7 Tips Mencegah Baby Blues, Rasa Sedih Setelah Melahirkan
Menyambut Si Kecil yang lahir di dunia dapat menjadi salah satu momentum paling menggembirakan yang pernah Moms alami.
Namun, tak jarang juga momen ini membuat perubahan suasana hati sehingga Moms akan merasa sedih atau merasakan baby blues.
Lantas, mengapa begitu banyak Moms baru yang mengalami baby blues setelah bayi lahir?
Banyak wanita khususnya Moms baru merasa bingung dan sedih tentang perjuangannya dalam melahirkan, terlepas dari fakta kebahagiaannya sebagai orang tua yang telah menambahkan Si Kecil sebagai anggota keluarga baru.
Sara Vance, Ahli Gizi sekaligus penulis buku The Perfect Metabolism Plan, mengatakan kurang tidur dan perubahan hormon, fisik, serta gaya hidup pada periode post-partum dapat menjadi penyebab perubahan emosional yang layaknya rollercoaster.
"Maka tidak mengherankan, bahwa sekitar 80% ibu baru dapat mengalami beberapa tingkat kesedihan yang sering disebut sebagai 'baby blues' pada hari-hari dan minggu-minggu setelah melahirkan," katanya seperti dikutip dari healthytimes.com.
Baca Juga: Cegah Depresi, Ini Dia 5 Makanan untuk Meredakan Baby Blues
Pelatih kesehatan bidang gizi, meditasi dan yoga, Kayleigh Pleas, mengatakan ketika seseorang merasakan baby blues, ada 'bias negatif' yang terprogram pada otak.
Akhirnya, wajar ketika banyak Moms yang menjadi fokus pada tantangan seperti malam tanpa tidur, berat bayi yang mungkin turun dan tanggung jawab luar biasa lainnya yang dimiliki oleh seorang Moms.
"Memiliki sifat keibuan adalah transisi kehidupan yang utama dan Anda akan merasakan seluruh spektrum emosi manusia dari rasa takut, kesepian, hingga suka cita dan cinta yang besar," katanya.
Mencegah Baby Blues
Berikut ini adalah beberapa saran dari para ahli untuk menghindari baby blues dan diharapkan dapat membantu Moms menavigasi tantangan menjadi orangtua baru.
1. Identifikasi Perasaan Moms
Untuk dapat mencegah baby blues agar tidak terjadi, Pleas menyarankan untuk berhati-hati dengan perkataan pada diri sendiri, seperti 'aku merasa takut mengurusnya', 'aku kewalahan dengan hidupku yang telah berubah', atau 'aku merasa melankolis'.
"Pikirkan tentang apa yang akan kamu katakan kepada sahabatmu jika dia mengatakan dia merasakan apa yang kamu rasakan saat ini. Setelah itu, katakan pada dirimu sendiri," ujarnya seperti dikutip dari parents.com.
Harus diingat untuk segera konsultasi dengan dokter jika Moms merasa sangat sedih atau mengalami baby blues lebih dari dua minggu pascapersalinan.
2. Moms Tidak Sendiri dan Nikmati Prosesnya
Jutaan wanita lain mengalami apa yang Moms alami atau baby blues. Ini adalah konsep yang disebut "shared humanity" dan dapat membantu seseorang agar tidak terisolasi.
Tentu saja akan sangat terhibur mengetahui bahwa Moms tidak sendirian dalam hal ini.
Dengan berbagai tanggung jawab yang ada, jumlah tekanan yang diberikan pada Moms baru bisa sangat besar.
Namun, sedikit yang memberitahu bahwa dibutuhkan waktu untuk merasa nyaman dengan semua keterampilan baru tentang mengasuh anak, seperti membedong, ganti popok, dan menyusui.
Yang membuat keadaan depresi menjadi lebih buruk adalah ketika Moms dibanjiri dengan kisah-kisah tentang ibu-ibu selebriti yang tampaknya bangkit kembali seperti semula baik fisik dan mentalnya dalam beberapa minggu di awal.
Padahal, apa yang tidak disebutkan oleh artikel-artikel tersebut adalah bahwa para artis ini mungkin memiliki dukungan dari perawat atau baby sitter, konsultan kesehatan, dan asisten rumah tangga.
Jadi, bersikaplah lembut dan sabar pada diri sendiri. Luangkan waktu Moms dan nikmati menjadi orang tua baru tanpa semua tekanan yang tidak perlu.
