19 September 2024

13 Arti Tangisan Bayi dan Cara Mengatasinya, Simak!

Ketahui perbedaan tiap tangisan agar bisa meredakan dengan efektif

Saat Si Kecil menangis tentu Moms dan Dads akan bingung dan panik karena kurang paham arti tangisan bayi.

Tentu tak bisa dipungkiri jika bayi baru lahir sangat sering menangis.

Sebab hanya lewat tangisan cara bayi mengungkapkan keinginan, perasaan, kebutuhan atau sesuatu yang sedang dialaminya.

Lucunya, jenis tangisan bayi tersebut punya arti bermacam-macam.

Untuk itu, Moms dan Dads perlu mengetahui arti tangisan bayi agar dapat mengenali maksudnya dan bisa segera menenangkan Si Kecil dengan tepat.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Bayi Mahal, Berapa Biaya Bayi Tabung?

Arti Tangisan Bayi

Memahami bahasa bayi memang bisa jadi satu tantangan sendiri saat membesarkan Si Kecil.

Ketika ia menggunakan bahasa tubuh seperti kontak mata atau melambaikan tangan, Moms mungkin bisa langsung mengerti apa yang diinginkan.

Tapi, lain cerita ketika kita bicara soal arti tangisan bayi.

Berikut adalah sederet arti tangisan bayi menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia dan cara yang bisa Moms dan Dads lakukan untuk menghadapinya:

1. Bayi Merasa Lapar

Bayi Menangis (Orami Photo Stock)
Foto: Bayi Menangis (Orami Photo Stock)

Nah, penyebab paling umum arti tangisan bayi adalah karena merasa lapar atau haus.

Melansir Food Digestion, bayi baru lahir sistem pencernaannya masih belum matang sehingga belum dapat menampung makanan dalam jumlah yang banyak dan tak bisa bertahan lama dalam perut.

Alhasil, bayi jadi mudah lapar.

Bila bayi menangis karena lapar, sebaiknya Moms segera menyusuinya.

Berilah ASI sesering mungkin sesuai keinginannya. Nah, inilah yang disebut dengan ASI on-demand.

2. Bayi Perlu Ganti Popok

Arti tangisan bayi kemungkinan karena tak nyaman dengan popok yang digunakannya.

Boleh jadi popok sudah penuh atau basah dengan air kemih atau tinja.

Bila popok belum terlalu basah mungkin bayi tidak langsung menangis.

Cobalah periksa popoknya bila memang basah segera ganti.

Bila tak langsung diganti dikhawatirkan menimbulkan iritasi dan tentu saja membuat bayi tak nyaman.

3. Bayi Mengantuk

Bayi Menangis
Foto: Bayi Menangis (Orami Photo Stocks)

Arti tangisan bayi selanjutnya adalah Si Kecil mengantuk.

Bila orang dewasa mengantuk, tentu tak perlu menangis ya Moms.

Tinggal masuk kamar mandi dan merebahkan diri di atas kasur. Berbeda dengan bayi.

Kalau ia mengantuk atau ingin tidur, bisa jadi diawali dengan menangis.

Kenapa demikian? Boleh jadi posisinya belum nyaman sehingga tak bisa langsung terlelap dan jadi sulit tidur padahal sudah ngantuk berat.

Selain itu, mungkin suasana di sekitarnya terasa berisik sehingga ia ‘protes’ dengan cara menangis.

Tanda lain bahwa ia mengantuk adalah ketika ia tak tertarik untuk diajak main, menguap, mengucek matanya, atau matanya tampak berkaca-kaca.

Bila itu yang Moms perhatikan, segera bawa ke kamar tidurnya, ciptakan suasana kamar yang tenang dan nyaman, temani ia hingga lelap ya Moms.

4. Bayi Kedinginan atau Kepanasan

Mungkin masih banyak yang tak menyadari bahwa bayi terutama yang baru lahir masih sensitif dengan lingkungan sekitarnya.

Ia belum bisa tahan dengan suhu yang dingin atau panas.

Alhasil, sebagai reaksinya adalah menangis.

Coba Moms pegang perutnya, jika perutnya terasa dingin, selimuti tubuhnya.

