10 Cara Menerapkan Work Life Balance, Hidup Jadi Lebih Ringan!
Memiliki keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan adalah impian setiap orang. Ini dikenal dengan sebutan work life balance, Moms.
Meski begitu, tak semua orang mengerti cara menerapkan kondisi ini ke rutinitas.
Seperti apa cara mempunyai jam kerja dan kegiatan sehari-hari yang seimbang? Yuk, ketahui bersama, Moms!
Mengenal Work Life Balance
Singkatnya, work life balance adalah keadaan di mana seseorang sama-sama memprioritaskan tuntutan karier dan kehidupan pribadinya.
Melansir Mental Health Foundation, artinya antara kehidupan karier dan pribadi tak ada yang saling membebani dan di antara keduanya ada keseimbangan.
Beberapa faktor umum yang menyebabkan keseimbangan kehidupan kerja yang buruk meliputi:
- Tanggung jawab di tempat kerja yang terlalu banyak.
- Waktu bekerja lebih lama dari seharusnya.
- Adanya tanggung jawab di rumah.
- Mengasuh anak tanpa bantuan ART (Asisten Rumah Tangga).
"Keseimbangan kehidupan kerja yang baik memiliki banyak efek positif," kata Chris Chancey, pakar karir dan CEO Amplio Recruiting, mengutip dari Business News Daily.
Manfaat tersebut termasuk menjauhkan dari stres, tubuh lebih sehat, serta kesehatan mental lebih terjaga pastinya.
Ini tidak hanya menguntungkan karyawan tetapi juga perusahaan, lho.
"Lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan karyawan membuat kinerja seseorang terbilang lebih produktif," tambah Chancey.
Apalagi sebuah perusahaan yang mengadopsi jam kerja fleksibel, akan membantu karyawan untuk memiliki work life balance.
Baca Juga: Ramalan Karier Menurut Zodiak Tahun 2022, Berani Tengok?
Tips Menerapkan Work Life Balance
Menerapkan work life balance berarti Moms bisa menyeimbangkan kehidupan pribadi dan pekerjaan tanpa merasa berat sebelah.
Seperti apa cara menerapkannya? Berikut tips dan trik yang bisa dicoba.
1. Jangan Terlalu Perfeksionis
Menjadi orang perfeksionis memang bagus, apalagi di usia muda ketika masih bersekolah ataupun merintis hobi.
Tetapi, saat tumbuh menjadi orang dewasa, perfeksionisme membuat kehidupan bisa menjadi lebih rumit.
Cara menerapkan work life balance adalah dengan tidak bekerja secara berlebihan untuk mencapai sesuatu.
Perfeksionisme akan membuat tenaga terkuras dengan tidak semestinya, lho.
"Jika kebiasaan itu dibiarkan, itu bisa menghacurkan kehidupan pribadi,", kata pelatih eksekutif Marilyn Puder-York, PhD, yang menulis The Office Survival Guide (2005), melansir dari Forbes.
2. Bekerja Sesuai Passion
Pernahkah mendengar pekerjaan paling bahagia adalah hobi yang dibayar? Nyatanya, ini benar adanya, Moms.
Carilah pekerjaan yang disukai atau sesuai passion dalam diri.
Jika pekerjaan yang dilakoni menguras tenaga dan membuat sulit untuk melakukan hal-hal yang disukai di luar itu, pasti ada sesuatu yang salah.
Jangan-jangan selama ini Moms bekerja di lingkungan yang tak sehat.
Jika sedang mengalaminya, jangan ragu untuk mencari pekerjaan baru ya, Moms!
Baca Juga: Jalan-jalan ke Pantai Ngandong, Wisata Alam Yogyakarta yang Eksotis!
3. Membuat Skala Prioritas
Buatlah skala prioritas untuk mencapai work life balance.
Setiap orang memiliki tujuan hidup yang berbeda. Sebagian ada yang mengutamakan keluarga dibandingkan karier.
Karena itu, cobalah untuk menyusun prioritas pekerjaan yang diselesaikan terlebih dahulu.
Dengan begitu, keseimbangan hidup dalam bekerja dan kehidupan pribadi akan lebih mudah tercapai.
Ini karena proporsi waktu dan keterlibatan dalam suatu kegiatan menjadi lebih tersusun.
4. Matikan Notifikasi Saat Libur
Ingin work life balance dapat tercapai? Saatnya untuk mematikan semua notifikasi pekerjaan saat hari libur.
“Ada kalanya setiap orang sebaiknya mematikan ponsel dan menikmati momen ini,” kata Robert Brooks, profesor psikologi di Harvard Medical School dan rekan penulis The Power of Resilience: Achieving Balance, Confidence and Personal Strength in Your Life (2004).
