11 Tips Sabar Menanti Kehamilan, Jangan Mudah Putus Asa!

Gea Yustika
Daftar isi artikel
Sabar menanti kehamilan bukanlah hal yang mudah, terutama bagi Moms yang telah lama menikah dan sangat mendambakan kehadiran buah hati sebagai pelengkap kebahagiaan rumah tangga.
Meski berbagai usaha medis dan alami telah dilakukan, hasilnya tak selalu datang secepat harapan.
Di sinilah pentingnya kesabaran, sebagai bentuk keikhlasan dan keteguhan hati dalam menjalani proses.
Dalam Islam, sabar memiliki kedudukan yang mulia dan menjadi kunci dalam menghadapi ujian, termasuk saat menanti kehamilan.
Yuk, simak tips sabar menanti kehamilan agar hati tetap tenang dan penuh harapan!
Baca juga: 13 Rekomendasi Suplemen Asam Folat untuk Promil, Yuk Simak!
Tips Sabar Menanti Kehamilan
Menanti kehamilan bukanlah hal yang mudah, terutama ketika harapan belum juga terwujud. Proses ini bisa menjadi perjalanan emosional yang menguras tenaga dan perasaan.
Agar tetap kuat dan tidak mudah putus asa, Moms perlu mengetahui beberapa tips untuk tetap sabar dan tenang selama masa penantian ini.
1. Jangan Saling Menyalahkan

Kehadiran anak sering dianggap sebagai penyejuk mata dan hati. Itulah sebabnya bagi pasangan yang masih sabar menanti kehamilan, belum adanya momongan dapat menimbulkan rasa risau dan gelisah.
Dalam keadaan seperti ini, hindari saling menyalahkan. Terutama menyalahkan dan menuduh istri mandul.
Sebab, seringkali penyebab belum berhasilnya kehamilan adalah dari pihak laki-laki.
Kembali lagi ke poin pertama, hadirnya anak di antara pasangan merupakan salah satu takdir yang sudah digariskan Allah.
Jadi, jangan saling menyalahkan dalam menjalani ujian yang diberikan oleh Allah.
2. Saling Menguatkan Satu Sama Lain
Salah satu kunci sabar menanti kehamilan bagi suami istri adalah saling menguatkan dan memberi semangat.
Selain itu, penting juga untuk saling mengingatkan dalam kebaikan.
Jangan sampai penantian dipenuhi dengan pertengkaran yang membuat hubungan menjadi renggang.
3. Jangan Berhenti Berusaha

Sembari sabar, janganlah berhenti untuk berusaha.
Niatkan ikhtiar karena Allah dan jangan mudah menyerah. Ada banyak bentuk usaha yang bisa dilakukan.
Mulai dari rajin berkonsultasi pada dokter, mengonsumsi makanan dan minuman sehat setiap harinya, hingga memperbanyak ilmu.
Misalnya ilmu tentang reproduksi, pra-kehamilan, hingga pengasuhan anak.
4. Terima Perasaan yang Muncul
Menanti kehamilan adalah proses yang sering kali penuh harapan, namun tak jarang juga disertai dengan rasa kecewa, sedih, atau bahkan rasa bersalah.
Moms mungkin merasa berbeda dari orang lain yang bisa hamil dengan cepat, atau merasa stres setiap kali melihat hasil tes yang belum sesuai harapan.
Semua perasaan itu sangat wajar dan manusiawi.
Justru, semakin Moms berusaha menekan atau mengabaikannya, semakin berat beban emosinya.
Cobalah untuk menerima perasaan tersebut tanpa menghakimi diri sendiri.
Luangkan waktu untuk mengenali emosi yang muncul, entah itu dengan menulis jurnal, berbicara dengan orang terdekat, atau hanya duduk tenang dan menyadari apa yang dirasakan.
5. Fokus pada Hal yang Bisa Dikendalikan

Saat menanti kehamilan, mudah sekali merasa terjebak dalam kekhawatiran terhadap hal-hal yang di luar kendali seperti hasil tes, komentar orang lain, atau lamanya waktu yang dibutuhkan untuk hamil.
Tapi daripada terus memikirkan hal-hal yang tidak bisa diubah, lebih baik arahkan energi Moms pada hal-hal yang bisa dikendalikan.
Misalnya, menjaga pola makan sehat, berolahraga rutin, tidur cukup, atau mengikuti saran dokter kandungan.
6. Kurangi Tekanan Sosial
Salah satu tantangan terbesar saat menanti kehamilan adalah tekanan dari lingkungan sekitar.
Pertanyaan seperti, “Kapan punya anak?” atau komentar yang membandingkan dengan orang lain bisa terasa menyakitkan, meski mungkin maksudnya hanya basa-basi.
Moms tidak harus menjawab semua pertanyaan tersebut. Belajar menetapkan batasan dan menjaga kenyamanan diri sendiri sangat penting.
Jika perlu, siapkan jawaban singkat dan sopan, atau cukup tersenyum tanpa merespons lebih lanjut.
Moms juga bisa membatasi interaksi dengan orang-orang yang sering memberikan tekanan.
Ingat, perjalanan setiap orang berbeda, dan hanya Moms dan pasangan yang benar-benar tahu proses yang sedang dijalani.
Fokuslah pada kebahagiaan dan ketenangan batin Moms sendiri.
7. Pertimbangkan Konseling