Bila bayi merasa kedinginan tak apa-apa mengenakan pakaian lebih dari satu lapis.

Dengan begitu, ia akan merasa hangat. Seballiknya, bila perutnya terasa panas, buka atau lepas selimutnya mungkin karena kegerahan.

Baca Juga: Mengenal Hipotermia pada Bayi, Kondisi Suhu Tubuh Bayi di Bawah Normal

5. Bayi Ingin Diperhatikan

Bayi Menangis Ingin Diperhatikan (Orami Photo Stock)
Foto: Bayi Menangis Ingin Diperhatikan (Orami Photo Stock)

Boleh jadi arti tangisan bayi karena merasa kurang diperhatikan atau ingin disentuh.

Cobalah peluk, gendong atau menghiburnya dengan sesuatu yang memancing ia tertawa.

Dengan sentuhan fisik mungkin tangisnya akan reda.

Kenapa? Karena ia mendapatkan rasa nyaman dan diperhatikan oleh orang terdekatnya.

Memeluk bayi meski sederhana tapi efeknya bisa luar bisa.

Si Kecil akan merasa nyaman ketika mendengar detak jantung Moms, ia merasa hangat dan mungkin senang mencium aroma tubuh Moms.

6. Bayi Mengalami Sakit

Waspada Moms arti tangisan bayi karena sakit.

Bagaimana ciri-ciri? Selain mungkin tampak demam, ketika bayi sedang tidak sehat ia akan menangis dengan suara yang lemah dari biasanya atau bahka ia lebih jarang menangis.

Moms pastinya lebih bisa merasakan bila Si Kecil sakit.

Nah, jika tangisan Si Kecil disertai gejala lain misalnya demam atau diare, sebaiknya Moms segera bawa ia ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.

Baca Juga: Ketahui Suhu Tubuh Normal Bayi, agar Paham Kapan Bayi Dikatakan Demam dan Butuh Penanganan

7. Bayi Mengalami Kolik

Bayi Mengalami Kolik (Orami Photo Stock)
Foto: Bayi Mengalami Kolik (Orami Photo Stock)

Adakalanya arti tangisan bayi dalam waktu-waktu tertentu, misalnya sore dan malam hari.

Ini wajar terjadi dan bukan berarti ada suatu masalah pada Si Kecil.

Boleh jadi Moms sudah berusaha menghibur dan memberikan kebutuhannya, membuat ia merasa nyaman, tapi  tetap saja ia menangis tiada henti.

Bahkan, bisa berlangsung dalam waktu lama hingga wajahnya memerah dan tampak kelelahan.

Kemungkinan tangisan ini pertanda ia mengalami kolik.

Melansir World Allergy Organization Journal, kolik bisa berkaitan dengan masalah pada perut karena alergi atau intoleransi susu.

Namun, ada juga yang mendefinisikan kolik sebagai cara bayi untuk mengungkapkan pengalamannya pada hari tersebut.

8. Bayi Mengalami Alergi

Arti tangisan bayi bisa juga disebabkan alergi terhadap komponen dalam ASI yang berasal dari makanan sang ibu maupun susu formula.

Ada beberapa jenis makanan yang bisa menyebabkan alergi pada bayi seperti susu sapi, kacang-kacangan, telur, ikan dan masih banyak lagi.

Untuk mengetahui apakah bayi alergi atau tidak terhadap sesuatu, ibu harus melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis anak.

9. Butuh Bersendawa

Bayi Sendawa (Orami Photo Stock)
Foto: Bayi Sendawa (Orami Photo Stock)

Arti tangisan bayi selanjutnya adalah butuh bersendawa.

Udara yang tak dikeluarkan dengan cara sendawa bisa membuat bayi tak nyaman.

Jadi apabila Si Kecil menangis setelah disusui, mungkin ia perlu disendawakan. 

Meski begitu, bersendawa sebenarnya tidak harus dilakukan setiap saat.

Pasalnya, ada sebagian bayi perlu rutin disendawakan, sementara sebagian bayi lainnya tidak.