Brooks mengatakan bahwa notifikasi dapat mengganggu waktu istirahat dan "menyuntikkan" arus stres ke dalam tubuh, lho.
Yuk, lebih berani mengambil kontrol terhadap diri sendiri!
Bagi mereka yang tak bisa melakukannya, ini akan lebih rentan terhadap stres.
5. Sempatkan Olahraga
Melansir Mayo Clinic, olahraga adalah hal yang perlu dilakukan di sela-sela kesibukan.
Olahraga adalah pereda stres yang efektif. Kegiatan ini memompa hormon endorfin, yakni menyebarkan energi positif ke seluruh tubuh.
Secara tak langsung, mood akan menjadi lebih baik dan terhindar dari penatnya pekerjaan.
"Keseimbangan harus mencakup perawatan diri agar tubuh, pikiran, dan jiwa menjadi segar kembali,” kata pelatih eksekutif Marilyn Puder-York, PhD, yang menulis The Office Survival Guide.
Baca Juga: Mencoba Mindfulness, Meditasi untuk Mengeluarkan Pikiran Negatif
6. Berikan Batasan Waktu
Kesehatan fisik, emosional, dan mental secara keseluruhan harus menjadi perhatian utama.
Karenanya, cobalah untuk memberikan batasan waktu terhadap pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Terutama bagi mereka yang bekerja part time, poin ini perlu diterapkan.
Apabila tak ada lagi pekerjaan yang diselesaikan, beralih ke kehidupan pribadi tak ada salahnya, lho.
Work life balance dapat tercapai dari hal-hal kecil seperti ini, Moms.
7. Ambil Jatah Cuti
Menurut studi State of American Vacation 2018 yang dilakukan oleh U.S. Travel Association, sebanyak 52% karyawan melaporkan memiliki sisa hari libur yang tidak terpakai pada akhir tahun.
Salah satu alasannya karena takut adanya tumpukan pekerjaan nantinya.
"Padahal, manfaat mengambil cuti atau hari libur lebih banyak manfaat daripada kerugiannya," kata Chancey.
Dengan perencanaan yang tepat, dapat meluangkan waktu personal tanpa khawatir membebani pekerjaan nantinya.
Baca Juga: 3 Cara Menghilangkan Karat pada Sepeda, Bisa Membuat Tampilannya Seperti Baru Lagi!
8. Nikmati Quality Time
Pekerjaan memang penting, namun harus menyeimbangkan dengan urusan keluarga.
Chancey mengatakan bahwa mencapai work life balance membutuhkan kegiatan yang disengaja.
"Jika tidak secara tegas merencanakan waktu pribadi, tidak akan pernah punya waktu untuk melakukan hal lain di luar pekerjaan," tutur Chancey.
Karena itu, luangkanlah quality time bersama keluarga meskipun padat dalam bekerja.
9. Berani Berkata 'Tidak'
Tak ada salahnya untuk menolak pekerjaan yang dirasa kurang mampu.
Berani berkata "tidak" pada pekerjaan tambahan yang membebani perlu dilakukan.
Evaluasi prioritas di tempat kerja dan di rumah untuk mencapai work life balance.
Mengiyakan tugas karena takut rasa bersalah, malahan akan meningkatkan stres dan beban mental.
Diskusikan dengan atasan atau rekan kerja apabila hal ini cukup sulit dilakukan, ya.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Kegiatan Akhir Pekan di Jabodetabek, Bisa Main sambil Belajar!
10. Bicarakan Beban Kerja dan Tantangan yang Dihadapi
Tuntutan pekerjaan terlalu banyak dan tak sanggup menghadapinya? Saatnya untuk berkonsultasi dengan atasan di kantor.
Ketahuilah bahwa menyimpan segala hal sendirian tidak baik untuk kesehatan mental.
Mungkin ada yang salah dengan jam kerja ataupun loading pekerjaan yang terlalu banyak.
Dengan membicarakan ini kepada atasan, beban pekerjaan yang dirasakan akan terbagi sehingga tidak terbawa stres hingga ke rumah dan mengganggu kehidupan pribadi.
Itulah sederet tips mencapai work life balance agar hidup lebih bahagia. Apakah Moms pernah mencobanya?
- https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/w/work-life-balance
- https://www.businessnewsdaily.com/5244-improve-work-life-balance-today.html
- https://www.forbes.com/sites/deborahlee/2014/10/20/6-tips-for-better-work-life-balance/?sh=4995c4ac29ff
- https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-palangkaraya/baca-artikel/13616/Worklife-Balance-Sebagai-Gaya-Hidup.html
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/work-life-balance/art-20048134
- https://www.ustravel.org/sites/default/files/media_root/document/2018_Research_State%20of%20American%20Vacation%202018.pdf
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.