Tips Memandikan Bayi Baru Lahir, Moms Wajib Tahu!
Ada banyak hal pertama yang harus kita pelajari jika berbicara mengenai bayi yang baru lahir, salah satunya adalah cara memandikan bayi.
Meskipun terdengar sepele, hal ini bisa menjadi tugas yang menegangkan, gagasan untuk menyabuni bayi yang masih kecil.
Tapi Moms tidak perlu menjadi cemas jika tahu bagaimana cara tepat memandikan bayi yang baru lahir.
Bahkan waktu memandikan bayi Ini bisa menjadi waktu bonding, cara untuk menenangkan Si Kecil, bahkan waktu belajar dan bermain.
Baca Juga: Ketahui Suhu Air Mandi Bayi yang Tepat dan Cara Memandikan Bayi yang Disarankan
Memandikan Bayi Baru Lahir
Foto: thesolutionissleep.com
World Health Organization (WHO) merekomendasikan untuk menunda memandikan bayi yang baru lahir hingga setidaknya 24 jam setelah kelahiran. Sedangkan ada juga yang menyarankan untuk menunggu hingga 48 jam atau lebih.
Setelah bayi pulang ke rumah, tidak perlu dimandikan setiap hari. Sampai tali pusat benar-benar aman, American Academy of Pediatrics merekomendasikan tetap menggunakan spons mandi.
Bagian utama yang harus dibersihkan ketika memandikan bayi adalah wajah, tangan, dan alat kelamin secara teratur.
Setelah anak sedikit lebih besar, Moms dapat meningkatkan frekuensi mandi untuk menjadikannya rutin.
Cara Memandikan Bayi yang Baru Lahir
Foto: nurse.com
Bayi yang baru lahir harus dimandikan dengan spons mandi selama beberapa minggu pertama kehidupan. Ini adalah cara paling sederhana untuk membersihkan bayi sebelum tali pusar terlepas.
Moms juga bisa memberi bayi mandi spons kapan saja kita ingin memandikan satu atau seluruh tubuh bayi tanpa membuatnya basah kuyup. Jangan lupa untuk mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan agar mudah dijangkau.
Baca Juga: Berapa Suhu Tubuh Normal untuk Bayi?
- Pilih tempat yang hangat untuk memandikan bayi yang baru lahir, sekitar 23,8 °C, lepaskan pakaian dan popok bayi, dan bungkus dengan handuk.
- Baringkan bayi di permukaan yang rata, seperti lantai, meja ganti, atau tempat tidur. Gunakan tali pengaman atau pastikan satu tangan menopang bayi setiap saat untuk memastikannya tidak jatuh.
- Mulailah dari wajah bayi dan bagian atas kepalanya: Pertama-tama celupkan kain bersih ke dalam air hangat. Gunakan hanya air hangat tanpa sabun untuk langkah ini untuk menghindari sabun masuk ke mata atau mulut bayi. Usap bagian atas kepala dan sekitar telinga luar, dagu, lipatan leher, dan mata.
- Tambahkan satu atau dua tetes sabun ke dalam air hangat. Celupkan waslap ke dalam air sabun dan peras.
- Gunakan air sabun untuk membersihkan seluruh bagian tubuh dan pantat bayi. Jangan lupa bersihkan bawah lengan dan sekitar area genital.
- Keringkan bayi, kenakan popok bersih. Moms dapat menggunakan handuk dengan tudung untuk menjaga kepala tetap hangat saat mengering juga.
Mengapa Tidak Boleh Langsung Memandikan Bayi?
Foto: thebump.com
Penelitian telah menunjukkan banyak manfaat dari menunggu melewati hari pertama atau lebih.
Salah satu alasannya adalah memungkinkan lebih banyak waktu bagi ibu dan bayi untuk menumbuhkan bonding, terutama dengan melakukan kontak kulit ke kulit.
Berdasarkan jurnal yang diterbitkan oleh Department of Pediatrics, Boston University School of Medicine and Boston Medical Center, mandi bayi yang tertunda dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan inisiasi menyusui dan dengan peningkatan tingkat menyusui di rumah sakit.
Kita harus mengakui bahwa, bayi yang baru lahir tidak langsung terlihat bersih dan siap untuk dipeluk. Tapi lapisan putih krem pada bayi ada tujuannya.
Dengan menunda memandikan bayi yang baru lahir, vernix, selubung yang dikembangkan bayi di dalam rahim, tetap bersama mereka lebih lama.
Selubung ini adalah perlindungan dari cairan ketuban, yang membantu mengatur kehangatan, kelembapan, serta mengandung sifat antioksidan dan antibiotik.
Baca Juga: Baby Bonding Tips Untuk New Dads, Lakukan Ini!
Itu dia Moms cara sederhana untuk memandikan bayi yang baru lahir. Pastikan Moms memperhatikan hal-hal penting yang harus diperhatikan.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.