Oralit untuk Puasa, Benarkah Mencegah Haus dan Dehidrasi?
Belakangan terakhir, jagat maya digemparkan dengan kabar bahwa oralit untuk puasa diyakini mampu mencegah haus dan dehidrasi.
Dengan minum oralit, Moms tidak perlu khawatir merasa kehausan saat berpuasa seharian.
Apakah anggapan tersebut benar, atau hanya mitos belaka dan tidak perlu dipercaya?
Yuk, cari tahu selengkapnya tentang oralit untuk puasa lewat ulasan di bawah ini, Moms!
Baca Juga: 4 Resep Semur Daging Betawi yang Enak, Dijamin Dagingnya Empuk dan Bumbu Meresap!
Amankah Oralit untuk Puasa Dikonsumsi?
Oralit adalah cairan yang biasanya dikonsumsi oleh penderita diare untuk menggantikan cairan dan mineral yang hilang dari tubuh.
Oralit terbukti bisa mencegah dan mengatasi dehidrasi atau dehidrasi pada orang diare.
Lantas, apakah manfaat oralit untuk dehidrasi dan mencegah haus juga bisa dirasakan apabila dikonsumsi saat sahur?
Mengutip keterangan dalam Kominfo, oralit untuk puasa tidak seharusnya diminum untuk mencegah haus dan dehidrasi.
Pernyataan ini dijelaskan menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH.
Menurutnya, oralit tidak berperan sebagai cairan pencegah haus atau dehidrasi di kala puasa.
Oralit hanya dikonsumsi untuk menggantikan cairan dan mineral (seperti natrium, kalium) yang hilang akibat diare atau muntah-muntah.
Lalu, bagaimana dengan anggapan bahwa oralit untuk puasa dapat menjadi doping untuk mencegah badan lemas dan haus?
Hal tersebut merupakan anggapan yang tidak benar. Jadi, manfaat oralit untuk puasa hanyalah mitos semata.
Malahan, Moms dianjurkan untuk tidak mengonsumsi oralit untuk puasa. Ingat, oralit hanya untuk orang yang mengalami diare atau muntah-muntah.
Alih-alih bisa menjadi pencegah dehidrasi, oralit untuk puasa justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh, lho.
"Mengonsumsi oralit di luar indikasi penggunaan bisa memicu perut kembung akibat gangguan gerakan usus," jelas dr. Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan.
Sebaiknya, oralit digunakan dengan semestinya sebagai pengganti cairan pada kasus diare dan muntah-muntah.
Baca Juga: Ketahui Waktu Sahur Terbaik Menurut Nabi Muhammad SAW!
Kandungan dalam Oralit
Oralit berbeda dengan cairan air putih pada umumnya, meski bentuknya cukup mirip.
Kandungan oralit adalah kombinasi dari berbagai kandungan aktif natrium klorida, kalium klorida, dekstrosa, dan natrium sitrat.
Kandungan tersebut berperan untuk mengganti cairan dan mineral pada tubuh, agar fungsinya tetap terjaga.
Beberapa merek oralit dalam bentuk cair harus diaduk sebelum digunakan. Sementara itu, sebagian lainnya lain tidak boleh diaduk sama sekali.
Kandungan oralit juga bisa menggunakan ekstrak buah-buahan sebagai perasa tambahan, seperti jeruk, stroberi, anggur, dan lainnya.
Cairan oralit tidak boleh dipanaskan, kecuali petunjuk pada kemasan menganjurkannya.
Selain itu, oralit juga wajib dikonsumsi berdasarkan dosis dan saran yang tertera di kemasan.
Hindari mengonsumsi oralit sembarangan, karena bisa memicu efek samping yang mengganggu kesehatan.
Baca Juga: 11+ Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadan, Masya Allah!
Fungsi Oralit yang Sebenarnya
Oralit dikenal juga sebagai cairan obat, dengan fungsi utama untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang akibat diare atau muntah-muntah.
Mengutip Drugs.com, oralit digunakan untuk membantu mencegah masalah cairan dan elektrolit tubuh.
Oralit mesti dikonsumsi dengan benar. Karenanya, beritahukan kepada dokter apabila sedang mengonsumsi obat jenis lainnya.
Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apa pun tanpa berkonsultasi dengan dokter, ya.
Jika ada indikasi alergi terhadap cairan oralit, sebaiknya hindari mengonsumsi cairan ini. Sebaiknya, cari alternatif lain yang lebih aman.
