dengan bunga tulip yang sering dijumpai di Belanda.
Bunga amarilis adalah jenis bunga yang sangat terkenal di kalangan penggemar tanaman hias.
Meskipun sering kali disebut sebagai "Amarilis," sebenarnya nama "Amarilis" merujuk kepada genus yang berbeda dalam keluarga bunga lili (Amaryllidaceae).
Bunga amarilis berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, khususnya dari wilayah tropis dan subtropis seperti Brasil dan Peru.
Ciri utama dari bunga amarilis adalah bunga-bunganya yang besar, menarik, dan beraneka ragam warna, seperti merah, oranye, merah muda, putih, kuning, atau campuran warna-warna tersebut.
Tanaman Amarilis memiliki daun hijau panjang yang tumbuh dari umbi atau umbi bawangnya.
Bunga ini mekar pada waktu tertentu dalam setahun, biasanya di musim semi atau musim panas tergantung pada varietasnya.
Amarilis relatif mudah dirawat, membutuhkan sinar matahari yang cukup, drainase yang baik, dan penyiraman yang teratur selama masa pertumbuhan aktif.
Selain keindahan estetika, bunga amarilis juga memiliki kegunaan budaya dan sering dianggap sebagai simbol keindahan dan kemegahan.
Namun, Moms diimbau untuk berhati-hati saat berada di lokasi wisata ini dan menjaga kelestarian bunga dengan tidak merusak atau menginjak-injaknya.
Bunga amarilis termasuk dalam keluarga Hippeastrum amaryllidaceae dan hanya mekar sekali dalam setahun.
Oleh karena itu, disarankan kepada pengunjung untuk datang ke lokasi wisata ini pada waktu yang tepat, yaitu sekitar bulan November hingga Desember.
Baca Juga: 8 Jenis Tanaman Calathea yang Cantik dan Cara Merawatnya
Demikian informasi tentang Taman Amarilis Gunungkidul yang sedang populer beberapa waktu ini.
Apakah Moms berminat mengunjunginya?
- https://desasalam.gunungkidulkab.go.id/first/artikel/209-TAMAN-BUNGA-AMARYLIS
- https://www.rumahkomunitas.com/article/taman-bunga-amarilis-taman-bunga-indah-di-gunungkidul
- https://plants.ces.ncsu.edu/plants/hippeastrum/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.