Virus Corona Gelombang Kedua di China, Capai 100 Pasien per Hari
Kota Wuhan, di mana kasus-kasus virus corona (COVID-19) pertama kali terdeteksi akhir tahun lalu, suasana minggu ini terasa seperti diliputi kemenangan, karena warganya akhirnya bisa kembali merasakan udara bebas setelah beberapa bulan di lockdown.
Hal ini tercermin dalam media pemerintah, ketika kota yang pernah menjadi kegagalan China dalam menahan virus corona ini, sekarang menunjukan pemulihan. Sangat berbeda dengan beberapa negara yang masih kesulitan menekan angka penyebaran virus corona.
Baca Juga: Menkes Tetapkan Status PSBB di DKI Jakarta, Ini Perbedaan PSBB dan Lockdown
Sayangnya di balik kejayaan Kota Wuhan, kasus baru virus corona diketahui kembali muncul. Banyak yang menyebutnya sebagai gelombang kedua virus corona di China.
Jumlah Kasus Tertinggi Selama Satu Bulan Terakhir
Foto: Reuters/Huizhong Wu
China sedang menghadapi gelombang kedua kasus virus corona. Hal ini ditandai dengan melonjaknya kasus infeksi baru COVID-19 yang dilaporkan tertinggi dalam hampir lima pekan terakhir.
Berdasarkan data baru yang dirilis Komisi Kesehatan Nasional China, dilaporkan ada 108 kasus infeksi baru yang dikonfirmasi per Senin (13/04/2020) dengan 98 diantaranya merupakan kasus impor, yakni penularan virus dari warga asing atau warga China yang baru datang dari luar negeri.
Sedangkan 10 kasus lainnya ditularkan secara lokal, tujuh kasus ditemukan di provinsi timur laut Heilongjiang, dan tiga di provinsi Guangdong.
Baca Juga: Update Pasien COVID-19 di Indonesia 12 April 2020: 4241 Kasus Positif
Jumlah kasus infeksi baru ini dikatakan sebagai penambahan kasus harian tertinggi dalam sebulan terakhir.
Satu hari sebelumnya (12/04/2020), China melaporkan penambahan 99 kasus infeksi baru, dengan 97 merupakan kasus impor.
China Akan Perketat Kontrol Perbatasan
Foto: businessinsider.sg
Perbatasan Timur Laut China dengan Rusia akan menjadi garis depan negara tersebut melawan gelombang kedua virus corona, karena penambahan kasus harian baru.
Kota-kota yang berada dekat perbatasan Rusia pada Minggu (12/04/2020) mengatakan akan memperketat kontrol perbatasan dan langkah karantina bagi setiap pendatang.
Baca Juga: Perceraian di China Meningkat Pasca Karantina, Ini Cara Menghindarinya di Sini
Kota perbatasan Suifenhe dan Harbin, ibu kota Heilongjiang, menyebutkan pihaknya akan mewajibkan semua kedatangan dari luar negeri menjalani 28 hari karantina, serta tes asam nukleat dan antibodi.
Harbin juga akan melakukan karantina terhadap unit tempat tinggal, di mana kasus virus corona terkonfirmasi dan tanpa gejala ditemukan selama 14 hari.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.