Serba-Serbi Tumurun Private Museum, Mengintip Karya Seni Koleksi Keluarga Sritex!
Tumurun Private Museum merupakan salah satu museum yang terletak di Kota Surakarta atau Solo, Jawa Tengah dan bisa menjadi inspirasi jalan-jalan bagi Moms dan keluarga.
Museum ini menghadirkan karya-karya indah dan sangat Instagramable untuk dijadikan objek foto.
Sebagai informasi, Tumurun Private Museum adalah museum pribadi milik keluarga Lukminto, seorang pengusaha tekstil dan pendiri PT Sri Rejeki Isman (Sritex).
Museum ini juga dibangun oleh anak dari mendiang HM. Lukminto dengan tujuan untuk memamerkan koleksi karya seni milik keluarga besar.
Terdapat sekitar 120 koleksi karya seni di dalamnya. Sebab keluarga mendiang HM. Lukminto disebutkan memiliki hobi mengoleksi barang seni.
Koleksi barang seni ini kemudian diwariskan secara turun temurun, sehingga dinamakan Museum Tumurun.
Yuk intip serba-serbi Tumurun Private Museum di sini!
Baca Juga: Serba-Serbi Museum Bahari, Saksi Sejarah Kebaharian Indonesia
Koleksi Tumurun Private Museum
Foto koleksi di lukisan di Tumurun Private Museum (Sumber: travelspromo.com)
Tumurun Private Museum terdiri dari 2 lantai, yang masing-masing lantai menyimpan koleksi karya seni yang indah dan menakjubkan.
Museum pribadi ini tercatat memiliki sebanyak 150 karya seni, mulai dari lukisan, instalasi seni, dan mobil antik.
Di lantai pertama, pengunjung langsung disambut dengan beragam koleksi mobil antik yang dimiliki oleh pemilik museum.
Mobil antik ini berupa Dodge tahun 1948 hingga Mercedez-Bens tahun 1972. Semua mobil di sini tampak terawat dan bersih layaknya mobil baru.
Di area ini, pengunjung diperbolehkan untuk berfoto di dekatnya, namun tidak diizinkan untuk memegang, apalagi menaikinya. Mengingat ini merupakan barang pribadi.
Selain itu pengunjung bisa menikmati karya seniman kontemporer seperti Tisna Sanjaya, Eddy Susanto, Hery Dono, dan Rudi Mantofani.
Baca Juga: Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Saksi Sejarah Kemerdekaan Indonesia
Sementara, di lantai 2 terdapat karya old master seperti Affandi, Ahmad Sadali, Antonio Blanco, Hendra Gunawan, S. Sudjojono, Johan Rudolf Bonnet, Walter Spies, Basoeki Abdullah, dan Raden Saleh.
Di setiap masing-masing koleksi, disediakan barcode untuk dipindai dan berisikan informasi lengkap dan menarik bagi pengunjung agar lebih mengenal karya seninya.
Selama berada di museum ini, pengunjung akan ditemani dengan pemandu guna menjelaskan karya-karya yang tersimpan di Tumurun Private Museum.
Koleksi muesum yang unik ini juga ternyata dilirik oleh public figure lho. Beberapa public figure terlihat pernah mengunjungi museum ini, sebut saja aktor Nicholas Saputra, VJ Daniel, desainer Deden Siswanto, aktris Natasha Wilona, hingga aktor Butet Kartaredjasa.
Koleksi Lainnya di Tumurun Private Museum
Foto koleksi di Tumurun Private Museum (Sumber: travelspromo.com)
Di Tumurun Private Museum terdapat koleksi ikonik yang menjadi daya tarik bagi pengunjung, lho Moms. Salah satunya adalah patung mata biru raksasa.
Changin Perspective atau patung mata biru raksasa ini merupakan karya Wedhar Riyadi dan pernah menjadi ikon ARTJOG 2017, Moms!
Patung ini berbentuk bola mata yang cukup besar dan mengambang. Patung ini tentunya memiliki makna mendalam berupa privasi di zaman media sosial masa kini.
Dari patung mata biru ini, Wedhar Riyadi menyampaikan bagi seluruh orang yang memiliki media sosial, bahwa mereka tidak lagi memiliki ruang privasi karena kehadiran media sosial.
Inilah mengapa patung ini berbentuk mata-mata yang sangat banyak. Selain Changin Perspective, terdapat patung yang juga berbentuk mata namun berwarna merah.
Patung mata merah ini menyiratkan makna bahwa teknologi diibaratkan sebagai mata yang terus mengawasi gerak-gerik manusia.
Baca Juga: 3+ Destinasi Wisata Kawasan Pantai Marunda, dari Pantai hingga Museum!
Lokasi dan Cara Pesan Tiket di Tumurun Private Museum
Foto Tumurun Private Museum (Sumber: tumurunmuseum.com)
Bagi pengunjung yang ingin mendatangi Tumurun Private Museum, tidak dipungut biaya sama sekali, lho Moms!
Sementara untuk jam operasionalnya mulai dari pukul 13.00 - 15.00 WIB di setiap hari Selasa sampai Minggu. Jadi, jangan berkunjung di luar jadwal tersebut, ya Moms!
Nah, mengingat ini merupakan museum pribadi, cara pemesanan tiketnya pun berbeda seperti museum pada umumnya, nih Moms!
Baca Juga: Museum Transportasi TMII, Objek Wisata Edukatif dengan Koleksi yang Lengkap
Calon pengunjung harus melakukan reservasi terlebih dahulu melalui website resminya www.tumurunmuseum.org.
Selain registrasi online, kunjungan ke museum ini juga dibatasi hari dan kloter per harinya, dengan durasi kunjungan maksimal 1 jam.
Dalam 1 hari biasanya Tumurun Private Museum dibagi menjadi 3 kloter. Masing-masing kloter juga dibatasi oleh waktu yang sama.
Cara memesan tiket secara online:
- Kunjungi www.tumurunmuseum.org dan masuk ke "Online Registration" yang berada di atas.
- Silakan pilih tanggal dan hari yang diinginkan dan yang tersedia.
- Tentukan kloter kunjungan pada menu “Select Group”
- Lalu lengkapi data diri seperti nama, email, nomor telepon, alamat, dan lain-lain.
- Masukkan kode keamanan lalu klik register.
Untuk lokasinya, museum ini berada di tengah kota yang beralamat di Jalan Kebangkitan Naisonal No.2/4, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.
Dipagari dengan konsep modern berwarna putih, tidak ada plang nama, sehingga sering disalahartikan sebagai rumah pribadi. Jadi jangan sampai salah, ya Moms.
Nah itu dia Moms informasi seputar Tumurun Private Museum yang merupakan museum pribadi milik keluarga yang terbuka untuk umum. Siap untuk jalan-jalan ke sana?
Sumber
- https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Tumurun
- https://www.instagram.com/tumurunmuseum/?hl=en
- https://www.tumurunmuseum.com/index.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.