19 Maret 2024

Teks Diskusi: Pengertian, Struktur, Ciri, dan Contohnya!

Teks ini kerap diujikan di sekolah-sekolah, Moms
Teks Diskusi: Pengertian, Struktur, Ciri, dan Contohnya!

Foto: Freepik

Teks diskusi adalah salah satu bentuk komunikasi tertulis yang digunakan untuk menggali, menguraikan, dan menganalisis berbagai ide, argumen, atau isu.

Diskusi bertujuan untuk menukar gagasan, pandangan, dan pemikiran antara individu atau kelompok yang berpartisipasi.

Dalam teks diskusi, peserta diskusi dapat menyajikan argumen, data, bukti, serta mengemukakan pendapat mereka secara sistematis.

Tujuannya, agar mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu permasalahan.

Teks diskusi seringkali digunakan dalam berbagai konteks, seperti pendidikan, lingkungan profesional, atau dalam media massa.

Diskusi sering diadakan untuk merancang solusi, memecahkan masalah, atau bahkan untuk memahami sudut pandang yang berbeda.

Agar lebih paham, yuk simak serba-serbi teks diskusi di bawah ini.

Baca Juga: Memahami Isi Teks Sumpah Pemuda dan Maknanya, Simak yuk!

Pengertian Teks Diskusi

Ilustrasi Menulis Teks Diskusi
Foto: Ilustrasi Menulis Teks Diskusi (Freepik.com/rawpixel-com)

Teks diskusi adalah teks yang membahas suatu isu atau masalah yang disertai dengan pendapat dari beberapa pihak yang berbeda.

Teks ini bertujuan untuk menyajikan perspektif berbeda tentang topik tertentu dan mendorong pembaca untuk mempertimbangkan sisi berbeda dari suatu masalah.

Teks ini terdiri dari berbagai bentuk, seperti tulisan esai, naskah debat, bahkan teks untuk forum tertentu.

Teks diskusi banyak digunakan di dunia pendidikan sebagai cara agar siswa dapat berpikir kritis tentang suatu topik.

Teks diskusi memiliki beberapa ciri, yaitu:

  1. Strukturnya terdiri atas isu, argumen mendukung (pro), argumen menentang (kontra), dan kesimpulan.
  2. Menggunakan bahasa yang argumentatif, logis, dan efektif.
  3. Menampilkan dan menguraikan masalah atau persoalan dari minimal dua perbedaan pandangan yang memperlihatkan posisi pendapat antara setuju dan tidak.
  4. Teks diskusi dapat mencakup pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk merangsang pembaca atau pendengar untuk berpartisipasi dalam diskusi.
  5. Teks diskusi sering diakhiri dengan kesimpulan atau ringkasan dari berbagai pendapat yang disampaikan.

Baca Juga: Serba-serbi Teks Deskripsi, Pengertian, Struktur, dan Contoh untuk Diajarkan ke Si Kecil

Struktur Teks Diskusi

Berikut adalah struktur teks diskusi secara lengkap dalam bahasa Indonesia:

1. Pendahuluan dan Isu

Ilustrasi Menulis
Foto: Ilustrasi Menulis (Freepik.com/freepik)

Pendahuluan dan isu merupakan bagian awalan dari teks.

Umumnya memberikan informasi latar belakang tentang topik, dan menyajikan isu, masalah atau pertanyaan utama yang akan dieksplorasi bersama dalam diskusi.

2. Argumen Pendukung

Bagian ini berisi argumen atau pendapat yang mendukung isu atau masalah yang diangkat.

Argumen ini harus didukung oleh fakta, data, atau referensi yang valid.

3. Argumen Penentang

Sedangkan, argumen penentang adalah kebalikan dari argumen pendukung.

Bagian ini berisi argumen atau pendapat yang menentang isu atau masalah yang diangkat.

Sama seperti argumen pendukung, argumen penentang juga harus didukung oleh fakta, data, atau referensi yang valid.

4. Analisis dan Refleksi

Dalam bagian ini, kedua sisi argumen perlu mencapai kesepakatan dan bertujuan untuk merumuskan tujuan utama dari diskusi.

Argumen ini harus diupayakan untuk menemukan titik temu yang memungkinkan penyampaian ide dengan lebih jelas, serta memberikan wawasan yang mendukung poin pokok perdebatan.

5. Kesimpulan

Bagian ini berisi kesimpulan dari diskusi yang telah dilakukan.

Kesimpulan harus mencakup pandangan dari kedua sisi argumen dan memberikan solusi atau rekomendasi yang tepat.

Baca Juga: 8 Contoh Teks Anekdot, Sindiran yang Dibalut dengan Guyonan

Contoh Teks Diskusi

Berikut contoh teks diskusi

1. Contoh Teks Diskusi

Ilustrasi Argumen (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Argumen (Orami Photo Stock)

Larangan Menggunakan Telepon Seluler (Ponsel) di Kelas

Isu:

Penggunaan ponsel dalam dunia pendidikan masa kini masih menuai pro dan kontra, baik dari kalangan pelajar, guru, maupun pemerintah.

Sebagian sekolah melarang siswa untuk membawa ponsel ke sekolah, dengan alasan demi menghindari peredaran video asusila.

Argumen Pendukung:

Pada dasarnya, ponsel hanya digunakan untuk menelepon, SMS, mendengarkan musik, menonton tayangan pembelajaran, dan bermain game.