Indikasi alergi oralit yang perlu diwaspadai adalah ketika muncul gejala, seperti:
- Gatal-gatal
- Ruam merah pada kulit
- Kulit bengkak dan melepuh
- Tangan mengelupas tanpa atau dengan demam
- Sesak di dada
- Susah berbicara
Meski aman digunakan untuk orang anak dan orang dewasa, mengonsumsi oralit harus dengan petunjuk dokter.
Sebab, obat ini dapat menyebabkan interaksi dengan obat lain. Oralit juga tak cocok untuk penderita penyakit tertentu.
Jadi, jangan lagi menggunakan oralit untuk puasa, ya, Moms. Bukannya bermanfaat, hal tersebut malah bisa menyebabkan efek samping yang merugikan.
Baca Juga: Kumpulan Doa Menyambut Ramadan yang Bisa Dipanjatkan
Efek Samping Oralit
Apabila tetap mengonsumsi oralit untuk puasa, Moms mungkin akan mengalami efek samping yang cukup berbahaya.
Segera konsultasi dengan dokter apabila Moms mengalami efek samping oralit, seperti:
- Kejang
- Pusing
- Detak jantung cepat
- Tekanan darah tinggi
- Moody
- Otot berkedut
- Gelisah
- Pembengkakan kaki atau tungkai bawah
- Tubuh lemas
Muntah-muntah pun dapat menjadi efek samping oralit untuk puasa.
Gejala tersebut merupakan tanda-tanda ketika tubuh memiliki terlalu banyak cairan atau natrium (garam).
Beberapa efek samping dari larutan pengganti elektrolit biasanya tidak memerlukan perhatian medis.
Namun, tidak menutup kemungkinan, efek samping serius dapat terjadi sehingga perlu segera ditangani oleh dokter.
Baca Juga: 7+ Resep Menu Sahur Sederhana Bernutrisi, Praktis dan Sehat!
Tips Mencegah Dehidrasi saat Puasa
Mulai sekarang, hindari mengonsumsi oralit untuk puasa karena tidak berfungsi sebagai pencegah dehidrasi.
Ada baiknya mengikuti tips-tips di bawah ini untuk mencegah dehidrasi saat berpuasa, seperti:
1. Minum Air Putih 8-12 gelas
Minumlah antara 8 dan 12 gelas air di saat berbuka puasa hingga waktu sahur.
Lebih baik minum air hangat daripada bersuhu dingin karena air dingin lebih cepat diserap oleh tubuh.
Berikut panduan mengonsumsi air putih di kala bulan puasa:
- 1 gelas setelah bangun sahur
- 1 gelas setelah makan sahur
- 1 gelas setelah azan Magrib
- 1 gelas setelah buka puasa
- 1 gelas setelah salat Magrib
- 1 gelas sebelum salat Isya
- 1 gelas setelah salat tarawih
- 1 gelas sebelum tidur
Ikuti langkah-langkah di atas agar terhindar dehidrasi saat puasa, ya, Moms.
2. Konsumsi Sup
Dianjurkan juga untuk Moms mengonsumsi sup setiap hari selama bulan suci Ramadan, ya.
Hal ini karena sup merupakan sumber cairan yang baik sebagai pencegah dehidrasi.
Selain itu, buah-buahan dan sayuran seperti semangka, tomat, mentimun dan anggur, juga terkenal dengan kandungan airnya yang tinggi.
Kandungan air inilah yang dapat membantu mengurangi rasa haus.
3. Hindari Penggunaan Garam Berlebih
Hindari penggunaan bumbu dan garam yang berlebihan di kala sahur dan buka puasa.
Sebaiknya hindari makanan yang mengandung banyak rempah saat berbuka puasa karena hal ini meningkatkan kebutuhan tubuh akan air.
Selain itu, disarankan agar penggunaan garam dibatasi. Diketahui, mengonsumsi garam dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan rasa haus.
Baca Juga: 45 Link Twibbon Ramadan 2023, Gratis dan Mudah Dipakai!
Demikian fakta-fakta tentang oralit untuk puasa yang patut Moms dan Dads pahami.
Mulai sekarang, jangan lagi konsumsi oralit untuk menahan haus dan mencegah dehidrasi saat puasa, ya, Moms!
- https://www.kominfo.go.id/content/detail/48142/disinformasi-minum-oralit-di-waktu-sahur-dapat-mencegah-dehidrasi-saat-puasa/0/laporan_isu_hoaks
- https://www.drugs.com/cdi/oralyte.html
- https://pharmeasy.in/online-medicine-order/oralyte-ors-orange-flavour-sachet-of-21gm-powder-3125507
- https://www.hamad.qa/EN/your%20health/Ramadan%20Health/Health%20Information/Pages/Dehydration.aspx#:~:text=Drink%20between%20eight%20and%2012,a%20good%20source%20of%20fluids.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.