Wajib Tahu, Ini 5 Penyebab Berat Badan Bayi Sulit Naik
Setiap ibu tentu ingin agar anaknya memiliki berat badan optimal yang sesuai dengan usianya. Berat badan bayi yang naik bertahap menjadi tanda ia tidak mengalami malnutrisi.
Ada beberapa tanda-tanda berat badan bayi sulit naik, dikutip dari Boston Children's Hospital.
- Kehilangan minat pada lingkungan di sekitar mereka
- Rasa mengantuk yang ekstrim
- Sering menangis dan rewel
- Ketinggalan tonggak fisik/milestones: tidak berguling, duduk atau berjalan seperti anak-anak seusia mereka
Karenanya, untuk dapat mengatasi masalah berat badan bayi yang sulit bertambah, Moms perlu mengetahui apa saja penyebabnya.
Baca Juga: Apakah Berat Badan Bayi Moms Normal? Coba Cek Dulu Panduannya!
Penyebab Berat Badan Bayi Sulit Naik
Beberapa faktor dapat menyebabkan kenaikan berat badan bayi yang lambat, seperti kondisi medis, sosial, atau keuangan.
1. Kekurangan Nutrisi dan Kalori
Kadakkal Radhakrishnan, MBBS, MD (Peds), DCH, MRCP (UK), MRCPCH, FAAP, Ahli Gastroenterologi Anak dan Ahli Hepatologi di Cleveland Clinic, mengatakan lebih dari 90 persen kasus pertumbuhan anak yang lambat karena asupan kalori yang tidak memadai.
"Ini dapat terjadi ketika seorang anak tidak tertarik makan karena berbagai alasan, atau orang tua yang kurang paham mengenai kebutuhan kalori anak," jelasnya melansir Cleveland Clinic.
Untuk anak-anak usia lebih muda kenaikan berat badan bayi yang lambat mungkin karena pasokan ASI yang tidak memadai, atau campuran susu formula yang tidak tepat.
Baca Juga: Faktor Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah dan Pencegahannya
2. Otot Mengisap dan Menelan yang Belum Berkembang Baik
Mengutip Boston Children's Health, bayi lahir prematur sulit untuk diberi makan sampai otot-otot yang digunakan untuk mengisap dan menelan berkembang sepenuhnya.
Hal yang sama juga terjadi pada bayi dengan kondisi Down Syndrome, di mana pembentukan otot belum terjadi secara baik.
3. Memiliki Penyakit Tertentu
Gangguan metabolisme seperti hipoglikemia, galaktosemia atau fenilketonuria dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi.
Bayi dengan alergi makanan atau intoleransi makanan dapat membatasi jenis makanan apa yang bisa dimakan tanpa merasa sakit.
Baca Juga: Yuk Kenali Tanda Penyakit Kuning Pada Bayi
4. Masalah Rumah Tangga
Meskipun masih kecil, tetapi kondisi sosial di keluarga seperti stres rumah tangga karena perceraian, kematian, atau gangguan lain dapat menyebabkan anak berhenti makan.
Kemiskinan mungkin menyulitkan orang tua untuk menyediakan makanan dengan kandungan gizi dan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembang anak.
5. Muntah yang Berlebihan
Terkadang, seorang anak tidak bisa mencerna susu formula atau makanan karena mengalami muntah yang berlebihan.
"Ini mungkin karena refluks asam yang parah, terjadi pada anak dengan masalah neurologis, sehingga menyebabkan tonus otot rendah dan berbagai gangguan lainnya."
Namun, sebagian besar bayi dengan refluks asam akan memiliki kondisi yang membaik, dan pertumbuhan mereka akan berlanjut tanpa masalah.
Jika Si Kecil mengalami kondisi berat badan bayi yang sulit naik, konsultasikan ke dokter agar mendapatkan perawatan dan pengobatan yang diperlukan.
(AP)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.