Apakah Pola Tidur Mempengaruhi Kesuburan? Ini Penjelasannya!
Dikatakan, pola tidur mempengaruhi kesuburan. Alasan inilah yang membuat banyak pasangan berusaha mengatur siklus tidur yang baik.
Moms yang sering begadang misalnya, cenderung mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur dan masalah pada berat badan.
Mens yang tidak teratur merupakan salah satu pertanda infertilitas.
Tidur memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan hormon dan fungsi tubuh secara keseluruhan.
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa pola tidur yang buruk dapat mempengaruhi kesuburan pada pria dan wanita.
Ingin tahu penjelasan lengkapnya mengenai kemungkinan pola tidur mempengaruhi kesuburan? Simak artikel ini sampai akhir, ya!
Baca Juga: 10+ Posisi Bercinta Menggambarkan Kepribadian, Simak yuk!
Pola Tidur Mempengaruhi Kesuburan
Berbagai studi menunjukkan bahwa ada kaitan antara pola tidur mempengaruhi kesuburan.
Berikut beberapa faktor yang pendukung bahwa pola tidur mempengaruhi kesuburan.
1. Mempengaruhi Produksi Hormon
Melansir dari Carolinas Fertility Institute, kurang tidur dapat mempengaruhi produksi hormon, termasuk hormon reproduksi.
Bagian otak yang sama yang mengatur hormon tidur-bangun juga mengatur hormon reproduksi
Ketika tubuh tidak mendapatkan tidur yang cukup, hipotalamus dapat mengalami gangguan dalam mengatur sirkadian atau ritme sirkadian tubuh, yang merupakan jam biologis internal yang membantu mengatur berbagai proses fisiologis.
Gangguan pada ritme sirkadian ini dapat menyebabkan penurunan produksi hormon reproduksi seperti hormon luteinizing (LH) dan hormon folikul-stimulasi (FSH) pada wanita, serta hormon testosteron pada pria.
LH dan FSH berperan penting dalam pengaturan ovulasi dan produksi sel telur pada wanita, sedangkan testosteron berperan dalam perkembangan dan fungsi sperma pada pria.
2. Mempengaruhi Tingkat Stres
Dilansir dari Sleep Doctor, kurag tidur daoat mempengaruhi tingkat stres.
Kurang tidur dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak hormon stres, yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan secara keseluruhan dan membuang kadar estrogen.
Selain itu, gangguan tidur yang kronis juga dapat berkontribusi pada masalah lain yang berhubungan dengan keseimbangan hormonal, terutama pada wanita.
Ketika tubuh terpapar pada stres kronis akibat kurang tidur, tingkat hormon stres yang tinggi dapat mengganggu produksi hormon reproduksi yang berperan penting dalam kesuburan.
Seperti hormon gonadotropin (GnRH), hormon luteinizing (LH), dan hormon folikul-stimulasi (FSH).
Baca Juga: Insomnia: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
3. Mengganggu Siklus Menstruasi
Menurut LAIVF, pola tidur yang terganggu dapat mengganggu hormon yang memicu ovulasi dan menentukan siklus menstruasi, berpotensi menyebabkan menstruasi tidak teratur dan kesulitan hamil
Pola tidur yang terganggu dapat berdampak signifikan pada hormon-hormon yang mempengaruhi ovulasi dan siklus menstruasi pada wanita.
Salah satu hormon yang sangat penting dalam proses ovulasi adalah hormon luteinizing (LH). LH berfungsi untuk merangsang pelepasan sel telur dari indung telur (ovarium) yang siap dibuahi.
Ketika pola tidur tidak konsisten atau terganggu, produksi LH dapat menjadi tidak teratur atau tidak sesuai dengan waktu yang tepat dalam siklus menstruasi.
Dampak dari gangguan pola tidur ini dapat menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur.
Hal ini membuat sulit bagi wanita untuk mengidentifikasi masa subur yang tepat, sehingga peluang untuk hamil menjadi berkurang.
4. Mengurangi Kualitas Tidur
Dilansir dari UNC Fertility, kecemasan, stres, dan frustrasi yang muncul karena masalah kesuburan dapat berdampak negatif terhadap kuantitas dan kualitas tidur.
