Mengenal Hewan Langka Indonesia yang Perlu Dijaga dan Dilestarikan
Terdapat beberapa hewan langka yang ada di Indonesia.
Salah satu cara untuk menjumpai hewan langka tersebut adalah dengan berkunjung ke kebun binatang.
Moms juga bisa menjelaskan kepada Si Kecil mengapa ada hewan yang harus dilindungi, agar kelestariannya terus terjaga.
Faktanya, akibat kerusakan habitat atau perburuan liar, banyak hewan yang harus berjuang lebih keras untuk bertahan hidup.
Karena itu, tidak mengherankan jika banyak jenis hewan biasa berubah statusnya menjadi hewan langka.
Lantas, apa saja hewan langka yang ada di Indonesia?
Yuk, ketahui agar Moms bisa sekaligus mengenalkannya kepada Si Kecil!
Baca Juga: 8 Hewan Terbesar di Dunia, Ukurannya Bikin Terkejut!
Berbagai Jenis Hewan Langka
Berikut ini beberapa jenis hewan langka yang wajib Moms ketahui:
1. Badak Jawa
Di habitat aslinya, yaitu di Taman Nasional Ujung Kulon, Badak Jawa diperkirakan hanya tersisa kurang lebih 80 ekor saja.
Badak adalah mamalia berukuran besar dengan berat mencapai 1000 – 3000 kg.
Tinggi bahu mereka bisa mencapai 200 cm dengan lengan pendek dan kokoh.
Badak Jawa dewasa yang jantan umumnya memiliki satu cula dan yang betina tidak memiliki cula.
Ini yang membedakan mereka dengan badak Afrika dan Sumatera yang memiliki dua buah cula.
Dahulu, badak adalah hewan yang cukup umum ditemukan di berbagai wilayah di Asia Tenggara.
Namun, mereka sekarang hanya ada di Taman Nasional Ujung Kulon di ujung barat daya Jawa.
Habitat kecil ini juga telah membuat mereka rentan terhadap penyakit, perkawinan sedarah, dan ancaman bencana alam.
Alasan Badak Jawa menjadi hewan langka di Indonesia adalah karena mereka telah lama diburu untuk diambil culanya.
Di Cina, cula badak ini diduga mampu dijadikan sebagai obat kuat pria.
Namun, untungnya sudah tidak ada perburuan liar yang dilaporkan sejak tahun 1990-an.
Baca Juga: Simak 14 Kumpulan Hewan Lucu yang Tersebar di Dunia, Ada yang Hampir Punah!
2. Pesut Mahakam
Pesut Mahakam sebenarnya adalah spesies lumba-lumba air tawar.
Tidak seperti lumba-lumba laut, mamalia sungai ini tidak memiliki moncong seperti paruh.
Kepala mereka juga jauh lebih bulat, dan sirip punggung mereka kecil dan bulat.
Mereka tinggal di bentangan Sungai Mahakam sepanjang 200 km dan anak-anak sungai dan lahan basah yang berdampingan di Kalimantan Timur.
Polusi dan pendangkalan sungai akibat industri kelapa sawit dan pertambangan menyebabkan kerusakan habitat asli mereka.
Banyak ikan pesut yang terbunuh dalam jaring ikan, sementara penangkapan ikan yang berlebihan juga telah mengurangi pasokan makanan mereka.
Mereka sensitif terhadap kebisingan dari perahu motor dan tongkang batubara.
Bahkan beberapa di antara mereka pernah ditangkap hidup dan dijual untuk dipajang di akuarium.
3. Harimau Sumatera
Di alam bebas, Harimau Sumatera diduga sebagai salah satu hewan langka di Indonesia hanya tersisa kurang lebih 400 ekor saja.
Faktanya, ini juga merupakan satu-satunya spesies harimau Indonesia yang masih hidup, setelah punahnya harimau Jawa dan Bali.
Kawasan hutan lindung yang tersisa di Sumatera kini juga dianggap tidak cukup untuk mempertahankan populasi yang layak, karena harimau membutuhkan wilayah jelajah yang luas.
Ancaman terbesar untuk kelangsungan hidup Harimau Sumatera adalah perburuan liar, dan penggundulan hutan untuk dijadikan kebun kelapa sawit, pulp, dan kertas.
Hewan yang terancam punah ini terkadang menyerang balik, membunuh penebang liar dan pekerja perkebunan.
Beberapa waktu lalu juga pernah dilaporkan Harimau Sumatera yang terlihat di tempat pembangunan jalan tol di Sumatera.
Baca Juga: 7 Jenis Hewan Purba yang Pernah Ada, Yuk Kenalkan pada Si Kecil!
4. Orangutan Tapanuli
Orangutan Tapanuli juga merupakan salah satu hewan langka di Indonesia dan ia diklasifikasikan hanya pada tahun 2017 sebagai spesies yang berbeda dari orangutan sumatera.
