Biografi Iskandar Muda, Tokoh Paling Berpengaruh di Aceh
Iskandar Muda, salah satu tokoh yang sangat dihormati dalam sejarah Aceh pada abad ke-17.
Ia dikenal sebagai sultan yang berkuasa di masa keemasan Kesultanan Aceh Darussalam.
Iskandar Muda memimpin dengan tangan besi, tapi juga penuh dengan kearifan yang membanggakan.
Kepemimpinannya dicirikan oleh kombinasi kekuatan militer yang tangguh dan kebijaksanaan politik yang cerdas.
Meskipun tegas dalam menjaga kekuasaannya, Iskandar Muda terkenal karena kecintaannya terhadap agama dan budaya.
Hal ini tercermin dalam kebijakan-kebijakan yang mendukung perkembangan seni, sastra, dan agama Islam di Aceh.
Sebagai tokoh penting dalam sejarah Aceh, biografi Iskandar Muda memang menjadi sumber inspirasi yang kaya akan perjuangan, ya Moms.
Untuk itu, yuk kenang masa Iskandar Muda dengan membaca biografinya di bawah ini.
Baca Juga: Biografi Wahid Hasyim, Menteri Agama Pertama & Ayah Gus Dur
Latar Belakang Iskandar Muda
Sultan Iskandar Muda (Aksara Jawoë: سلطان إسكندر مودا) lahir di Bandar Aceh Darussalam, Kesultanan Aceh, sekitar tahun 1590 atau 1593.
Ia meninggal di Bandar Aceh Darussalam, Kesultanan Aceh, pada 27 Desember 1636.
Namanya dikenal sebagai salah satu sultan terbesar dalam sejarah Kesultanan Aceh yang memerintah pada 1607 hingga 1636.
Iskandar Muda merupakan keturunan langsung dari pendiri Kesultanan Aceh Darussalam, Sultan Ali Mughayat Syah.
Ia merupakan keturunan terakhir dari Dinasti Meukuta Alam yang memerintah sebagai Sultan Aceh.
Di masa pemerintahannya, Aceh mencapai puncak kejayaannya sebagai pusat perdagangan dan pembelajaran Islam dengan wilayah kekuasaan yang luas.
Selain itu, Sultan Iskandar Muda juga terkenal karena kemampuannya dalam membangun Kerajaan Aceh Darussalam.
Meskipun pernah melancarkan serangan terhadap Portugis, upayanya tidak berhasil, tetapi Aceh tetap menjaga kemerdekaannya.
Berkat perjuangannya, namanya diabadikan di berbagai nama institusi dan infrastruktur di Aceh.
Seperti, Universitas Iskandar Muda, Kodam Iskandar Muda, dan Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh.
Baca Juga: Biografi Sultan Hasanuddin, Dikenal Ayam Jantan dari Timur
Masa Kepemimpinan Iskandar Muda
Sultan Iskandar Muda memimpin Kesultanan Aceh dari tahun 1607 hingga kematiannya pada 1636.
Masa kepemimpinannya dikenal sebagai periode keemasan untuk Aceh, mencapai puncak kekuatan dan ekspansi teritorial.
Dia dikenal karena kebijakan ekonomi dan militer yang agresif.
Hal ini guna meningkatkan Aceh menjadi kekuatan dominan di wilayah Nusantara dan melawan kekuatan Eropa, seperti:
Iskandar Muda memperkuat ekonomi Aceh melalui perdagangan rempah-rempah, seperti lada, cengkeh, dan pala, yang sangat berharga pada masa itu.
Dia juga menerapkan kebijakan monopoli perdagangan yang memperkaya kas kerajaan dan mendanai ekspansi militer.
Kekuatan militer Aceh di bawah kepemimpinannya terkenal dengan armada besar dan penggunaan gajah perang dalam jumlah besar.
Hal tersebut akhirnya membuat Aceh ditakuti oleh negara-negara lain di kawasan itu.
Dalam bidang administrasi, Iskandar Muda dikenal karena reformasi hukum dan administratif yang ketat.
Ia menciptakan sistem hukum yang lebih terorganisir yang berbasis pada hukum Islam.
Dia juga mendukung pendidikan Islam dan seni, meningkatkan Aceh menjadi pusat belajar dan perdagangan yang signifikan.
Dirinya juga terkenal akan kebrutalannya dalam menghadapi pemberontakan dan menjaga kekuasaan.