Percayalah Moms akan membedong, mengganti popok dan merawat Si Kecil layaknya ahli dalam waktu singkat.
Baca Juga: Kapan Baby Blues Dimulai dan Bisakah Dihentikan?
3. Mencari Koneksi
Tinggal di rumah setiap hari dengan bayi yang baru lahir tentu saja dapat membuat Moms merasa kesepian.
Baby blues bisa terjadi ketika Moms merasa diisolasi karena menjadi ibu baru, terutama bagi Moms yang sebelumnya bekerja di lingkungan kantor yang sibuk.
Salah satu cara mencegah baby blues adalah menemukan peluang untuk membentuk koneksi dan membina komunitas dengan orang lain.
Bergabunglah dengan grup kebugaran, temui keluarga, teman, dan tetangga. Manfaatkan sumber daya online, seperti grup Facebook untuk ibu baru dan komunitas lainnya.
American Pregnancy Associaton menyarankan agar Moms berbicara dengan orang yang Moms percaya tentang apa yang sedang dirasakan. Moms juga bisa menulis jurnal untuk menumpahkan segala perasaan.
4. Ucapkan Terima Kasih
Menyimpan jurnal rasa terima kasih benar-benar membantu Moms mengubah perspektif dari yang negatif ke positif, sekaligus dapat menghindari baby blues.
Tidak peduli seberapa stres atau terbebaninya hari Moms, selalu ada saat-saat yang layak dirayakan.
"Untuk melatih otak Anda memperhatikan apa yang terjadi, luangkan waktu untuk menuliskan tiga hal yang Anda syukuri setiap malam sebelum tidur, seperti 'saya bersyukur atas kehadiran bayi saya'," kata Pleas.
Baca Juga: Kadang Bikin Bingung, Ternyata Ini Perbedaan Baby Blues dan Postpartum Depression
5. Tarik Napas Sejenak
Moms pasti sadar bahwa waktu berpasangan jauh lebih sulit didapat ketika Si Kecil baru lahir.
Namun, langkah-langkah kecil bisa cukup membantu untuk keluar dari kebosanan dan baby blues yang dialami.
"Menciptakan sedikit waktu cadangan di mana Anda terhubung dengan pasangan tentunya adalah hal yang sangat penting. Rehat sejenak dan saling menyemangati satu sama lain dan katakanlah bahwa kalian menghadapinya bersama," ujarnya.
6. Jaga Daya Tahan Tubuh, Kurangi Peradangan
Penelitian menunjukkan bahwa depresi yang pernah dianggap hanya sebagai masalah dengan neurotransmiter di otak, rupanya terkait dengan peradangan kronis.
Peradangan adalah respon alami tubuh terhadap infeksi, virus, atau cedera. Peradangan juga berhubungan dengan respons kekebalan tubuh dan proses penyembuhan.
Ketika peradangan menjadi kronis atau sistemik, hal itu dapat menyebabkan masalah kesehatan pada Moms dan bayi.
Faktor-faktor yang terkait dengan peradangan kronis termasuk pola makan yang buruk, virus atau infeksi, stres, lingkungan kotor, dan perilaku seperti merokok.
Baca Juga: 5 Pengaruh Depresi Postpartum Ibu Terhadap Bayi yang Baru Lahir
Makan makanan sehat yang kaya akan nutrisi utuh seperti buah-buahan dan sayuran dan membatasi makanan olahan dan mengandung banyak gula, akan membantu menjaga peradangan tetap terkendali.
Menemukan cara untuk mengurangi stres juga dapat membantu menurunkan peradangan yang bisa Moms lakukan, dengan begitu Moms bisa mencegah baby blues.
7. Lakukan Olahraga Ringan
Ketika dokter memberi Moms lampu hijau untuk berolahraga, maka lakukanlah! Berolahraga jelas bukan hanya tentang menguruskan tubuh. Menurut Harvard Health, olahraga adalah cara alami untuk melawan depresi termasuk mencegah baby blues.
"Bagi sebagian orang, olahraga juga berfungsi sebagai antidepresan, meskipun olahraga saja tidak cukup untuk seseorang yang memiliki depresi berat," kata Dr. Michael Craig Miller, asisten profesor psikiatri di Harvard Medical School.
Tidak perlu melakukan olahraga berat, karena hanya keluar untuk jalan-jalan singkat setiap hari juga bisa sangat bermanfaat untuk suasana hati Moms.
Bahkan ada program olahraga yang dirancang hanya untuk ibu, di mana Moms dapat membawa bayi.
(RIE/ERW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.