Sperma Abnormal: Penyebab, Ciri, Jenis, dan Cara Mengatasi

Daftar isi artikel
Intinya Nih Moms:
- Sperma abnormal adalah sperma yang memiliki bentuk, ukuran, atau pergerakan yang tidak normal.
- Bisa disebabkan oleh faktor genetik, gaya hidup tidak sehat, infeksi, paparan zat kimia, atau gangguan hormon.
- Jenis kelainannya termasuk teratozoospermia (bentuk abnormal), asthenozoospermia (gerakan lemah), dan oligozoospermia (jumlah sperma sedikit).
- Dapat mengurangi kemungkinan keberhasilan pembuahan karena sperma sulit mencapai atau membuahi sel telur.
Salah satu kondisi kesuburan yang penting untuk Dads ketahui adalah sperma abnormal. Apa itu sperma abnormal?
Sperma abnormal merupakan kondisi ketidakteraturan bentuk, ukuran, atau pergerakan sperma yang dapat mempengaruhi kemampuannya dalam membuahi sel telur.
Bagi Moms dan Dads yang berencana memiliki keturunan, sebaiknya mencari tahu tentang sperma abnormal berikut ini karena dapat memengaruhi kehamilan.
Apa Itu Kondisi Sperma Abnormal?

Melansir laman Mayo Clinic, sperma yang sehat memiliki kepala berbentuk oval dengan ekor yang panjang.
Sementara itu, sperma abnormal memiliki kelainan pada kepala atau ekor, seperti kepala yang terlalu besar atau tidak teratur, serta ekor yang bengkok atau bahkan bercabang.
Kelainan tersebut dapat mengganggu kemampuan sperma untuk bergerak ke arah dan menembus sel telur dengan efektif.
Meskipun demikian, tidak jarang ditemui bahwa sebagian besar sperma dalam sampel air mani tidak memiliki bentuk yang sempurna.
Jadi secara umum, hanya sekitar 4% hingga 10% dari sperma yang terlihat normal di bawah mikroskop, sementara sisanya menunjukkan berbagai ketidakteraturan bentuk dan ukuran.
Ciri Suami Memiliki Sperma Abnormal

Secara umum, sperma abnormal tidak menimbulkan gejala yang langsung dirasakan oleh pria.
Banyak pria yang memiliki sperma dengan morfologi atau kualitas yang tidak optimal baru mengetahuinya setelah menjalani pemeriksaan air mani.
Meskipun tidak ada gejala fisik spesifik, ada beberapa tanda tidak langsung yang bisa mengindikasikan adanya masalah pada kualitas sperma, antara lain:
- Jika pasangan telah berusaha untuk hamil secara teratur namun belum berhasil.
- Perubahan dalam volume, warna, atau konsistensi air mani misalnya, air mani yang sangat encer atau terlihat berbeda dari biasanya.
- Kondisi seperti nyeri atau ketidaknyamanan pada area testis, gangguan ejakulasi, atau adanya infeksi pada organ reproduksi.
Indikator Sperma Abnormal

