Arti Vintage, serta Perbedaanya dengan Antik dan Retro!
Saat memilih furnitur atau pakaian, Moms pasti pernah melihat gaya vintage.
Gaya ini dikenal dengan keunikannya dan ciri khas yang menarik.
Namun, banyak orang yang sering menganggapnya sama dengan gaya antik atau retro.
Ternyata, ketiga gaya tersebut berbeda, lho! Penasaran? Yuk, simak selengkapnya!
Baca Juga: Cara Memilih Sofa untuk Ruang Tamu Kecil, Bikin Ruangan Jadi Tampak Luas
Apa Itu Vintage?
Secara harfiah, vintage adalah sesuatu dari masa lalu yang berkualitas tinggi, seperti perabot, karya seni, atau item mode dan barang-barang koleksi lainnya.
Istilah ini sering digunakan sebagai cara umum untuk menggambarkan sesuatu yang sifatnya sudah lama.
Namun, ada ketentuan usia tertentu untuk menggolongkan suatu barang sebagai vintage.
Suatu barang bisa dikategorikan sebagai vintage jika berusia lebih dari 20 tahun, namun kurang dari 100 tahun dan dikaitkan dengan kualitas serta gaya yang tak ketinggalan zaman.
Pada dunia mode, vintage bisa merujuk pada pakaian dari suatu zaman yang masih terjaga kualitasnya dan kini dianggap ikonik atau bergaya.
Sementara itu, dalam konteks furnitur atau interior, vintage dapat merujuk pada barang-barang dengan gaya atau desain khas dari periode waktu tertentu pada abad ke-20.
Perbedaan Vintage, Antik, dan Retro
Vintage adalah istilah yang diubah dari kata Prancis “vendage”, yang artinya anggur yang dipetik selama musim.
Arti vintage lainnya juga bisa bermakna "periode asal atau pembuatan".
Kalau berbicara tentang vintage, tentu ini berkaitan juga dengan era di mana hal itu diproduksi.
Vintage dapat berarti suatu barang dari periode waktu tertentu, seperti istilah “vintage 1950-an”.
Namun, bisa berarti juga bahwa barang tersebut menunjukkan sisi terbaik dari kualitas tertentu.
Dengan kata lain, agar istilah vintage dapat diterapkan secara akurat, suatu barang harus representatif dan dikenali sebagai milik era di mana barang itu dibuat.
Lantas, bagaimana dengan gaya antik?
Barang antik adalah peninggalan atau benda zaman kuno.
Barang antik juga bisa berarti karya seni, perabot, atau benda dekoratif yang dibuat setidaknya 100 tahun yang lalu.
Dalam konteks barang koleksi, barang antik sering kali dihargai karena usia, keunikan, dan kerajinan yang terlibat dalam pembuatannya.
Jadi, cukup jelas perbedaan antara vintage dan antik dari segi waktunya, ya Moms.
Jika vintage merujuk pada sesuatu yang berusia 20-100 tahun, lantas lebih dari itu disebut sebagai barang antik.
Apabila suatu barang tidak dapat dibuktikan berusia 100 tahun atau lebih, maka barang tersebut tidak boleh secara langsung disebut sebagai barang antik.
Alison Koch, desainer utama di Outfit Home di Los Angeles, setuju tentang definisi 100 tahun atau lebih tua untuk barang antik.
Seperti karya seni yang hebat, barang antik bisa dibilang menjadi investasi dan mungkin bukan termasuk furnitur sehari-hari.
Namun, ketika dikombinasikan dengan gaya lain, gabungan gaya ini justru bisa memberikan tampilan yang fantastis pada desain rumah.
Baca Juga: 14 Ciri Khas Retro Style pada Wanita dan Pria, Cocok untuk Bergaya Atraktif
Lalu, bagaimana dengan retro?
Awalan retro”, seperti dalam retrograde atau retroactive, memiliki arti mundur dalam bahasa Latin.
Menurut Merriam Webster, retro adalah sesuatu yang berkaitan dengan upaya menghidupkan kembali di masa kini.
Singkatnya, istilah retro biasanya digunakan untuk merujuk pada barang atau gaya yang meniru tren dari masa lalu.
Contohnya pakaian retro yang tengah populer akhir-akhir ini mengingatkan pada cara berpakaian di tahun 1960-an atau 1970-an.
Hal ini terutama dalam item mode masa lalu, nostalgia, atau berbau kuno.
Dementara itu dalam hal furnitur, gaya retro mungkin sebenarnya tidak tua, tetapi mengacu pada gaya masa lalu.
Samantha Gallacher, desainer interior pendiri Art + Loom Custom Rugs, melihat retro sebagai reproduksi kontemporer yang mereferensikan gaya dari masa lalu.
Biasanya, sesuatu hal disebut retro jika dibuat dalam 20 tahun terakhir.
Furnitur retro sering kali dipandang sebagai reproduksi klasik dengan harga yang lebih murah, bila dibandingkan dengan barang antik.
Jika Moms memiliki anggaran terbatas dalam mendesain rumah, furnitur retro adalah pilihan yang bagus.
Baca Juga: 10+ Inspirasi Botak Mullet yang Vintage dan Modern, Keren!
Contoh Benda Vintage
Berikut beberapa contoh benda vintage:
- Meja dan kursi kayu antik: Furnitur dengan desain klasik dan bahan kayu yang memiliki usia puluhan tahun.
- Jam dinding retro: Jam dengan desain klasik yang sering ditemukan di rumah-rumah pada era 60-80an.
- Kamera film manual: Kamera analog yang digunakan sebelum era digital.
- Lukisan atau karya seni klasik: Lukisan dengan gaya dan teknik yang sudah tidak digunakan lagi di zaman sekarang.
