Viral! Gores Mobil Saat Jatuh Naik Sepeda, Bocah Ini Menulis Surat Permintaan Maaf pada Pemiliknya
Meminta maaf kelihatannya hal yang sederhana, tapi tak semua orang punya keberanian melakukannya. Jika bagi orang dewasa meminta maaf adalah hal yang sulit, bagaimana dengan anak-anak?
Baru-baru ini kisah permintaan maaf dari bocah bernama Zhafran menjadi viral di sosial media. Cerita bermula ketika Zhafran jatuh dari sepeda dan tak sengaja menggores mobil yang sedang parkir yang ia tabrak.
Ia lalu pulang sambil menangis. Merasa takut, Zhafran meminta maaf pada ibunya. Dengan bijaksana, ibunya bertanya apakah ia terluka atau tidak. Setelahnya sang ibu menjelaskan bahwa seharusnya ia meminta maaf pada pemilik mobil, bukan kepada ibunya.
Akhirnya, sang ibu pun mengantar kembali Zahfran ke tempat mobil itu berada. Karena si pemilik mobil tidak ada, akhirnya Zahfran menyampaikan permohonan maafnya melalui surat yang ia tulis sendiri. Bahkan, ia juga mencantumkan nomor telepon sang ibu supaya dapat menghubunginya untuk mengganti kerusakan yang ia sebabkan.
Ini isinya:
"Maaf ya pak mobil bapak tergores saat sata jatuh dari sepedah. Ini no hp bunda saya: 08138324xxx.. Zhafran," begitulah kira-kira tulisan yang ditempel oleh Zhafran.
Cerita yang kemudian dibagikan oleh sang ibu secara singkat di Facebook dengan nama akun Condri Fadilaturrohmah ini lalu menuai banyak sekali pujian dari warganet. Mereka sangat mengapresiasi keberanian yang dimiliki oleh Zhafran serta cara sang ibu mendidik anak ini.
Mengambil nilai moral dari viralnya cerita tadi, sebagai orang tua kita tentu bisa melakukan hal yang sama.
Baca Juga : 6 Kesalahan Pola Asuh Orang Tua yang Membuat Anak Jadi LGBT
Berikut ini adalah tips-tips bagaimana agar anak berani meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Didikan ini tentu sangat baik untuk membangun karakter positif dan bermanfaat hingga Si Anak tumbuh dewasa.
1. Membiasakan Kata Maaf
Sejak Si Kecil pertama kali mampu berbicara dan berinteraksi dengan lingkungannya, Moms sudah harus mulai memupuk keberanian untuk meminta maaf.
Saat Si Kecil melakukan kesalahan yang tak disengaja maupun disengaja, ajarkan Si kecil untuk mengucapkan kata maaf. Mereka memang belum bisa memahami maknanya, namun memori itu akan tersimpan di otak dan terekam hingga Si Kecil mampu memahaminya.
2. Jadilah Contoh Bagi Si Kecil
Si Kecil adalah sosok yang pandai meniru, otaknya dirancang untuk menyerap dengan cepat dan menirukan hal-hal dan perilaku yang mereka saksikan dari keluarga dan lingkungan sekitarnya.
Oleh karena itu, sebagai orangtua, Moms adalah kunci utama teladan Si kecil dalam menerapkan kata maaf. Minta maaflah dengan tulus bila Moms melakukan kesalahan pada siapapun dan usahakan Si Kecil melihat secara langsung saat Moms mengucapkannya.
Baca : 4 Kesalahan Mendidik Anak yang Sering Dilakukan Orang Tua
3. Beri Apresiasi Saat Ia Berani Minta Maaf
Perasaan Si Kecil masih sangat halus, pemikirannya pun masih sangat polos. Maka ketika Si Kecil berani meminta maaf, itu merupakan hal yang hebat. Untuk itu, sangat penting bila Moms mampu untuk memberikan perhatian lebih dan apreasiasi saat Si Kecil berhasil meminta maaf untuk kesalahannya.
4. Beri Dorongan
Si Kecil akan jauh lebih termotivasi untuk memiliki kemampuan meminta maaf secara spontan bila ia didorong dengan kata-kata afirmatif yang bersifat mendorongnya.
Contohnya, saat Si Kecil bertengkar dengan temannya dan membuat temannya menangis, dorong ia dengan kalimat-kalimat seperti “Mama bangga sekali jika adik berani meminta maaf karena sudah menumpahkan air“.
Meminta maaf memang bukan hal yang mudah bagi anak. Dibutuhkan proses sampai ia memahami betul bahwa meminta maaf adalah perbuatan baik yang terpuji.
Baca Juga : Cara Mendidik Anak Laki-laki Agar Jadi Feminis
Selain terpuji, meminta maaf memiliki banyak sekali manfaat, seperti melatih kepekaan, keberanian, melatih interaksi sosial serta dapat menjadi seorang teladan yang baik bagi sekitarnya.
(MDP)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.