Sperma dikatakan abnormal jika hasil analisis air mani menunjukkan bahwa salah satu atau beberapa parameter berada di bawah batas normal.
Menurut World Health Organization (WHO), parameter-parameter yang dievaluasi meliputi:
- Volume semen
- Konsentrasi sperma
- Jumlah total sperma per ejakulasi
- Motilitas (pergerakan) sperma
- Morfologi (bentuk) sperma
Dalam hal ini, sperma dikatakan abnormal jika beberapa angka penting di dalam analisisnya lebih rendah dari nilai normal. Misalnya:
- Hanya kurang dari 4% sperma yang tampak normal saat diperiksa dengan mikroskop
- Jumlah sperma dalam satu mililiter air mani kurang dari 15 juta
- Total sperma yang dihasilkan dalam satu ejakulasi kurang dari 39 juta
- Volume semen yang dikeluarkan kurang dari 1,5 mL
- Hanya kurang dari 32% sperma yang bergerak dengan baik
Kriteria yang ditetapkan oleh WHO di atas merupakan acuan internasional yang valid dan banyak digunakan dalam praktik klinis untuk menilai kesehatan reproduksi pria.
Dengan demikian, apabila salah satu parameter di atas berada di bawah nilai rujukan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat potensi masalah pada kualitas sperma yang mungkin berpengaruh terhadap kesuburan.
Jenis Kondisi Sperma Abnormal
Berikut adalah beberapa jenis sperma abnormal berdasarkan kelainan yang terjadi:
- Teratozoospermia – Sperma memiliki bentuk tidak normal, seperti kepala terlalu besar, kecil, atau bercabang, serta ekor pendek atau bengkok.
- Asthenozoospermia – Sperma mengalami gangguan pergerakan (motilitas), sehingga sulit berenang menuju sel telur.
- Oligozoospermia – Jumlah sperma sangat sedikit, yaitu kurang dari 15 juta per mililiter semen.
- Necrozoospermia – Sebagian besar atau semua sperma dalam semen tidak hidup atau mati sebelum bisa membuahi sel telur.
- Azoospermia – Tidak ada sperma sama sekali dalam cairan semen, yang dapat disebabkan oleh sumbatan atau gangguan produksi sperma di testis.
- Polyzoospermia – Produksi sperma terlalu banyak (lebih dari 200 juta/ml), tetapi sering kali tidak subur karena kualitasnya rendah.
- Globozoospermia – Sperma berbentuk bulat tanpa akrosom, sehingga tidak dapat menembus sel telur untuk pembuahan.
Setiap jenis sperma abnormal ini dapat mempengaruhi kesuburan pria dalam tingkat yang berbeda-beda.
Apakah Sperma Abnormal Menyebabkan Sulit Hamil?

Ya, abnormalitas pada sperma dapat menjadi salah satu penyebab kesulitan untuk hamil.
Menurut World Health Organization (WHO), kualitas sperma yang buruk misalnya jumlah sperma yang rendah, motilitas (pergerakan) yang lemah, dan morfologi (bentuk) yang tidak normal dapat mengganggu kemampuan sperma untuk mencapai dan membuahi sel telur.
Jika salah satu atau beberapa parameter tersebut berada di bawah batas normal, maka kemungkinan terjadinya pembuahan dapat menurun.
Namun, perlu diingat bahwa kesuburan ditentukan oleh banyak faktor, bukan hanya kualitas sperma saja.
Meskipun hasil analisis menunjukkan adanya abnormalitas sperma, hal ini tidak berarti bahwa seorang pria tidak dapat memiliki anak.
Banyak pria dengan hasil analisis yang tidak sempurna masih dapat mencapai kehamilan, meskipun mungkin memerlukan waktu lebih lama atau dukungan intervensi medis seperti teknologi reproduksi berbantu.
Oleh karena itu, jika Moms atau Dads mengalami kesulitan hamil, sangat penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh pada kedua belah pihak dan berkonsultasi dengan dokter spesialis kesuburan.
Penyebab Sperma Abnormal

Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab sperma yang abnormal:
1. Faktor Lingkungan
Salah satu penyebab sperma abnormal yakni karena paparan terhadap zat-zat kimia berbahaya seperti pestisida, logam berat, dan polusi udara.
Bahan kimia industri atau limbah beracun yang terhirup atau terserap melalui kulit ini dapat menyebabkan kerusakan pada DNA sperma, yang kemudian mempengaruhi bentuk dan fungsi sperma secara keseluruhan.
2. Gaya Hidup Tidak Sehat
Kebiasaan seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, penggunaan obat-obatan terlarang, dan pola makan yang buruk ternyata dapat berpengaruh negatif terhadap kualitas sperma, lho, Dads.
Selain itu, stres kronis dan kurangnya olahraga juga dapat mengganggu keseimbangan hormonal yang dibutuhkan untuk produksi sperma yang optimal.
3. Kondisi Medis dan Anatomi
Beberapa kondisi medis seperti infeksi pada saluran reproduksi, varikokel (pembuluh darah varises di skrotum), gangguan hormonal, dan penyakit menular dapat menyebabkan perubahan bentuk atau jumlah sperma.
Faktor genetik atau kelainan kromosom juga dapat berkontribusi terhadap terjadinya sperma abnormal.
Selain itu, paparan suhu tinggi secara berlebihan misalnya karena penggunaan pakaian dalam yang terlalu ketat atau sering berendam dalam air panas juga dapat mengganggu proses produksi sperma dan mengakibatkan kelainan morfologi sperma.
Cara Mengatasi Sperma Abnormal