Bahkan, ia sering kali menggunakan hukuman yang keras terhadap mereka yang menentangnya.
Namun, di sisi lain, dia juga memperlihatkan kecenderungan untuk menjalin hubungan internasional yang kuat.
Seperti terlihat dari pertukaran diplomatik dan hadiah dengan negara-negara besar seperti Inggris dan Turki Usmani.
Pada akhirnya, wafatnya Iskandar Muda pada 1636 menandai dimulainya periode kemunduran bagi Aceh.
Sebab, tidak ada penerusnya yang mampu mempertahankan kejayaan dan kekuatan yang sama seperti di bawah kepemimpinannya.
Baca Juga: 5 Contoh Teks Biografi Pahlawan, Lengkap dengan Struktur!
Perlawanan Terhadap Portugis
Portugis, yang telah menguasai Malaka sejak tahun 1511, menjadi musuh utama yang dihadapi Sultan Iskandar Muda, serta menjadi ancaman bagi Kesultanan Aceh.
Portugis melihat Aceh sebagai ancaman terhadap monopoli perdagangannya, sehingga terjadi konflik bersenjata antara keduanya.
Armada Aceh sering menyerang kapal Portugis di Selat Malaka.
Sejak awal masa pemerintahannya, Sultan Iskandar Muda bertekad untuk mengusir Portugis dari Malaka dengan melakukan politik konfrontasi.
Untuk memperkuat angkatan perangnya, ia membentuk angkatan perang dan mendatangkan pelatih dari luar negeri.
Akhirnya terbentuklah Angkatan Perang Aceh.
Sultan Iskandar Muda juga tidak mengizinkan kerajaan lain menjalin hubungan dengan Portugis, seperti Kerajaan Johor.
Dengan angkatan perang yang kuat, Sultan Iskandar Muda memerangi kekuatan asing yang ingin merebut wilayahnya.
Pada 1615, Aceh menyerang Portugis di Malaka, tetapi serangan tersebut tidak berhasil.
Serangan terbesar terjadi pada tahun 1629, namun juga berakhir dengan kegagalan karena bala bantuan dari luar yang datang untuk membantu Portugis.
Setelah dua serangan gagal, Sultan Iskandar Muda memutuskan untuk menghentikan serangan dan fokus pada kemakmuran rakyat dan Kesultanan Aceh.
Baca Juga: Biografi Pattimura Singkat, Pahlawan dari Tanah Maluku!
Penghormatan Terhadap Iskandar Muda
Selama 3 dekade masa pemerintahannya, dari tahun 1606 hingga 1636 Masehi, Sultan Iskandar Muda berhasil mengangkat Kerajaan Aceh Darussalam ke puncak kejayaannya.
Pada masa tersebut, kerajaan ini menjadi salah satu kerajaan Islam terbesar kelima di dunia, setelah Kerajaan Islam Maroko, Isfahan, Persia, dan Agra.
Di bawah kepemimpinannya, seluruh wilayah Semenanjung Melayu disatukan di bawah bendera kerajaannya.
Sementara secara ekonomi, Kerajaan Aceh Darussalam menjalin hubungan diplomasi perdagangan yang kuat secara internasional.
Masyarakat Aceh juga merasakan kemakmuran yang signifikan, dengan sistem pengaturan yang mencakup segala aspek kehidupan yang diperkenalkan oleh Iskandar Muda.
Atas jasa-jasanya dalam membangun fondasi antar negara, ia pun mendapat banyak penghormatan.
Pada 14 September 1993, pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Iskandar Muda atas prestasinya dan kepemimpinannya.
Bahkan beberapa tempat menggunakan nama Sultan Iskandar Muda, antara lain ;
- Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda
- Komando Daerah Militer Iskandar Muda
- Universitas Iskandar Muda
- Pupuk Iskandar Muda
- KRI Sultan Iskandar Muda
- Taman Iskandar Muda
- Yayasan Perguruan Iskandar Muda
- Nama Ruas Jalan
Itulah informasi seputar biografi Iskandar Muda dan jasa-jasanya yang patut dikenang.
Sumber
- https://acehprov.go.id/berita/kategori/jelajah/sultan-iskandar-muda
- https://id.wikipedia.org/wiki/Iskandar_Muda_dari_Aceh
- https://archive.org/details/kerajaan-aceh-iskandar-muda
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.