Apakah Tahi Lalat di Mata Berbahaya? Ini Penjelasannya!

Daftar isi artikel
Tahi lalat di mata mungkin terdengar tidak biasa, tetapi kondisi ini bisa dialami siapa saja.
Tahi lalat ini biasanya tampak seperti freckles pada bola mata dan bisa hadir sejak lahir atau baru terlihat belakangan.
Meski terlihat unik, banyak yang bertanya-tanya apakah tahi lalat di mata ini berbahaya atau dapat memengaruhi penglihatan.
Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang penyebab, risiko, dan penanganan tahi lalat di mata dalam artikel ini, Moms!
Apakah Tahi Lalat di Mata Berbahaya?

Tahi lalat di mata, atau yang dikenal sebagai nevi, adalah bintik berwarna yang muncul di permukaan mata.
Bintik ini bisa berada di bagian luar maupun dalam mata. Sama seperti tahi lalat di kulit, nevi di mata biasanya tidak berbahaya, terutama jika sudah ada sejak lahir.
Tahi lalat di mata umumnya tidak berbahaya, terutama jika sudah ada sejak lahir atau tidak mengalami perubahan ukuran, warna, atau bentuk.
Namun, dalam beberapa kasus, tahi lalat di mata (nevi) perlu diawasi karena bisa berpotensi berkembang menjadi melanoma, yaitu kanker mata yang serius.
Tanda Tahi Lalat di Mata

Sebelum mengetahui penyebab atau asal usul terbentuknya, ketahui dulu gejala yang dirasakan, Moms.
Tahi lalat di mata biasanya terlihat sebagai bintik pada bagian putih mata atau iris, terutama pada mata dengan warna yang lebih terang.
Bintik ini umumnya bersifat jinak (nonkanker) dan tidak menyebabkan masalah.
Namun, ada beberapa tanda yang perlu Moms perhatikan jika tahi lalat di mata disertai dengan gejala tertentu mengutip dari My Cleveland Clinic, seperti:
- Perubahan penglihatan, misalnya penglihatan menjadi kabur.
- Munculnya flek hitam pada mata.
- Nyeri atau rasa tidak nyaman pada mata, yang kadang terasa seperti sakit kepala.
- Perubahan ukuran atau warna bintik tersebut.
Gejala seperti flek hitam pada mata atau perubahan penglihatan, seperti penglihatan samping yang gelap, bisa menjadi tanda ablasi retina.
Baca Juga: 10+ Arti Mata Kiri Bawah Kedutan Menurut Kesehatan dan Primbon
Penyebab Tahi Lalat di Mata

Dalam istilah medis, keberadaan tahi lalat di dalam mata ini disebut sebagai nevus. Tak jarang, sebagian orang menyebutnya sebagai bintik atau tompel mata.
Biasanya terletak di depan mata, sekitar iris, ataupun bawah retina di belakang mata.
Lantas apa penyebab terbentuknya ini? American Academy of Opthalmology memaparkan, tahi lalat di mata terbentuk dari sel-sel yang disebut melanosit.
Sel-sel ini menghasilkan melanin, pigmen yang mewarnai rambut, kulit, dan mata kita.
Seiring waktu berjalan, melanosit menyebar merata di seluruh jaringan tubuh. Namun, terkadang sel-sel ini dapat menggumpal dan membentuk tahi lalat di sekitar mata.
Seseorang dapat dilahirkan dengan nevus mata yang tidak berbahaya dan tidak perlu dikhawatirkan.
Ini lebih sering terjadi pada orang kulit putih atau orang dengan warna kulit lebih terang.
Namu,n untuk beberapa kasus, ini memiliki risiko besar di kemudian hari yakni berubah menjadi kanker mata.
Paparan sinar matahari juga menjadi salah satu pemicu terbentuknya tahi lalat dalam mata.
Jenis-Jenis dan Lokasi Tahi Lalat
Terlihat, mereka yang memiliki tahi lalat pada mata serupa dan tidak ada perbedaan. Nyatanya, ini bisa tumbuh di beberapa area yang berbeda, lho!
Apa saja jenis-jenis tahi lalat di mata dan lokasi tumbuhnya? Berikut penjelasannya:
1. Nevus Iris

Nevus iris adalah tahi lalat yang muncul di iris, yaitu bagian mata yang berwarna.
Nevus iris biasanya lebih besar dibandingkan bintik iris dan menembus lebih dalam ke lapisan iris.
Bintik hitam di dalam iris mata bentuknya datar dan tidak menimbulkan risiko apa pun. Ini berbeda dengan bintik hitam pada iris atau melanoma mata.
Baca Juga: Ibu Jari Terkilir: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
2. Nevus Konjungtiva

Nevus konjungtiva adalah bintik seperti tahi lalat yang timbul pada lapisan putih bagian mata.
Tahi lalat ini biasanya akan menutupi setengah bagian mata atau hanya dalam ukuran kecil. Seringnya terbentuk saat masa kanak-kanak tanpa disadari.
Ini salah satu tahi lalat di mata yang paling umum terjadi. Warnanya kuning kecokelatan hingga berubah menjadi lebih gelap seiring waktu.
Jenis tahi lalat ini biasanya tidak bersifat ganas atau kanker. Namun, diperlukan pemeriksaan rutin dengan dokter mata untuk melihat apakah ada perubahan tahi lalat di mata ini.
3. Freckles

Tahi lalat dalam mata juga bisa terjadi, lho! Ini disebut sebagai freckles mata.
Bintik-bintik ini biasanya berwarna coklat tua dan terletak di permukaan bagian mata yang berwarna (iris).
Seperti bintik-bintik kulit, ini disebabkan oleh penumpukan pigmen melanin.
Freckles pada mata ini umumnya tidak berbahaya dan tidak berkembang menjadi melanoma.
4. Nevus Koroid

Nevus koroid adalah bintik yang muncul di bagian dalam atau belakang mata, tepatnya pada koroid, yang merupakan bagian berpigmen dari mata.
Koroid berada di antara sklera (lapisan putih mata) dan kornea.
Ada jenis nevus koroid yang disebut amelanotik, di mana bintik ini memiliki warna yang sangat terang dibandingkan nevus lainnya.
Baca Juga: Obat Dekongestan: Manfaat, Dosis, Efek Samping dan Aturan Minum
Sebagian besar bintik mata tidak berbahaya dan tidak mengganggu penglihatan.
Namun, jika Moms memilikinya, perlu dipantau oleh dokter mata dengan pemeriksaan rutin, karena dalam beberapa kasus, nevi ini dapat berkembang menjadi kanker (melanoma).
Pemeriksaan setiap 6 bulan hingga 1 tahun sekali cukup untuk melihat perkembangan ukuran, bentuk, dan perubahan warna tahi lalat.
Jadi, mulai sekarang Moms sudah lebih kenal dengan terbentuknya tahi lalat di mata. Jika mengganggu penglihatan, segera periksakan ke dokter mata, ya!
- https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-is-nevus
- https://iovs.arvojournals.org/article.aspx?articleid=2644236
- http://www.ocularmelanoma.org/choroidalnevus.htm
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24487-eye-freckle-nevus
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Baca selanjutnya
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.