- Pakaian vintage: Busana dari era 1920-an hingga 1980-an yang memiliki desain khas dan kualitas kain yang berbeda dengan tren masa kini.
- Piring dan peralatan makan keramik: Peralatan makan dengan desain khas zaman dulu, seperti piring berbahan keramik dengan pola floral atau geometris.
- Radio tabung: Radio dengan bentuk besar dan menggunakan teknologi tabung yang populer di era 50-70an.
Benda-benda ini sering dicari karena nilai sejarah dan desain uniknya.
Alasan Vintage Bisa Jadi Pilihan Terbaik
Ada begitu banyak hal yang jadi keuntungan jika Moms membeli furnitur atau sesuatu bergaya vintage, yaitu:
1. Unik
Bagi Moms yang tidak ingin interior rumah terlihat biasa, tambahkan aksen vintage pada furnitur.
Moms dapat meletakkan beberapa benda vintage yang cocok untuk melengkapi gaya yang sudah Moms miliki di rumah.
Jadi, tidak perlu benar-benar merombak yang sudah ada, karena vintage itu unik!
2. Terjangkau
Dibandingkan belanja barang modern dan mewah, barang vintage umumnya tidak akan terlalu menguras kantong, lho Moms!
Barang-barang ini bisa Moms temukan di berbagai tempat.
Mulai dari pasar loak, toko barang bekas, dan tempat-tempat sejenis.
Ide lainnya, Moms juga bisa mengumpulkan barang bekas dari anggota keluarga.
Ini adalah cara yang bagus untuk menemukan barang vintage yang murah dan unik untuk di rumah.
3. Ramah Lingkungan
Jika Moms membeli barang vintage dari pasar loak atau toko barang bekas, itu artinya Moms ikut mendukung produk-produk yang ramah lingkungan.
Alih-alih menumpuk sampah, barang vintage yang masih layak justru bernilai jual tinggi, lho!
4. Memiliki Kualitas yang Baik
Furnitur vintage selalu diminati meski kini telah banyak furnitur modern yang futuristik.
Bukan tanpa sebab, hal ini terjadi karena kualitas unik dan dibuat dengan baik furnitur vintage tidak dapat ditandingi.
Bahan yang digunakan dalam furnitur vintage memiliki kualitas yang baik sehingga membuat furnitur ini lebih tahan lama dan lebih kuat daripada furnitur saat ini.
Seiring waktu, furnitur vintage menjadi furnitur turun-temurun dan telah teruji oleh waktu dalam gaya dan kualitas.
Baca Juga: 6 Desain Railing Tangga Minimalis Unik, Pilih Bahan yang Tepat Ya!
5. Investasi yang Berharga
Beberapa barang vintage memiliki nilai investasi yang tinggi.
Barang-barang tertentu bisa meningkat nilainya seiring berjalannya waktu, terutama jika mereka langka atau memiliki nilai historis yang signifikan.
Barang-barang ini bisa menjadi bagian dari warisan budaya atau memiliki cerita yang terkait dengan peristiwa penting dalam sejarah.
Nilai historis ini dapat meningkatkan nilai barang tersebut seiring berjalannya waktu.
Meskipun barang-barang vintage bisa menjadi investasi yang berharga, penting untuk diingat bahwa tidak semua barang vintage akan meningkat nilainya.
Sebelum berinvestasi dalam barang-barang vintage, penting untuk melakukan riset dan memahami pasar serta trennya.
Merawat Furnitur dan Pakaian Vintage
Seperti yang Moms ketahui, bahwa merawat dan mengoleksi barang vintage tidaklah mudah.
Berikut ini terdapat beberapa cara untuk merawat pakaian dan furnitur vintage yang Moms miliki.
Merawat Furnitur Vintage:
- Bersihkan furnitur secara teratur dengan kain lembut yang telah dibasahi dan diperas.
- Hindari penggunaan deterjen keras atau bahan kimia lainnya yang dapat merusak lapisan furnitur.
- Lindungi furnitur dari paparan sinar matahari langsung dan perubahan suhu yang ekstrem.
- Gunakan cairan lapisan khusus furnitur sesuai dengan petunjuk yang ada untuk menjaga kilau furnitur. Hindari produk berbasis silikon atau alkohol, ya!
- Jika ada kerusakan pada furnitur, pertimbangkan untuk meminta bantuan profesional.
Merawat Pakaian Vintage:
- Cuci pakaian vintage sesedikit mungkin untuk menghindari kerusakan.
- Jika perlu mencuci, coba cek label perawatan atau konsultasikan dengan ahli.
- Simpan pakaian di area yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung.
- Hindari menggunakan gantungan logam yang bisa merusak pakaian.
- Jika Moms dan Dads menggunakan deodoran atau parfum, beri waktu beberapa menit agar produk tersebut kering sebelum mengenakan pakaian.
- Jika ada kerusakan pada pakaian, pertimbangkan untuk meminta bantuan profesional untuk memperbaikinya.
Merawat pakaian dan furnitur vintage bisa Moms lakukan melalui beberapa cara yang telah disebutkan di atas.
Dengan perawatan yang tepat, furnitur dan pakaian vintage yang Moms miliki bisa bertahan lama dan tetap terlihat bagus.
Baca Juga: Kenali Kelebihan dan Kekurangan Kayu Kamper untuk Furnitur
Nah, sekarang Moms tentu sudah tidak bingung lagi saat membedakan vintage, antik, dan retro. Semoga menginspirasi!
- https://www.homesandantiques.com/antiques/what-is-vintage/
- https://www.thespruce.com/vintage-furniture-1391684
- https://www.tinselhouse.com/post/what-is-vintage
- https://www.apartmenttherapy.com/age-defining-an-130615
- https://www.huntvintage.co/blog/vintage-furniture
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.