Apakah Air Mani Kedua Bisa Menyebabkan Hamil? Ini Faktanya!
Pertanyaan mengenai apakah air mani kedua bisa menyebabkan hamil dapat muncul bagi pasangan suami istri yang ingin menunda kehamilan tapi hanya menggunakan metode KB alami atau tidak pakai alat kontrasepsi.
Banyak yang mengira bahwa ejakulasi kedua memiliki potensi lebih rendah untuk menyebabkan kehamilan karena dianggap sperma yang keluar jumlahnya lebih sedikit atau kualitasnya menurun.
Namun, benarkah perkiraan itu?
Perbedaan Sperma dan Mani
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai perbedaan antara air mani dan cairan sperma:
1. Air Mani
Air mani merupakan cairan keseluruhan yang dikeluarkan pria saat ejakulasi.
Dalam air mani terdiri dari sperma dan berbagai cairan lain yang dihasilkan oleh kelenjar reproduksi pria, seperti kelenjar prostat, vesikula seminalis, dan kelenjar bulbouretra.
Cairan ini berfungsi melindungi sperma dari lingkungan yang kurang bersahabat di sepanjang saluran reproduksi wanita, serta memberikan nutrisi yang diperlukan sperma untuk bergerak aktif.
2. Sperma
Sperma yaitu sel-sel reproduksi yang dihasilkan oleh testis pria.
Setiap sel sperma membawa setengah dari materi genetik yang dibutuhkan untuk membentuk janin, yaitu 23 kromosom.
Sperma adalah sel utama dalam proses pembuahan yang harus bertemu dengan sel telur wanita untuk menghasilkan kehamilan.
Jadi, air mani adalah campuran yang membawa sperma, sementara sperma adalah sel reproduktif yang berperan langsung dalam pembuahan.
Kehamilan bisa terjadi ketika sperma yang ada di dalam air mani berhasil mencapai dan membuahi sel telur wanita.
Apakah Air Mani Kedua Bisa Menyebabkan Hamil?
Ya, air mani yang keluar pada ejakulasi kedua tetap bisa menyebabkan kehamilan.
Meskipun kemungkinan keberhasilannya mungkin sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ejakulasi pertama.
Selama masih terdapat sperma yang sehat dan aktif dalam air mani, pembuahan dapat terjadi.
Sperma yang keluar dalam ejakulasi kedua masih memiliki potensi untuk membuahi sel telur, sehingga tetap ada risiko kehamilan jika terjadi hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi.
Penurunan Jumlah Sperma di Ejakulasi Kedua
Jumlah sperma dari ejakulasi pertama ke ejakulasi kedua bisa mengalami penurunan yang bervariasi.
Ini tergantung pada beberapa faktor seperti waktu antara ejakulasi, kesehatan individu, serta faktor gaya hidup.
Secara umum, jika ejakulasi kedua terjadi dalam waktu yang sangat singkat setelah yang pertama (misalnya dalam hitungan menit), jumlah sperma dan volume air mani kemungkinan besar akan menurun secara signifikan.
Jika ada jeda waktu yang cukup (misalnya beberapa jam), jumlah dan kualitas sperma dapat sedikit pulih, meskipun mungkin tidak sepenuhnya kembali seperti ejakulasi pertama.
Penurunan jumlah dan kualitas sperma ini disebabkan karena tubuh membutuhkan waktu untuk memproduksi kembali sperma dan cairan mani dalam jumlah optimal.
Bahkan, jangankan dalam hitungan jam dalam sehari, dalam studi di Reproductive Biology and Endocrinology volume sperma dua hari setelah ejakulasi setiap hari mengalami penurunan sekitar 50-70%.
Karena seringnya ejakulasi bisa menurunkan volume dan jumlah sperma, maka studi di jurnal Fertility and Sterility menyatakan bahwa untuk meningkatkan peluang terjadinya kehamilan, lebih efisien untuk melakukan hubungan intim setiap dua hari daripada setiap hari.