Lantas, apa yang dapat Dads lakukan untuk mengatasi kondisi ini?
Berikut ini beberapa cara mengatasi masalah sperma abnormal:
1. Perbaiki Gaya Hidup
Jika Dads ingin meningkatkan kualitas sperma, penting untuk menghindari kebiasaan buruk dengan berhenti merokok, membatasi atau menghindari konsumsi alkohol, serta menjauhi penggunaan obat-obatan terlarang.
Selain itu, menerapkan pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan antioksidan seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian sangat dianjurkan.
Hal ini karena antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, dan selenium dapat membantu melindungi sperma dari kerusakan oksidatif.
Olahraga teratur juga penting, karena aktivitas fisik yang dilakukan secara konsisten dapat memperbaiki sirkulasi darah dan menjaga keseimbangan hormon, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan kualitas sperma.
Tak hanya itu, pengelolaan stres melalui teknik relaksasi, meditasi, atau kegiatan fisik juga dapat membantu mengurangi tingkat stres yang berpotensi mengganggu produksi hormon reproduksi.
2. Hindari Paparan yang Jadi Faktor Penyebab
Paparan suhu tinggi, seperti akibat penggunaan pakaian dalam yang terlalu ketat atau berendam dalam air panas secara berlebihan, dapat memengaruhi produksi dan kualitas sperma.
Selain itu, kontak dengan bahan kimia berbahaya dan polusi lingkungan juga diketahui dapat merusak sperma.
Oleh karenanya, Dads disarankan untuk mengurangi atau menghindari paparan faktor-faktor tersebut.
Dengan begitu, Dads dapat membantu menciptakan kondisi optimal untuk produksi sperma yang sehat, sehingga berpotensi memperbaiki kualitas sperma yang abnormal.
3. Konsultasi Medis dan Terapi
Melalui konsultasi dengan dokter spesialis kesuburan atau andrologi, penyebab pasti dari kelainan sperma dapat diidentifikasi, sehingga penanganan yang tepat bisa diberikan.
Terapi yang direkomendasikan bisa meliputi pengobatan untuk mengatasi infeksi atau gangguan hormonal, penanganan kondisi seperti varikokel melalui prosedur bedah, serta pemberian suplemen atau obat-obatan tertentu yang mendukung peningkatan kualitas sperma.
Selain itu, dokter juga dapat memberikan saran mengenai perubahan gaya hidup yang mendukung kesehatan reproduksi.
Dengan begitu, peluang untuk memperbaiki kualitas sperma dan meningkatkan kesuburan dapat meningkat.
Baca Juga: 7 Penyebab Sperma Kekuningan, Pertanda Tidak Subur?
Demikian penjelasan seputar sperma abnormal yang penting untuk Dads ketahui. Semoga informasinya bermanfaat, ya!
- https://iris.who.int/bitstream/handle/10665/44261/9789241547789_eng.pdf;jsessionid=E6A3AE419BC091832CC9FA4F4C644EF5?sequence=1
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/male-infertility/expert-answers/sperm-morphology/faq-20057760#
- https://www.healthline.com/health/sperm-morphology
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Baca selanjutnya
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.