4 Hal yang Tidak Pernah Kita Takuti Sebelum Punya Anak
Saat seorang anak lahir ke dunia, lahir pula sosok wanita baru yang tidak pernah ada sebelumnya. Begitu orang bijak berkata tentang perubahan besar yang dialami wanita setelah jadi seorang ibu.
Kita bukan cuma bicara soal perubahan lingkar pinggang, bentuk vagina atau ukuran payudara lho, Moms! Ada yang lebih besar dari semua itu.
Misalnya rasa takut. Setelah jadi ibu, banyak wanita yang mengaku takut akan hal-hal yang sebelumnya (waktu belum punya anak) bahkan tidak pernah mereka khawatirkan. Hal-hal seperti:
Berada di Tengah Keramaian
Foto : motherhood.com
Sebelum jadi ibu, berada di tengah keramaian mungkin menjadi hal yang menyenangkan atau seru. Tapi tidak setelah punya anak. Saat berada di keramaian, ibu bisa saja jadi tidak tenang dan sulit fokus pada apa pun selain bersikap waspada. Memastikan anaknya ada di sana, tidak ke mana-mana dan tidak diculik orang!
Baru membayangkan anak terpisah atau diajak pergi oleh orang asing saja, sudah mampu membuat ibu panik. Apalagi kalau si kecil tiba-tiba hilang dari pandangannya. Jika anak ada di kereta dorong, ibu mungkin juga akan sering melongok untuk memeriksa dan memastikan ia baik-baik saja.
Setelah jadi ibu, seorang wanita kemungkinan besar juga akan jadi lebih peduli akan lokasi pintu keluar, tangga darurat hingga pos sekuriti. Juga tidak usah dijelaskan lagi kenapa beberapa ibu memilih memasang tali (child leash/child harness) untuk memastikan si kecil selalu bersamanya.
Tersesat dan Terdampar di Tempat Asing
Foto : shutterstoc
Dengan atau tanpa si kecil, setelah punya anak, seorang wanita bisa jadi lebih takut ttersesat atau terdampar di tempat asing. Memang sih, sekarang ada GPS, tapi ibu mungkin tetap tidak bisa santai. Pergi ke tempat yang diperkirakan banyak preman, melalui jalan yang rentan longsor, masuk ke area gelap yang sepi penduduk? Aduh, enggak, deh! Rasa bebas dan sensasi menghadapi hal yang tidak pasti sudah tak lagi tampak menyenangkan, ibu akan cenderung memilih sesuatu yang mudah diprediksi dan memberi jaminan rasa aman.
Jauh dari Anak
Foto : shutterstock
Dapat kesempatan berlibur gratis 2 malam ke Papua? Setelah punya anak mungkin tidak akan membuat ibu bahagia bila dibandingkan jalan-jalan 2 malam ke kota tetangga. Kenapa? Kan sama-sama 2 malam saja?
Ini karena ibu takut berada jauh dari anaknya! Takut sesuatu akan terjadi pada mereka dan jarak membuat ibu tidak bisa segera hadir di sampingnya. Ibu yakin kalau satu-satunya orang yang mampu menjaga si kecil tetap aman, ya hanya dirinya.
Takut Mati
Semua orang pasti akan mati. Tapi setelah jadi ibu, fakta ini bisa jadi sangat menakutkan. Apalagi mengingat tak seorang pun tahu kapan kematian akan menghampiri dan tidak ada juga yang dapat mengendalikannya.
Hal ini juga yang membuat ibu jadi tidak lagi berani melakukan banyak hal. Mulai dari naik wahana ekstrem di Dufan (yang sebelum punya anak sangat ia sukai), berdiri di pinggir jurang di tempat wisata atau sekadar mengemudi motor misalnya.
Dan yang ditakuti ibu sebenarnya bukan kematian itu sendiri, tapi ketakutan akan nasib anakya. Membayangkan si anak sedih, kehilangan, atau mencari-cari sosok ibu bisa jadi hal yang sangat menakutkan bahkan mengerikan.
Kabar baiknya, semua wajar, Moms! Ketika jadi ibu, bukan hanya tubuh yang berubah, tapi juga emosi, hati dan jiwa. Dengan kata lain, menjadi ibu memengaruhi setiap aspek kehidupan kita. Jadi terima dan akui saja, percayalah tidak hanya Anda, ada banyak ibu lain yang juga merasakannya.
Tapi jangan lupa cari bantuan bila rasa takut yang dirasakan sampai memengaruhi kesehatan fisik, hubungan dengan pasangan atau pekerjaan Anda, ya
(Anindita/ PAS).
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.