Masa ovulasi adalah waktu ketika sel telur matang dilepaskan dan siap dibuahi. Apabila sel telur tidak dibuahi, telur akan terurai dan lapisan rahim luruh selama periode haid berlangsung.

• 1. Hari ovulasi terjadi pada H-14 sebelum haid berikutnya. Jika siklus haid 28 hari, artinya hari ovulasi terjadi pada hari ke-14. Siklus menstruasi normal terjadi 21-35 hari sekali. Jika kurang atau lebih, maka dianggap tidak normal.
• 2. Masa subur terjadi pada H-3 hari ovulasi hingga H+3 hari ovulasi, selama 7 hari, termasuk hari ovulasi.

• a. Keputihan meningkat
• b. Pendarahan ringan atau bercak
• c. Payudara terasa lembut
• d. Dorongan seksual meningkat
• e. Nyeri ovarium atau mittelschmerz (nyeri di satu sisi perut)

Pada masa ovulasi, sel telur akan hidup selama 24 jam setelah meninggalkan ovarium. Sperma dapat hidup sekitar 3-5 hari, jadi mengetahui kapan waktu ovulasi dapat membantu merencanakan kehamilan.

Bila sel telur tidak dibuahi oleh sperma selama masa ovulasi, sel telur akan hancur dan diserap dinding rahim atau luruh bersama menstruasi.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi masa ovulasi yang tidak teratur: stres, pola makan dan diet, kondisi medis tertentu seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau amenore.

Kondisi ini dapat menyebabkan gejala lain yang berhubungan dengan ketidakseimbangan hormon, kelebihan rambut di wajah atau tubuh, jerawat, dan bahkan infertilitas.

Bila ingin mendapatkan diagnosis yang tepat, konsultasikan ke dokter.

• 1. Waktu tepat mengecek:

  Suhu basal tubuh sebaiknya dicek di pagi hari, saat tubuh tenang dan relaks. Untuk melihat polanya, cek suhu basal tubuh secara berkala setidaknya tiga bulan.

• 2. Pemilihan termometer:

  Pilihan termometer khusus suhu basal tubuh untuk mengukurnya, ada dua jenis: termometer merkuri dan digital.

• 3. Pemilihan waktu untuk berhubungan seks:

  Jika merencanakan kehamilan, hari paling subur adalah dua hari sebelum kenaikan suhu basal tubuh. Ini waktu tepat untuk berhubungan seks.

• 1. Kista ovarium

  Gejalanya mulai dari kram, mual, hingga kembung. Beberapa kista mungkin tidak menimbulkan gejala sama sekali. Jenis kista kurang umum seperti kista dermoid, sistadenoma, dan endometrioma juga dapat menyebabkan nyeri ovulasi.

• 2. PCOS

  Sindrom ovarium polikistik (PCOS) ditandai dengan banyaknya kista kecil di ovarium. PCOS yang tidak diobati dapat menyebabkan kemandulan.

• 3. Endometriosis atau adhesi

  Endometriosis terjadi ketika jaringan dari lapisan rahim tumbuh di luar rongga rahim. Kondisi ini bisa menyakitkan. Kondisi jaringan parut atau adhesi endometriosis juga sangat menyakitkan selama haid.

• 4. Kehamilan ektopik

  Nyeri ovulasi bisa menjadi tanda kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik bisa mengancam nyawa dan biasanya ditemukan pada kehamilan minggu ke-8.