Berbagai Informasi tentang Tanah Kavlingan yang Wajib Dipahami
Kita mungkin pernah sesekali melihat iklan tanah kavlingan di pinggir jalan atau di mana pun.
Namun, apakah sudah paham konsep dari tanah kavling itu sendiri?
Dengan pendirian rumah-rumah pada tanah kavlingan, ini memudahkan para investor yang sedang mencari rumah untuk hunian atau sekadar investasi properti.
Penawaran yang diberikan pun umumnya lebih mudah karena didasari oleh tipe atau ukuran yang sudah ditentukan.
Tidak hanya properti rumah, ruko-ruko juga bisa dibangun di atas tanah kavlingan.
Baca Juga: Ternyata Mudah, Begini Cara Menghitung Luas Tanah yang Benar
Hal yang Harus Diperhatikan saat Membeli Tanah Kavlingan
Foto: saideeksharealty.com
Dalam kamus Bahasa Indonesia, tanah kavlingan adalah bagian tanah yang sudah dipetak-petakan dengan ukuran tertentu.
Ia biasanya akan dijadikan bangunan atau tempat tinggal.
Penataan ini bukan tanpa tujuan.
Petak-petak tersebut dibuat agar setiap rumah kavling bisa dibangun dengan rapi sesuai dengan luas properti yang dimiliki.
Nah, developer atau pengembang properti biasanya akan menjual kembali tanah kavlingan kepada para investor properti.
Tanah kavlingan juga merupakan salah satu bentuk investasi properti yang banyak peminatnya.
Sebelum membeli tanah kavlingan, cari tahu informasi sebanyak-banyaknya supaya nantinya tidak merugi.
Nah, berikut ini hal yang harus diperhatikan ketika membeli tanah kavling sebagai investasi properti:
1. Cek Sertifikat Tanah
Moms dan Dads harus memeriksa apakah sertifikat tanah masih berupa Hak Guna Bangunan (HGB) atau Sertifikat Hak Milik (SHM).
Jika sertifikatnya masih berupa Hak Guna Bangunan (HGB), tanyakan pada pihak developer atau penjual, siapa yang akan menanggung biaya peningkatan hak menjadi Sertifikat Hak Milik (SHM) nantinya.
2. Periksa Batas Tanah Kavlingan
Moms dan Dads harus memastikan batasan dan ukuran tanah kavlingan.
Sebab, bisa saja batas tanah yang dijelaskan pihak penjual ternyata berbeda dengan yang tertulis di sertifikat.
Sebagai pembeli, pastikan melihat langsung gambar batas tanah yang ada di sertifikat.
Nantinya ini bisa jadi masalah jika ternyata batas tanah yang tertulis di sertifikat berbeda dengan yang dijelaskan penjual.
3. Cari Tahu Asal Usul Tanah
Jangan pernah membeli tanah kavlingan bekas pemakaman, bekas tempat sampah, atau rumah ibadah.
Sebab secara feng shui, jelas tanah ini tidak baik untuk ditinggali nantinya.
Moms bisa memilih tanah bekas kebun atau sawah, sebab area tersebut sudah diratakan.
Moms dan Dads pun bisa mencari informasi terkait hal ini di kelurahan atau kecamatan setempat.
4. Akses Jalan
Pastikan juga untuk memeriksa akses jalan, sebab akses jalan selalu menjadi kebutuhan di mana pun tanah kavlingan akan dibeli.
Usahakan memilih akses jalan yang dapat melintas dua mobil, di sisi kiri dan kanan.
5. Perkembangan Lingkungan
Moms dan Dads pun harus pintar melihat perkembangan lingkungan sekitar tanah kavlingan, terutama kiri kanan yang menjadi tetangga nantinya.
Ada tanah kavling yang cepat laku tapi sayangnya tidak dibangun oleh pemiliknya.
Jadi, jangan sampai membangun rumah tapi kiri kanan kosong dalam waktu lama, apalagi jaraknya sangat jauh.
Rumah ini akan terlihat terpencil sendirian sehingga tidak ada peminatnya saat dijual.
6. Antisipasi Bahaya Sekitar
Moms dan Dads pun harus menghindari membeli tanah kavling dekat jalur listrik tengangan tingi, jalur pipa gas, jalur rel kereta, area bandara, dan tepi sungai.