Mereka tinggal di hutan pegunungan seluas sekitar 1.000 kilometer persegi, di selatan Danau Toba di provinsi Sumatera Utara.
Hanya delapan persen habitatnya yang tergolong hutan konservasi, 76 persen berstatus lindung dan 14 persen tidak terlindungi.
Perusakan habitat mereka terjadi akibat pertanian dan penebangan ilegal, tetapi produsen kelapa sawit sekarang menjadi penyebab utama perusakan.
Banyak orangutan yang ditembak atau dibacok sampai mati dengan parang.
Kemudian, bayi mereka ditangkap dan dijual sebagai hewan peliharaan.
Namun, sebagian besar anak orangutan ini mati sebelum sampai di pasar gelap.
5. Owa Jawa
Hewan langka di Indonesia selanjutnya adalah Owa Jawa yang juga dikenal sebagai siamang Perak.
Sebagian besar mereka berada di hutan provinsi Banten dan Jawa Barat, tetapi juga ada di Jawa Tengah.
Hilangnya habitat terjadi akibat proyek perumahan dan pariwisata.
Owa Jawa dewasa biasanya diburu, sehingga anak Owa Jawa dijual sebagai hewan peliharaan.
Baca Juga: 5 Penyakit Hewan yang Disebabkan oleh Virus dan Bisa Menyerang Manusia, Waspada!
6. Kura-kura Hutan Sulawesi
Hewan langka di Indonesia selanjutnya adalah Kura-Kura Hutan Sulawesi yang diperkirakan jumlahnya kini hanya ada 250 ekor saja.
Ia termasuk sebagai reptil paling langka dan paling terancam punah di dunia.
Ia diklasifikasikan pada tahun 1990, dan ia adalah salah satu dari dua spesies penyu endemik Sulawesi.
Dikenal juga sebagai kura-kura paruh betet karena mulutnya yang seperti paruh.
Konservasionis mengatakan hingga 3.000 ekor kura-kura telah diekspor setiap tahun sepanjang akhir 1990-an dan sebagian besar ke China untuk dijadikan makanan lezat.
Sementara di Eropa dan Amerika, mereka dijadikan sebagai hewan peliharaan.
7. Rusa Bawean
Hewan langka satu ini juga dikenal sebagai babi rusa dan ia tercatat sebagai hewan endemik di Pulau Bawean di lepas pantai utara Jawa Timur.
Hewan langka ini telah dilindungi sejak 1979 dan ancaman terbesarnya adalah gulma yang tumbuh liar di sana.
Sebagian besar mereka aktif di malam hari, babi rusa juga hidup di hutan di dua bagian pulau yang terpencil.
Mereka biasanya ada di padang rumput, tetapi gulma telah mendorong mereka untuk memasuki tanaman untuk memakan jagung dan daun singkong.
Hal ini kemudian menimbulkan konflik dengan para petani setempat.
Habitat mereka juga semakin terbatas akibat dibukanya perkebunan jati.
Baca Juga: 5 Manfaat Memiliki Hewan Peliharaan Untuk Bayi
8. Bekantan
Bekantan merupakan primata dengan ciri hidung besar.
Untuk ciri fisik selanjutnya, tinggi bekantan jantan bisa mencapai 66 sampai 72 cm, dengan berat 16 hingga 23 kg.
Sedangkan bekantan betina hanya memiliki tinggi 51 – 61 cm dan berat 7 hingga 11 kg.
Populasi bekantan pada diperkirakan hanya ada 1.365 ekor saja.
9. Komodo
Komodo adalah hewan langka dan endemik yang bisa dijumpai di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.
Populasi komodo diduga hanya ada 5.964 ekor.
Ancaman kepunahan disebabkan oleh aktivitas manusia seperti perburuan, perluasan pemukiman, hingga pembangunan tempat wisata.
10. Jalak Bali
Burung ini juga tercatat sebagai hewan endemik dan hewan langka di Indonesia.
Populasi satwa ini pada 2017 hanya tersisa 39 ekor saja.
Salah satu ciri khas dari satwa ini adalah tubuhnya yang berwarna putih dengan ujung ekor dan sayap berwarna hitam.3
Baca Juga: Jenis-Jenis Hewan Kurban dan Tips Memilih Hewan Kurban yang Baik
Itulah beberapa hewan langka di Indonesia.
Selain mengenalkannya kepada Si Kecil, Moms juga harus mengajarkan bahwa hewan-hewan tersebut perlu dijaga dan dilestarikan.
Dengan demikian, generasi berikutnya bisa tetap menikmati keelokan hewan langka tersebut.
- https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/6157dbf37f6ae/15-hewan-langka-indonesia-beserta-gambarnya
- https://indonesiaexpat.id/lifestyle/top-10-indonesian-endangered-species/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.