Jika Moms merasa beban emosional semakin berat, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan profesional.
Konseling dengan psikolog bisa menjadi ruang aman untuk mengekspresikan perasaan tanpa takut dihakimi.
Dukungan emosional dari orang-orang yang memahami situasi ini dapat memberi kekuatan baru dan membuat Moms lebih siap menjalani proses menanti kehamilan dengan hati yang lebih tenang dan sabar.
8. Memelihara Rasa Percaya
Menanti kehamilan bisa sangat melelahkan.
Karena itulah banyak pasangan yang sudah lama menikah namun belum juga dikaruniai momongan bisa kehilangan keyakinan bahwa kelak mereka akan memiliki anak.
Bronwyn Addico, seorang Prenatal Educator dari Canada dalam laman Balancing Birth to Baby, menyarankan salah satu upaya terbaik dalam mengharapkan kehamilan adalah percaya, bahwa anak Moms dan Dads akan hadir di waktu yang tepat.
Merawat keyakinan ini akan menguatkan Moms dan Dads dalam perjalanan menanti kehamilan, sehingga prosesnya bisa menjadi lebih menyenangkan.
Baca Juga: 8 Jenis Olahraga untuk Program Hamil, Mudah dan Menyehatkan!
Tips Sabar Menanti Kehamilan dalam Islam

Bagi Moms yang saat ini masih menanti kehadiran buah hati, berikut ini beberapa tips sabar menanti kehamilan menurut Quran dan hadist:
1. Anggap sebagai Ujian
Belum dikaruniai buah hati setelah lama berumah tangga juga termasuk salah satu ujian dari Allah.
Jadi, bersabar adalah salah satu kunci untuk masalah ini, serta merupakan salah satu jalan datangnya pertolongan Allah, seperti dalam surat Al Baqarah yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)
Oleh karena itu, sebaiknya usahakan untuk selalu berbaik sangka pada takdir Allah. Bahwa segala sesuatu yang ditetapkan Allah adalah baik untuk hambanya, meski mungkin terasa “pahit”.
Ketahuilah bahwa takdir setiap manusia telah dituliskan 50.000 tahun sebelum langit dan bumi diciptakan. Takdir dalam hal ini juga termasuk rezeki dan kehadiran buah hati.
2. Sabar Menanti Kehamilan Bisa Bernilai Pahala
Moms, tahukah bahwa Allah akan memberi pahala tanpa batas bagi orang-orang sabar?
Jadi, sabar menanti kehamilan juga bisa bernilai pahala. Ini dijelaskan dalam surat Az Zumar ayat 10, yang artinya:
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az Zumar: 10).
Melansir laman Muslimah, setiap insan di dunia tidak akan terlepas dari ujian. Terkait hal ini, Allah berfirman dalam surat Al Baqarah, yang artinya:
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155).
3. Berdoa, Berserah Diri, dan Selalu Bersyukur
Selain berusaha, bersabar dan berserah diri pada Allah adalah hal lain yang bisa dilakukan.
Bersabar dengan sebaik-baiknya kesabaran akan membantu diri menjadi lebih tenang dan ikhlas dalam menerima keadaan.
Yakinlah bahwa Allah telah menetapkan segala sesuatu yang terbaik. memilihkan yang terbaik untuk kita. Jangan lupa juga untuk senantiasa berdoa, seperti yang dituntunkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dalam sebuah hadist:
Diriwayatkan dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, dia mengatakan, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidak seorang hambapun yang tertimpa musibah lalu ia mengatakan,
“Sesungguhnya kami milik Allah, dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami kembali. Wahai Allah, berikanlah kami pahala dari musibah ini dan berilah ganti yang lebih baik darinya.”
Kecuali Allah akan memberikan ganjaran pahala karena musibah yang menimpanya dan memberikan ganti yang lebih baik.’
Ummu Salamah berkata, “Ketika Abu Salamah wafat, aku membacanya sebagaimana yang diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka Allah memberikan ganti yang lebih baik dari Abu Salamah, yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Muslim)
Ingatlah bahwa Moms tidak sendirian. Bahkan Nabi Ibrahim dan Nabi Zakaria juga mengalami hal ini.
Mereka menantikan kehadiran buah hati cukup lama, hingga akhirnya dikabulkan oleh Allah di usia yang telah lanjut.
Baca juga: Kisah Anas bin Malik, Anak Beruntung yang Temani Nabi Muhammad hingga Akhir Hayat
Meski ada hal-hal yang belum bisa dimiliki, seperti anak, bersyukur tetaplah harus.
Cobalah lapangkan dada dan lihat apa saja yang sudah dimiliki. Kemudian, jangan lupa ucapkan syukur atas semua nikmat.
Dengan begitu, Moms bisa lebih mudah untuk bersabar dengan kesabaran yang indah.
- https://muslimah.or.id/210-saat-buah-hati-tak-kunjung-hadir.html
- https://bincangmuslimah.com/keluarga/parenting-islami-tiga-tips-agar-bisa-sabar-saat-menanti-momongan-27412/
Baca selanjutnya
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.