7 Teori Pembentukan Tata Surya Menurut Ahli, Pelajari yuk!
Teori pembentukan tata surya adalah materi penting yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, Moms.
Sejarah pemikiran ilmiah tentang tata surya dimulai sejak Revolusi Copernicus dan terus berkembang hingga kini.
Ilmuwan pertama yang mencetuskan teori ini adalah René Descartes, yang mengemukakan bahwa matahari dan planet-planet terbentuk dari pusaran partikel.
Meskipun teorinya kemudian dipatahkan oleh teori gravitasi Newton, gagasan Descartes menjadi awal dari perkembangan teori pembentukan tata surya yang terus didukung oleh bukti-bukti ilmiah dari waktu ke waktu.
Yuk, kita pelajari lebih dalam!
Baca Juga: 18 Ciri-Ciri Planet Saturnus, Planet Gas Bercincin!
Teori Pembentukan Tata Surya
Ada sejumlah pakar yang menjelaskan tentang teori pembentukan tata surya.
Adapun berikut penjelasannya.
1. Teori Nebula
Teori pembentukan tata surya yang paling terkenal adalah teori Nebula, yang dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Pierre Simon de Laplace.
Menurut Kant, tata surya terbentuk dari kabut dan gas di angkasa yang berputar lambat, membentuk cakram datar dengan inti massa di tengah yang kemudian menjadi matahari, sementara bagian luar membentuk planet-planet.
Sementara itu Laplace, di sisi lain, berpendapat bahwa tata surya terbentuk dari kabut gas yang berputar cepat dan memiliki suhu sangat tinggi, sehingga materi-materi terlempar keluar dan perlahan-lahan menjadi planet.
Kedua teori ini menyimpulkan bahwa tata surya terbentuk dari kabut pekat yang berputar dan memadat menjadi matahari serta planet-planet.
2. Teori Bintang Kembar
Seorang ilmuan bernama, R.A Lyttleton bependapat, terdapat dua ‘bintang raksasa’ di luar angkasa sebelum galaksi terbentuk.
Teori pembentukan tata surya ini dikenal juga dengan nama, teori bintang kembar.
Salah satu dari bintang tersebut meledak dan hancur hingga membentuk serpihan berupa batuan, gas, debut dan berbagai material lainnya.
Serpihan dari bintang di luar angkasa tersbeut mengorbit ke bintang yang masih utuh.
Perlahan-lahan, serpihan tersebut berubah menjadi planet beserta penyusun sistem tata lainnya, sementara bintang yang masih utuh berubah menjadi inti atau matahari.
Baca Juga: 13 Ciri-Ciri Planet Mars, Planet yang Dekat dengan Bumi
3. Teori Pasang Surut
Teori Pasang Surut dikenal sebagai salah satu teori pembetukan tata surya yang paling logis lho, Moms.
Dalam teori pembentukan tata surya ini dijelaskan planet-planet awalnya terbentuk secara langsung oleh gas asli matahari yang tertarik oleh bintang yang melintas sangat dekat dan nyaris bersinggungan dengan matahari.
Saat bintang berada sangat dekat dengan matahari, terjadi penarikan massa matahari oleh gaya gravitasi bintang tersebut.
Kemudian, massa dari gas matahari yang tertarik akan membentuk seperti cerutu dan membentuk planet-planet dengan ukuran yang berbeda.
Di mana pada ujung tata surya ukuran planetnya lebih kecil dibanding yang berada di tengah tatasurya seperti planet Jupiter, Saturnus, dan Uranus.
4. Teori Planetesimal
Pada 1905 dua orang ilmuan, Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton berpendapat bahwa matahari pada mulanya adalah bintang yang memang sudah ada sebelum penyusun tata surya lainnya ditemukan.
Hanya saja pada saat itu, bintang tersebut belum disebut matahari.
Pada suatu waktu, bintang lain dengan ukuran sebesar matahari lewat dan mengorbit sangat dekat dengan matahari. Karena bintang besar ini memiliki gravitasi, beberapa material matahari ikut tertarik keluar.
Kemudian, material-material yang tertarik keluar ini mengambang di luar angkasa.
Sampai akhirnya, mengumpul, menyatu, dan mengeras sehingga menjadi berbagai planet dan penyusun sistem tata surya lainnya.
Baca Juga: Ini 4 Planet yang Memiliki Satelit Terbanyak di Tata Surya
5. Teori Orbit Planet
Teori pembentukan tata surya yang dikemukakan oleh Johannes Kepler pada 1571 menjelaskan bahwa setiap planet mengitari matahari dalam lintasan elips, yang dikenal sebagai orbit planet.
Dalam penelitiannya, Kepler merumuskan Hukum Kepler yang terdiri dari tiga bagian:
- Hukum Kepler I menyatakan bahwa orbit planet berbentuk elips dengan matahari di salah satu titik fokusnya
- Hukum Kepler II menjelaskan bahwa garis yang menghubungkan planet ke matahari menempuh luasan yang sama dalam waktu yang sama
- Hukum Kepler III menyatakan bahwa kuadrat kala revolusi planet sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet ke matahari.
6. Hipotesis Kuiper
Gerard Kuiper pada tahun 1944 berpendapat, bahwa tidak mungkin ada pusaran teratur dan mehelaskan bahwa ketidakstabilan gravitasi yang besar mungkin terjadi di nebula matahari, membentuk kondensasi.
Dalam teori pembentukan tata surya ini, nebula surya bisa menjadi co-genetik dengan matahari atau ditangkap olehnya.
Distribusi kepadatan akan menentukan apa yang bisa terbentuk, sistem planet atau pendamping bintang.
Kedua jenis planet tersebut diasumsikan berasal dari batas Roche.
Tidak ada penjelasan yang ditawarkan untuk rotasi lambat Matahari yang Kuiper lihat sebagai masalah bintang G yang lebih besar.
7. Teori Awan Debu
Teori Awan Debu, yang pertama kali dicetuskan oleh Carl Friedrich von Weizsäcker dan disempurnakan oleh Gerald Peter Kuiper, menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan dan debu yang sangat banyak.
Awan ini berputar menyerupai cakram, dan partikel-partikelnya kemudian terkumpul di pusat, membentuk bola yang semakin panas dan akhirnya menjadi matahari.
Sementara itu, bagian luar cakram yang berputar cepat berkembang menjadi planet dan penyusun tata surya lainnya.
Itu dia kumpulan teori pembentukan tata surya dari berbagai ahli.
Semoga bermanfaat dan dapat dikenalkan pada Si Kecil, ya.
- https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/SISTEM%20TATA%20SURYA%20Reformat/topik2.html
- https://www.space.com/35526-solar-system-formation.html
- https://en.wikipedia.org/wiki/History_of_Solar_System_formation_and_evolution_hypotheses#Kuiper's_hypothesis
- https://watermark.silverchair.com/38-1-36.pdf?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.