Dengan begitu, ponsel tidak memiliki manfaat yang berarti dalam dunia pendidikan.

Oleh sebab itu, siswa dilarang membawa dan menggunakan ponsel di lingkungan sekolah.

Menerima telepon atau SMS ketika siswa sedang belajar di kelas, hanya akan mengganggu dan menghentikan aktivitas belajar.

Argumen Penentang:

Akan tetapi, ponsel diperlukan siswa untuk berkomunikasi dengan orang tuanya.

Misalnya, untuk memastikan kapan akan dijemput.

Selain itu, siswa dapat mencari informasi ilmu pengetahuan dan teknologi melalui internet di ponsel, serta dapat memperluas jaringan pertemanan.

Kesimpulan:

Hal yang mungkin harus dilakukan oleh pihak sekolah adalah tidak melarang siswa membawa ponsel, tapi juga tidak membebaskan siswa dalam menggunakan ponsel selama di sekolah.

Sekolah harus menyosialisasikan etika penggunaan ponsel kepada siswa agar tidak mengganggu belajar dan menghindari hal negatif.

Baca Juga: 4 Ciri-Ciri ASI Basi dari Bau, Tekstur, Warna dan Rasanya


2. Contoh Teks Diskusi

Ilustrasi Teks Diskusi
Foto: Ilustrasi Teks Diskusi (freepik.com)

Pembangkit Listrik Berbasis Sampah

Isu:

Pembangkit Listrik Berbasis Sampah atau PLTSa mengolah sampah menjadi energi listrik sesuai baku mutu dan ketentuan undang-undang dengan teknologi ramah lingkungan.

PLTSa dapat mengurangi volume sampah secara signifikan dan telah teruji.

Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. 

Melihat sampah yang terus menumpuk, pemerintah berupaya untuk mengubah sampah menjadi sumber energi melalui pembangunan PLTSa.

Selain itu juga untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan meningkatkan peran listrik nasional berbasis energi terbarukan.

Hal ini juga dilakukan untuk memenuhi kesepakatan dalam Konferensi Paris (COP21) pada akhir 2015 silam di mana negara-negara anggota sepakat untuk mengurangi emisi karbon. 

Argumen:

Namun, upaya ini tidak berjalan mulus.

Pengurangan volume sampah, emisi karbon, hingga pemanfaatan energi terbarukan dari proses pengolahan sampah belum cukup.

Pembangunan PLTSa ini menuai pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat. 

Masyarakat menilai, adanya PLTSa ini mengancam lingkungan dan nyawa manusia.

Pasalnya, PLTSa menggunakan incinerator yang berpotensi memperparah polusi udara dan menghasilkan zat beracun berupa dioxin.

Dalam keadaan terburuk, dioxin dapat membahayakan sistem saraf hingga menyebabkan kanker

Kontra lainnya meliputi ketidaksiapan lahan, kurangnya rencana induk persampahan, prosedur lelang yang kurang transparan, biaya tinggi, dan pengalaman buruk di negara lain.

Kesimpulan:

Pembangunan PLTSa untuk mengurangi sampah dan emisi sering mendapat penolakan masyarakat.

Maka dari itu, sebaiknya diadakan kajian lebih lanjut mengenai pembangunan PLTSa di Indonesia.

3. Contoh Teks Diskusi 3

Pembatasan Penggunaan Plastik Sekali Pakai

Isu:

Pembatasan penggunaan plastik sekali pakai telah menjadi topik hangat dalam beberapa tahun terakhir.

Plastik sekali pakai, seperti sedotan, kantong plastik, dan wadah makanan, telah menjadi sumber polusi lingkungan yang serius dan merugikan ekosistem laut serta kesehatan manusia.

Argumen:

Pendukung pembatasan penggunaan plastik sekali pakai berpendapat bahwa langkah-langkah tegas diperlukan untuk mengurangi dampak negatif plastik terhadap lingkungan.

Mereka menegaskan bahwa pengurangan konsumsi plastik sekali pakai dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari laut dan daratan, serta melindungi kehidupan laut yang terancam punah.

Selain itu, penggunaan alternatif ramah lingkungan, seperti kantong kain dan wadah makanan yang dapat digunakan berulang kali, dapat membantu mengurangi jejak plastik kita.

Di sisi lain, beberapa pihak berpendapat bahwa pembatasan penggunaan plastik sekali pakai dapat mengganggu kenyamanan dan kepraktisan sehari-hari, terutama bagi industri dan masyarakat yang bergantung padanya.

Mereka menunjukkan bahwa plastik sekali pakai memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam industri makanan dan minuman serta kegiatan sehari-hari.

Pembatasan penggunaan plastik sekali pakai dapat mengakibatkan biaya tambahan bagi produsen dan konsumen, serta membutuhkan upaya tambahan dalam mencari alternatif yang efektif dan terjangkau.

Kesimpulan:

Meskipun terdapat argumen yang beragam, penting bagi kita untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang penggunaan plastik sekali pakai terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Pembatasan penggunaan plastik sekali pakai dapat menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan dan pengurangan polusi plastik global.

Namun demikian, perlu adanya strategi yang bijaksana dan terukur dalam menerapkan pembatasan tersebut, serta meningkatkan kesadaran dan edukasi masyarakat tentang pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Itulah pengertian, struktur, hingga contoh dari teks diskusi. Semoga membantu!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.