Kualitas Sperma di Air Mani Kedua
Dalam jurnal penelitian yang berjudul Systems Biology in Reproductive Medicine dijelaskan, air mani yang keluar pada ejakulasi pertama ini punya kemungkinan lebih besar dalam membuahi sel telur.
Hal ini dikarenakan memiliki jumlah sperma yang jauh lebih banyak dibandingkan air mani yang keluar pada ejakulasi kedua.
Jadi, memang sperma di air mani pertama berpeluang lebih besar untuk menyebabkan kehamilan.
Meski demikian bukan berarti air mani kedua tidak bisa menyebabkan kehamilan.
Jumlah sperma dalam air mani kedua memang cenderung lebih sedikit, tetapi dari segi kualitas (seperti motilitas dan morfologi sperma), perbedaannya tidak selalu signifikan dibandingkan dengan air mani pertama.
Ini terutama jika jeda antara ejakulasi tidak terlalu singkat.
Namun, jika ejakulasi kedua terjadi dalam hitungan menit setelah yang pertama, beberapa aspek kualitas seperti daya hidup sperma bisa sedikit menurun.
Ini terjadi karena tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk mengembalikan jumlah optimal sperma dan memproduksi cairan tambahan yang mendukung sperma bertahan hidup lebih lama.
Jadi, meskipun air mani kedua memiliki sperma lebih sedikit, kualitas sperma dalam hal kemampuan untuk membuahi masih cukup baik,
Bahkan, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh National Journal of Andrology dijelaskan bahwa air mani kedua bisa menyebabkan kehamilan >30% tergantung dari berapa jumlah dan kualitas sperma yang ada di dalam air mani kedua.
Ejakulasi Ketiga Apakah Bisa Hamil?
Jika pertanyaan mengenai apakah air mani kedua bisa menyebabkan hamil sudah terjawab, bagaimana dengan ejakulasi ketiga?
Ejakulasi ketiga saat berhubungan intim kerap kali terjadi.
Kebanyakan orang berasumsi kalau ejakulasi ketiga ini juga tidak bisa menyebabkan kehamilan karena pastinya sperma sudah habis keluar pada ejakulasi pertama dan kedua.
Pada ejakulasi kedua, ketiga, dan seterusnya, kualitas sperma memang bisa menurun.
Namun, perlu diingat kalau untuk hamil hanya dibutuhkan satu sel sperma supaya bisa membuahi sel telur.
Kualitas dan kuantitas sperma pada seorang pria berbeda-beda.
Ada pria yang hingga ejakulasi ketiga masih memiliki jumlah sperma yang banyak.
Ada juga yang memiliki jumlah sperma sedikit, tapi kualitas sperma sangat baik sehingga bisa dengan mudah membuahi sel telur pada ejakulasi ketiga.
Penting untuk memahami bahwa air mani kedua tetap memiliki potensi untuk menyebabkan kehamilan, meskipun jumlah sperma cenderung menurun dibandingkan ejakulasi pertama.
Selama masih terdapat sperma yang sehat dan cukup dalam air mani kedua, peluang pembuahan tetap ada.
Oleh karena itu, bagi pasangan yang tidak merencanakan kehamilan, penggunaan metode kontrasepsi yang tepat sangat disarankan, terlepas dari urutan ejakulasi.
Mengandalkan jeda waktu atau mengasumsikan risiko kehamilan lebih rendah pada ejakulasi kedua bukanlah strategi yang sepenuhnya aman untuk mencegah kehamilan.
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21837951/#
- https://www.sciencedaily.com/releases/2015/05/150526085347.htm
- https://www.cosmopolitan.com/uk/body/a23424336/increase-chances-pregnancy-having-sex-twice-one-night/
- https://www.vinmec.com/en/tin-tuc/thong-tin-suc-khoe/san-phu-khoa-va-ho-tro-sinh-san/having-sex-2-times-in-a-row-get-pregnant/
- https://www.givelegacy.com/resources/how-much-semen-does-it-take-to-get-pregnant/
- https://americanpregnancy.org/getting-pregnant/pregnancy-myths/
- https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0015028216493520?ref=pdf_download&fr=RR-2&rr=8dcd28cb29e7b5b4
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.