Agak Ekstrem, Cari Tahu Biaya hingga Proses Tanam Benang
Ada banyak cara yang ditempuh untuk menjadi cantik. Beauty is pain, benar adanya ketika Moms memilih untuk melakukan treatment ekstrem, seperti tanam benang.
Perawatan kecantikan ini dilakukan dengan memasukkan benang ke dalam kulit.
Populernya, para perempuan melakukan tanam benang wajah hingga hidung, yang semuanya harus dijalani dengan proses cukup berbahaya.
Lebih dalam tentang treatment ini, dilansir dari Healthline dan beberapa situs terkait, mari simak penjelasan berikut ini, Moms!
Apa Itu Tanam Benang?
Thread lift atau yang lebih akrab disebut tanam benang merukanan prosedur kosmetik yang bertujuan mengangkat dan menegaskan bentuk wajah atau juga payudara.
Proses perawatan ini menggunakan bahan jahitan medical grade yang bersifat sementara, untuk 'menjahit' atau menarik kulit supaya kencang.
Menurut sebuah jurnal National Library of Medicine, tanam benang sudah ada sejak era 1990-an.
Inovasi pada bahan yang digunakan untuk proses ini akhirnya berhasil meningkatkan popularitas treatment kecantikan tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Tanam benang wajah dan hidung jadi treatment yang paling banyak diminati belakangan ini.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Facial Wash untuk Kulit Sensitif
Jenis-Jenis Tanam Benang
Menurut Plastic Surgery, pada umumnya perawatan ini diminati oleh mereka yang berada di usia akhir 30-an hingga awal 50-an.
Mereka yang secara umum sedang dalam keadaan sehat dan baru mulai menyadari tanda-tanda penuaan, adalah yang bisa mendapat manfaat tanam benang paling maksimal.
Ada pula beberapa orang yang tidak dapat menjalani operasi pengencangan wajah karena kondisi medis. Biasanya mereka yang berisiko terkait anestesi yang mengalaminya.
Nah, mereka ini yang sebaiknya mempertimbangkan untuk melakukan perawatan tersebut sebagai alternatif yang cenderung lebih aman.
1. Tanam Benang Wajah
Lebih dari payudara, tanam benang wajah memiliki banyak peminat belakangan ini. Moms bisa mendapatkan kulit wajah yang lebih kencang dengan treatment ini.
Kerutan di dahi, bawah mata, dan bagian pipi yang kendur bisa seketika kencang dengan tanam benang wajah.
Biasanya proses treatment ini dilakukan di garis tulang pipi dan rahang.
Dalam prosesnya, benang ditanam dari bagian dalam pipi atau rahang, kemudian 'dijahit' dan ditarik ke bagian luar dan mengarah ke atas. And then, bye kerutan!
2. Tanam Benang Hidung
Lebih sedikit area yang dikerjakan ketimbang pada wajah, tanam benang hidung ini biasanya dilakukan oleh mereka yang merasa kurang mancung.
Hasil akhirnya adalah bentuk ujung hidung yang lebih lancip dari sebelumnya.
Baca Juga: 4 Gerakan Yoga Wajah untuk Kurangi Keriput dan Kencangkan Kulit
Kelebihan Treatment Tanam Benang
Karena dalam prosesnya tak memerlukan anestesi umum, Moms jadi bisa lebih hemat karena tak perlu mengeluarkan biaya obat bius.
Jika Moms adalah pekerja, tak perlu juga mengambil cuti untuk pemulihan pasca proses treatment ini.
Pemulihan tanam benang sendiri memang hanya dalam hitungan jam saja.
Baca Juga: Prosedur Aman ke Salon Selama New Normal
Efek Samping Tanam Benang
Treatment kecantikan ini masuk dalam kategori perawatan yang berisiko rendah. Meski begitu, tentu masih akan ada efek samping dan risiko komplikasi.
Dalam prosesnya, setelah melakukan treatment ini, tak jarang Moms akan mengalami beberapa kondisi berikut:
- Memar
- Pembengkakan
- Berdarah
- Nyeri di bagian suntikan benang
Ada sekitar 15-20% kemungkinan komplikasi dari treatment ini, termasuk lesung yang terbentuk.
Namun kemungkinan komplikasi ini kecil dan dapat dengan mudah diperbaiki. Komplikasi yang harus diperhatikan meliputi:
- Reaksi alergi terhadap bahan
- Pendarahan akibat tumpukan di balik kulit
- Terdapat lesung atau bekas tarikan benang
- Pergerakan benang yang tidak disengaja yang mengakibatkan kulit tampak menggumpal atau menonjol
- Rasa sakit di bawah kulit karena benang yang terlalu kencang atau tidak terpasang dengan benar
- Infeksi di tempat memasukkan benang
Dari semua efek samping tanam benang dan risikonya, satu-satunya yang harus diwaspadai adalah infeksi.
Moms harus segera menghubungi dokter apabila terjadi hal-hal seperti berikut:
- Keluarnya cairan berwarna hijau, hitam, cokelat, atau merah di tempat memasukkan benang
- Bagian yang ditanami benang membengkak selama lebih dari 48 jam
- Sakit kepala dan demam
Memang tak semua proses dari treatment ini menyebabkan efek samping seperti yang disebutkan di atas.
Namun, alangkah baiknya kalau Moms berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum melakukannya.
Pastikan Moms tahu apakah tubuh Moms bisa menerima apapun yang masuk ke dalam tubuh dalam setiap prosesnya.
Biaya Tanam Benang
Biaya tanam benang bisa bervariasi, tergantung di mana Moms tinggal dan klinik seperti apa yang Moms datangi.
Seberapa banyak pengalaman dokter yang menangani proses ini juga bisa jadi nilai lebih dalam menentukan biaya tanam benang.
Tak hanya itu saja, seberapa banyak daerah yang akan ditanam benang juga berpengaruh.
Dalam sebuah jurnal PMC Pubmed Central disebutkan bahwa seorang dokter menghitung bahwa biaya perawatan ini biasanya memakan 40% lebih mahal dari biaya pengencangan wajah tradisional.
Di Indonesia sendiri, biaya tanam benang dimulai dari Rp7-30 jutaan, tergantung bagian mana yang dikerjakan.
Moms bisa langsung datang saja ke klinik kecantikan. Konsultasikan dulu dengan dokter, bagian mana saja yang akan di-treatment.
Dahi, rahang, area bawah mata, dan alis adalah bagian wajah yang bisa dipertimbangkan untuk mendapat perawatan ini.
Biaya tanam benang wajah tentunya berbeda dengan biaya untuk hidung. Dari obrolan dengan dokter, Moms bisa tahu berapa biaya yang dibutuhkan.
Di Amerika Serikat, menurut Healthline, biayanya berkisar antara 2250 dolar atau setara dengan Rp32 juta rupiah.
Selain mempertimbangkan efek samping dan risikonya, jangan lupa untuk mempertimbangkan biaya, ya Moms! Jadi, Moms berani mencobanya?
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5697446/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6376340/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.