Tips Aman Membeli dan Menggunakan Baby Bouncer
Minggu-minggu pertama paska melahirkan memang masa yang paling melelahkan untuk Anda. Iya, kan, Moms?
Belum lagi kalau bayi Moms adalah tipe bayi yang hanya bisa tidur setelah digendong dan digoyang atau ditimang-timang. Duh, padahal Moms pun membutuhkan tidur dan beristirahat.
Namun, kini Moms tidak perlu khawatir lagi, karena sudah ada begitu banyak alat bantu yang bisa Anda gunakan untuk menidurkan si kecil. Salah satunya baby bouncer, kursi goyang khusus bayi.
Apa Itu Baby Bouncer?
Prinsip kerja baby bouncer meniru kondisi di dalam rahim Moms, di mana janin seolah diayun dan digoyang terus-menerus.Itulah sebabnya, ketika bayi lahir, dia senang sekali digendong atau dipeluk sambil diayun ringan.
Baby bouncer bisa menjadi sebuah alat bantu, misalnya ketika bayi menangis dan ingin diayun, sementara Moms tidak bisa memenuhi keinginan tersebut (entah karena sedang capek, mengerjakan pekerjaan lain, dan sebagainya).
Bayi Bisa Cedera Saat Menggunakan Baby Bouncer?
Meski demikian, cukup banyak kejadian bayi cedera saat berada di baby bouncer, seperti bayi jatuh dari baby bouncer atau bahkan terguling bersama baby bouncer-nya. Kok, bisa?
Biasanya hal ini karena kurangnya pengawasan orangtua atau pengasuh ketika bayi berada di dalam baby bouncer. Mereka sudah merasa bayi akan aman-aman saja di dalam baby bouncer, sehingga merasa percaya diri untuk meninggalkan bayi dengan mengerjakan hal-hal yang lain.
Sebelum Membeli Baby Bouncer, Perhatikan Persyaratan Ini
Seperti halnya peralatan bayi yang lain, ada sejumlah persyaratan keamanan yang harus dipenuhi oleh baby bouncer. Dan persyaratan ini tak boleh Anda abaikan, ya, Moms.
Jangan sekadar tergiur harga murah. Ini dia beberapa persyaratan yang harus dipenuhi:
- Pilih baby bouncer dengan penyangga yang kokoh dan stabil. Moms bisa mengeceknya dengan cara meletakkannya di lantai. Pastikan baby bouncer tidak mudah bergeser ketika disetel pada mode goyang atau getar.
- Baby bouncer yang baik harus mempunyai alas yang lebih lebar daripada bagian atasnya. Sebaiknya, pilih baby bouncer dengan bagian alas yang dilapisi dengan karet sehingga tidak mudah tergelincir.
- Moms harus memperhatikan jangan sampai terdapat celah kecil pada baby bouncer yang dapat membuat jari bayi terjepit.
- Wajib ada tiga titik kunci pada baby bouncer yang berfungsi untuk mencegah bayi terjatuh, yaitu dua di bagian pinggang dan satu di bagian bawah (di antara selangkangan). Beberapa baby bouncer bahkan ada yang memiliki lima titik kunci, termasuk di bagian bahu.
- Pastikan tempat duduk baby bouncer bisa nyaman untuk bayi, memiliki lapisan yang cukup empuk, dan bisa diatur kemiringannya.
- Beberapa feature ekstra bisa jadi pilihan, misalnya mainan gantung di atas baby bouncer, motor penggerak yang bisa membuat baby bouncer bergetar, atau pemutar musik.
Tips Aman Menggunakan Baby Bouncer
Setelah memilih baby bouncer yang aman untuk bayi, ini dia beberapa tips menggunakannya:
- Jangan terlalu lama membiarkan bayi di atas baby bouncer. Bila dia sudah tertidur cukup nyenyak, segera pindahkan bayi ke boksnya.
- Letakkan baby bouncer di lantai atau permukaan datar. Hindari meletakkan baby bouncer di atas permukaan yang sempit (seperti meja) atau empuk (tempat tidur).
- Jangan gunakan baby bouncer bila bayi sudah mulai bisa berguling, atau ketika usianya 3 bulan. Umumnya, baby bouncer hanya bisa digunakan sejak bulan pertama hingga bayi maksimal berusia 6 bulan, atau ketika beratnya mencapai 12 kg.
- Terakhir, yang paling penting, jangan pernah meninggalkan bayi di baby bouncer tanpa adanya pengawasan.
Yuk Moms, gunakan baby bouncer dengan aman dan nyaman untuk Si Kecil!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.