10. Tumbuh Gigi

Bayi yang menginjak usia 4 bulan ke atas biasanya akan mulai memasuki fase tumbuh gigi.

Fase ini akan membuat bayi lebih sering menangis karena gusi terasa sakit.

Jika bayi menangis karena kondisi ini, coba selipkan satu jari ke permukaan gusi untuk memastikan apakah ia memang tumbuh gigi atau tidak.

Biasanya setelah gigi tumbuh dengan sempurna bayi tak menangis lagi dan akan kembali ceria seperti sedia kala.

11. Terlalu Banyak Stimulus

Bayi Menangis Akibat Distraksi
Foto: Bayi Menangis Akibat Distraksi (Orami Photo Stock)

Terlalu banyak stimulus juga bisa membuat bayi tidak nyaman dan akhirnya menangis kelelahan.

Kondisi ini biasanya terjadi saat Moms mulai melatih perkembangan fisik, emosi, sosial maupun bahasa si bayi.

Kondisi seperti ini juga mungkin saja terjadi ketika bayi berada di keramaian.

Jika mendapati kondisi seperti ini, jangan membiarkan bayi menangis, segera ajak ke tempat lain yang membuat bayi lebih tenang.

12. Bayi Merasa Bosan

Arti tangisan bayi selanjutnya adalah bayi merasakan kebosanan.

Mereka mengungkapkan perasaan tersebut dengan menangis.

Agar mereka tidak menangis lagi, ajaklah bayi untuk bermain, bernyanyi, berbicara, atau melihat mata Moms agar mereka tidak merasa bosan.

Namun, menurut buku Healthy Sleep Habits, Happy Child, disarankan bagi orang tua untuk menunda menanggapi tangisan kebosanan bayi selama beberapa menit.

Tujuannya adalah untuk membantu bayi belajar menenangkan diri.

13. Ada yang Mengganggu

Arti tangisan bayi juga bisa menunjukkan bahwa mereka sedang merasakan sakit.

Meskipun sakit yang dirasakan mungkin tidak serius, seperti akibat ada rambut yang mengganggu di wajahnya, label pakaian yang gatal, atau cahaya lampu yang terlalu silau bagi bayi.

Cara yang paling mudah untuk meredakan tangisannya adalah dengan menggendong dan menenangkan bayi.

Selain itu, Moms juga bisa memilih pakaian bayi yang tidak memiliki label atau mencopot label sebelum digunakan.

Cara Mengatasi Bayi Menangis

Cara Mengatasi Bayi Menangis (Orami Photo Stock)
Foto: Cara Mengatasi Bayi Menangis (Orami Photo Stock)

Lalu, apa yang harus dilakukan ketika bayi menangis? Yang jelas tak perlu panik.

Berikut ini beberapa upaya yang bisa Moms lakukan:

  • Gendong dan peluk bayi agar ia merasa nyaman dan tenang.
  • Cobalah untuk menyusuinya. Boleh jadi ia merasa lapar atau haus apalagi bila terakhir menyusui adalah tiga jam yang lalu.
  • Bila popok tidak basah dan tak mau menyusu, mungkin ia mengantuk. Cobalah untuk menggendong dan mengayunnya dengan perlahan. Atau, ajak ia ke kamar tidurnya. Nyanyikan lagu dengan suara lembut. Kalau ia kemudian tertidur, berarti memang menangis karena mengantuk.
  • Cobalah menghibur bayi dengan bermain cilukba atau membuat raut wajah yang lucu sehingga ia tertawa.
  • Bayi suka dengan sentuhan. Cobalah pijat dengan perlahan.

Itu dia Moms arti tangisan bayi. Jika Si Kecil menangis tanpa henti, segera periksakan ke dokter ya Moms.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3528963/
  • https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1939455119300407
  • https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/mengenal-tangisan-bayi
  • https://www.webmd.com/parenting/baby/why-baby-cries#1
  • https://www.babycenter.com/baby/crying-colic/12-reasons-why-your-baby-is-crying-and-how-to-soothe-them_9790
  • https://www.thebump.com/a/why-do-babies-cry
  • https://www.babycentre.co.uk/a536698/seven-reasons-babies-cry-and-how-to-soothe-them

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.