3+ Kebiasaan Penyebab Obesitas pada Anak, Simak di Sini
Yuk, tengok penyebab balita obesitas di sini.
Perlu disadari bahwa angka obesitas pada balita meningkat setiap tahunnya. Dikutip dari laman World's Health Organization, pada tahun 2016 tercatat lebih dari 41 juta anak di bawah lima tahun mengalami obesitas. Hampir setengah dari penderita berada di Asia dan Afrika.
Melihat semakin meningkatnya angka obesitas pada balita, UNICEF memprediksi pada tahun 2025, lebih dari 70 juta balita dapat mengalami obesitas.
Obesitas pada balita merupakan salah satu penyakit serius yang dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan anak hingga dewasa.
Dahulu obesitas memang identik sebagai penyakit orang dewasa, namun sekarang ini balita pun dapat menjadi penderita obesitas. Lalu sebenarnya, apa penyebab balita obesitas?
Baca Juga: Moms, Obesitas Anak Ternyata Picu Bulimia saat Dewasa Lho
Penyebab Obesitas pada Anak
Beberapa kebiasaan buruk di bawah ini secara tidak langsung dapat menjadi penyebab obesitas pada anak. Apa saja kebiasaan yang harus dihindari? Simak di bawah ini.
1. Pola Hidup
Foto : static.independent.co.uk
Penyebab balita obesitas yang pertama adalah pola hidup dan makan yang tidak seimbang. Banyak mengonsumsi makanan siap saji, gula, dan minuman bersoda dapat menimbun lemak berlebih dalam tubuh anak.
Pola makan keluarga juga dapat berpengaruh besar pada apakah seorang anak mempertahankan berat badan yang sehat. Beberapa orang tua yang kelebihan berat badan mungkin kurang peduli tentang anak mereka yang juga kelebihan berat badan daripada orang tua yang memiliki berat badan yang sehat.
Seringkali anak menolak makanan sehat yang telah disiapkan oleh Moms dan meminta cemilan manis kesukaannya. Tidak jarang juga Moms memberikan cemilan kesukaan si kecil sebagai pengganti makan besarnya agar si kecil tetap kenyang.
“Orang tua harus mengganti asupan makan anak menjadi lebih sehat dan diet yang seimbang seperti susu rendah lemak, perbanyak makanan kaya serat, dan konsumsi air putih yang banyak,” jelas Dr. Anne Welch, MD, dokter anak Banner Health Center, Maricopa.
2. Kurang Bergerak
Foto : resources.stuff.co.nz
Di zaman digital seperti ini, tidak heran anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadget-nya. Ini yang kemudian membuat anak kurang banyak bergerak dan sedikit lemak yang terbakar.
Dr. Anne sendiri menyarankan anak perlu banyak gerak untuk membantu membakar lemak dalam tubuh. “Padankan makanan sehat dengan banyaknya gerak tubuh dan air putih yang banyak,” jelasnya.
Buat jadwal penggunaan gadget yang ketat untuk menghindari anak hanya diam menonton sambil memakan cemilannya. Kurang banyaknya gerak tubuh merupakan penyebab balita obesitas yang perlu dihindari.
3. Faktor Genetis
Foto : thedailybeast.com
Tidak sedikit balita obesitas datang dari keluarga yang memiliki riwayat obesitas. Ini merupakan salah satu penyebab balita obesitas yang didasari faktor genetis.
Baca Juga: Gemuk Belum Tentu Sehat, Waspadai Dampak Buruk Bayi Obesitas
Namun, balita dapat mengalami obesitas juga dapat dilihat dari gaya hidup dan pola konsumsi makanan orang tuanya.
“Balita obesitas biasanya hidup dengan orang tua yang obesitas, dan anak mengikuti kebiasaan makan orang tuanya,” tutur Dr. Leonard Epstein, kepala divisi ilmu perilaku dari Universitas Buffalo.
Ini merupakan salah satu faktor penyebab balita obesitas. Jika Moms memiliki riwayat obesitas, mulailah menjaga pola makan anak sedari dini agar terhindar dari penyakit obesitas.
4. Kecanduan Makanan
Foto: Orami Photo Stock
Makanan yang enak yang manis dan berlemak tinggi sering menjadi jenis makanan yang memiliki banyak penggemar. Faktanya, makanan ini mirip dengan obat-obatan yang biasa disalahgunakan seperti alkohol, kokain, nikotin, dan ganja.
Makanan yang enak dapat menyebabkan kecanduan pada individu yang rentan. Orang-orang ini kehilangan kendali atas perilaku makan mereka, serupa dengan orang-orang yang berjuang dengan kecanduan alkohol kehilangan kendali atas perilaku minum mereka.
Kecanduan adalah masalah kompleks yang bisa sangat sulit diatasi. Ketika anak menjadi kecanduan sesuatu, akan kehilangan kebebasan memilih dan biokimia di otak kita mulai menentukan pilihan kita.
5. Kelebihan Gula
Foto: Orami Photo Stock
Menambahkan gula mungkin merupakan aspek terburuk dari makanan yang banyak kita konsumsi saat ini. Itu karena gula mengubah hormon dan biokimia tubuh saat dikonsumsi berlebihan. Ini, pada gilirannya, berkontribusi pada penambahan berat badan.
Baca Juga: 7 Fakta Obesitas Pada Anak yang Harus Moms Ketahui
Gula yang ditambahkan adalah setengah glukosa, setengah fruktosa. Anak bisa mendapatkan glukosa dari berbagai makanan, termasuk pati, tetapi sebagian besar fruktosa berasal dari tambahan gula.
Menurut jurnal Fructose, Insulin Resistance, and Metabolic Dyslipidemia, asupan fruktosa yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin dan peningkatan kadar insulin. Itu juga tidak memberikan rasa kenyang dengan cara yang sama seperti glukosa.
Untuk semua alasan ini, gula berkontribusi pada peningkatan penyimpanan energi dan, pada akhirnya, menyebabkan obesitas.
6. Kondisi Medis Tertentu
Foto: Orami Photo Stock
Sindrom genetik seperti Prader-Willi, dan kondisi hormonal seperti hipotiroidisme adalah beberapa gangguan medis yang dapat menyebabkan obesitas pada anak.
Itulah penyebab balita obesitas yang dapat Moms perhatikan. Hindari pola hidup tidak sehat agar anak terhindar dari obesitas.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.