Antisipasi juga agar tanah tidak menempati area yang kemungkinan akan tergusur oleh pembangunan fasilitas umum.
Baca Juga: Mengenal Jenis Surat Tanah yang Berlaku di Indonesia
Keuntungan dan Kerugian Beli Tanah Kavlingan
Sebelum memutuskan membelinya sebagai investasi, kita harus memahami lebih dalam keuntungan dan kerugian beli tanah kavling berikut ini.
Keuntungan Beli Tanah Kavling
Foto: kuikr.com
Perhatikan beberapa keuntungan membeli tanah kavling, di antaranya:
Capital Gain Tanah Kavling Cukup Besar
Keuntungan pertama yang akan dinikmati jika beli tanah kavling adalah capital gain atau timbal balik keuntungan yang besar.
Ini bisa terjadi karena harga tanah kavling tak pernah turun di pasaran.
Bahkan, kenaikan harga lahan bisa mencapai 20 persen hingga 30 persen setiap tahun.
Permintaan Masyarakat yang Tinggi
Ingat, ketersediaan lahan kosong di kota-kota semakin menipis, sedang angka permintaannya tak pernah turun.
Jadi, jika membelinya, keuntungan bisa saja didapatkan, asalkan paham strateginya.
Baca Juga: 8 Tips Membeli Rumah dengan Sistem KPR, Jangan Asal Ambil Kredit!
Biaya Perawatan Tanah Kavling Minim
Perawatannya sangat murah, bahkan bisa dilakukan sendiri.
Seperti, memotong rumput liar atau membersihkan lahan, yang bisa dilakukan sendiri saat ada waktu luang.
Bisa Menjadi Aset Jangka Panjang
Tanah kavlingan akan memiliki harga yang semakin tinggi tiap tahun dan bahkan lebih tinggi jika dibandingkan dengan rumah. Menjualnya pun lebih mudah.
Dimanfaatkan untuk Banyak Keperluan
Selain rumah, tanah kavlingan juga bisa dibangun menjadi banyak jenis properti.
Minim Persaingan
Tanah menjadi salah satu properti yang memiliki kompetisi minim.
Sebab, sebagian masyarakat cenderung berinvestasi pada bangunan
Tanah Bisa Dijual Utuh atau Kavling
Jika memiliki tanah berukuran besar yang susah untuk dijual, kita bisa menawarkannya dengan cara per kavling.
Baca Juga: Ternyata Mudah, Begini Cara Membaca Sertifikat Tanah
Kekurangan Beli Tanah Kavling
Foto: unsplash.com
Selain memerhatikan keuntungan membeli tanah kavling, perhatikan beberapa kekurangannya, seperti:
Butuh Waktu Lama untuk Menjualnya
Permintaan tanah kavlingan memang tinggi, namun jika berniat untuk menjual tanah tersebut maka prosesnya tidak cepat.
Tanah kavlingan tergolong aset non-likuid yang sulit diperjualbelikan.
Selain itu, ada banyak pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum orang mau membelinya.
Harganya akan Turun Jika Dijual Cepat
Harga tanah kavlingan memang bisa tinggi jika dijual dalam waktu lama.
Jika dijual dalam waktu cepat, harganya bisa turun.
Jadi, ia tidak cocok dijadikan aset dana darurat.
Baca Juga: 7 Jenis Investasi yang Cocok untuk Keluarga Muda
Lokasi Kadang Kurang Strategis
Karena terbatasnya lahan, kini banyak orang yang merambah ke pinggiran kota untuk membeli tanah.
Sayangnya di pinggiran kota ini, lokasinya kadang kurang strategis.
Pilihan Kredit Tanah Masih Sedikit
Berbeda dengan rumah dan apartemen, kita bisa memanfaatkan Kredit Pemilikan Tanah (KPT) untuk membeli tanah kavling.
Namun, program ini cukup jarang.
Jadi, perhatikan ketersediaan pembiayaan ini sebelum memilih bank yang tepat.
Itulah berbagai fakta terkait tanah kavlingan yang wajib diketahui.
Jadi, perhatikan baik-baik sebelum membelinya, ya!
- https://hornval.eu/en/top-10-things-to-keep-in-mind-when-buying-a-plot-of-land-for-a-house/
- https://www.potton.co.uk/self-build-knowledge-hub/how-to-find-a-self-build-plot/how-to-value-a-plot-of-land
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.