19 Februari 2019

Arumi Bachsin Keguguran, Hati-Hati Ini 5 Faktor yang Bisa Jadi Penyebab Keguguran

Salah satu penyebab keguguran adalah gaya hidup, hindari beberapa kebiasaan buruk ini jika tak ingin alami keguguran
Foto : liputan6.com

Setelah merasakan kebahagiaan atas dilantiknya sang suami, Emil Dardak sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, Arumi Baschin kini tampak harus mengalami hal yang kurang menyenangkan.

Pasalnya Arumi yang sedang mengandung anak ketiganya mengalami keguguran. Kejadian ini terjadi menjelang ulang tahunnya yang ke-25.

Sang suami, Emil Dardak, sebagaimana dikutip dari tribunnews.com mengatakan bahwa menurut dokter ada masalah pada perkembangan embrio di rahim Arumi yang relatif lambat. Karena janin tersebut tak berkembang maka harus dikeluarkan. 

Tentunya tak ada perempuan yang ingin mengalami keguguran, karenanya penting untuk mengetahui apa yang menjadi faktor umum penyebab keguguran supaya dapat dihindari.

Inilah beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab keguguran:

Baca Juga: 5 Cara Pemulihan Fisik dan Mental Setelah Keguguran

1. Kelainan Kromosom

Salah satu penyebab paling umum dari keguguran adalah beberapa masalah dengan kromosom telur atau sperma selama pembentukan embrio.

Keguguran yang disebabkan oleh kelainan kromosom telah ditemukan lebih sering terjadi pada wanita yang lebih tua dari usia 35 tahun.

"Hal Ini karena semua telur yang dimiliki seorang perempuan yang dia miliki sejak lahir dan usia telurnya sama," jelas Dr. Zobel, seorang dokter kandungan di Rumah Sakit Winnie Palmer, Florida.

Dr. Zobel juga menambahkan usia ayah juga dapat memainkan peran yang sama.

"Frekuensi keguguran pada perempuan di bawah usia 20 adalah sekitar 12 hingga 15 persen dan dua kali lipat ketika mendekati usia 40 tahun. Tidak ada yang dapat dilakukan untuk mencegah keguguran karena kelainan kromosom," dr. Zobel.

2. Gangguan Tiroid

ibu hamil pusing syalalala
Foto: ibu hamil pusing syalalala
Foto : shutterstock.com

Gangguan tiroid dapat menyebabkan masalah dengan infertilitas atau menyebabkan keguguran berulang.

Situs web Malpani Infertility Clinic menjelaskan bahwa dalam kasus di mana fungsi tiroid perempuan rendah, tubuhnya akan mencoba mengimbanginya dengan memproduksi hormon yang benar-benar dapat menekan ovulasi.

Sebaliknya, tiroid yang menghasilkan terlalu banyak hormon dapat mengganggu kemampuan estrogen untuk melakukan tugasnya dan menyebabkan pendarahan rahim yang abnormal.

3. Diabetes

"Perempuan dengan diabetes perlu berkonsultasi dengan dokter atau ahli endokrin untuk mengoptimalkan kontrol gula mereka," kata Dr. Zobel.

Menurut Dr. Zobel, diabetes dependen insulin yang tidak terkontrol pada trimester pertama dapat menyebabkan peningkatan angka keguguran dan juga peningkatan risiko cacat lahir.

Jika Moms menderita diabetes, temui dokter sebelum hamil untuk mengoptimalkan kesehatan.

Karena gangguan medis kronis termasuk diabetes, hipotiroidisme, hipertensi, dan penyakit autoimun perlu ditangani dan dikendalikan dengan baik sebelum kehamilan.

4. Gaya Hidup

smoke while pregnant
Foto: smoke while pregnant
Foto : hellogiggles.com

Beberapa kebiasaan gaya hidup seperti penyalahgunaan narkoba, konsumsi alkohol selama kehamilan, dan merokok menyebabkan keguguran dini dan keguguran pada trimester berikutnya.

Sebagian besar perempuan memang tidak menyadari bahwa mereka hamil sampai beberapa minggu setelah masa haid. Padahal pada saat itu, sumsum tulang belakang janin telah terbentuk dan jantung berdetak.

Baca Juga: Cara Mengatasi Trauma Pasca Keguguran

5. Komplikasi Fisik

Penyebab keguguran ini memang masih kurang umum, tetapi masih sering ditemukan bahwa keguguran disebabkan oleh masalah fisik, seperti kelainan rahim termasuk septum atau polip, atau ketidakmampuan serviks,

Namun demikian, dalam banyak kasus, keguguran akibat komplikasi fisik akan terjadi pada trimester kedua atau ketiga.

Melihat banyaknya faktor yang dapat menjadi penyebab keguguran, harus membuat Moms lebih waspada dalam menjaga kesehatan dan gaya hidup.

Terutama setelah menikah dan akan menjalani kehamilan, penting untuk melakukan sejumlah pemeriksaan medis.

(MDP)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.