Ketika pasangan menghadapi kesulitan untuk hamil atau menjalani proses perawatan kesuburan yang sulit, munculnya perasaan tegang, cemas, dan putus asa dapat menjadi hal yang umum.
Kecemasan terkait kemungkinan kegagalan dalam mencapai kehamilan, stres akibat tekanan sosial, serta rasa frustrasi, semua dapat mengganggu tidur dan mengakibatkan masalah tidur, seperti insomnia dan gangguan tidur lainnya.
Terkadang, masalah tidur dapat menjadi siklus yang berputar, di mana kecemasan dan stres yang dihadapi karena masalah kesuburan dapat menyebabkan tidur yang buruk.
Tidur yang buruk tersebut pada gilirannya dapat memperburuk kecemasan dan stres, menciptakan lingkaran setan yang sulit dipecahkan.
Akibatnya, siklus pola tidur mempengaruhi kesuburan akan terus berulang.
Baca Juga: 9 Pantangan Makanan Penderita Anemia, Jangan Dilanggar!
Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari
Berikut beberapa kebiasaan buruk saat tidur yang harus dihindari, simak ya!
1. Tidur dengan Lampu Menyala
Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Fertility and Sterility menyebutkan bahwa tidur dalam keadaan gelap memiliki pengaruh penting terhadap kesehatan reproduksi perempuan, serta bagi perkembangan janin di dalam kandungan.
Saat Moms tidur, tubuh akan memproduksi hormon melatonin. Hormon ini bertugas mengatur siklus sirkadian atau jam biologis manusia, yaitu kapan waktunya tidur (malam) dan kapan waktunya bangun (siang).
Tidur dalam keadaan terang akan menurunkan produksi melatonin.
Oleh karena itu, disarankan untuk mengatur pola tidur dengan benar.
Di antaranya adalah tidur minimal 8 jam setiap malam, tidur di waktu yang sama setiap hari, dan tidur dalam keadaan gelap.
2. Menonton Tayangan di Gawai
Kebiasaan tidur lain yang kurang baik bagi kesuburan adalah menonton televisi atau tayangan lain di gawai.
Pancaran sinar dari televisi ataupun gawai seperti ponsel pintar dan tablet juga dapat membuat bingung jam biologis tubuh dan mengganggu produksi melatonin.
Jadi, mulai sekarang stop begadang untuk lembur atau sekadar menonton film atau serial favorit ya, Moms. Faktanya, kebiasaan tidur pengaruhi kesuburan.
Baca Juga: Mengenal Sinar UV, Dibutuhkan untuk Produksi Vitamin D!
3. Menunda Waktu Tidur
Kebiasaan menunda waktu tidur ini sering terjadi saat kita terus menunda untuk tidur meskipun sudah waktunya.
Ini dapat mengganggu pola tidur dan membuat kita kekurangan waktu tidur yang memadai.
Kurang tidur dapat mempengaruhi kinerja kognitif, termasuk daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan untuk memproses informasi dengan baik.
Selain itu, tidur yang tidak cukup juga dapat menyebabkan perubahan mood, seperti menjadi lebih mudah tersinggung, cemas, dan mudah marah.
4. Makan Berat Sebelum Tidur
Makan makanan berat atau berlemak sebelum tidur dapat menyebabkan masalah pencernaan dan membuat tidur menjadi tidak nyenyak.
Kebiasaan ini juga dapat menyebabkan naiknya berat badan, karena kalori yang tidak terbakar saat tidur akan disimpan dalam bentuk lemak.
Jika Moms terus-menerus mengonsumsi makanan berat atau berlemak sebelum tidur, ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan secara bertahap.
Dengan demikian, terungkap fakta bahwa pola tidur mempengaruhi keseburan.
Oleh karenanya, sangat penting untuk mengatur jam tidur dengan baik, terutama jika Moms sedang dalam program hamil.
- https://carolinasfertilityinstitute.com/can-lack-sleep-affect-fertility/
- https://sleepdoctor.com/mental-health/stress-and-sleep/
- https://laivfclinic.com/blog/sleep-and-fertility-why-getting-those-zzzzs-are-so-important/
- https://uncfertility.com/fertility-blog/the-link-between-sleep-and-fertility/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.