4 Jenis Pengobatan Leukemia Selain Kemoterapi Ini Punya Potensi Menyembuhkan?
Leukemia alias kanker darah adalah salah satu kanker yang banyak memakan korban. Salah satunya, mantan ibu negara Indonesia, Ani Yudhoyono. Namun, adakah pengobatan yang bisa dicoba untuk pasien dengan leukemia?
Pertanyaan ini memang agak tricky. Mengingat, ada beberapa teknik pengobatan yang bisa dicoba untuk menyembuhkan leukemia.
Meski tidak terjamin 100 persen, namun ada beberapa pasien yang tertolong selepas mencoba pengobatan tertentu. Berikut, kami sarikan beberapa pengobatan leukemia yang bisa dicoba dan berpotensi menyembuhkan pasien dari serangan kanker.
Baca Juga: Dari Pestisida Hingga Cat Dinding, Ini 5 Faktor Penyebab Leukemia Pada Anak
1. Minum Obat
Foto: culturetrip.com
Chronic Myeloid Leukemia (CML) atau Leukimia Granulositik Kronis (LGK) merupakan jenis kanker darah yang bisa diatasi dengan minum obat. Namun, sifatnya mengikat. Pasien harus konsumsi obat seumur hidup meski telah melakukan pengobatan intensif selama 18 bulan.
"Setelah 18 bulan, makan obat harus benar setiap hari. Tidak ada istilah stop obat hingga saat ini. Minum obatnya seumur hidup," ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Hematologi Onkologi Medik (SpPD-KHOM) Hilman Tadjoedin dalam sebuah diskusi di Jakarta.
Dokter akan terus memantau untuk memastikan pasien mendapat pengobatan yang tepat. Jika pasien tidak patuh minum obat, dikhawatirkan terjadi resistensi sehingga harus mengganti obat lini kedua.
"Kalau resistensi, obat yang diminum tidak memberikan respon yang optimal. Jadi pengobatan itu bisa dibilang sia-sia," jelas Dokter dari Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam (Perhompedin) itu.
Saat ini ada empat obat yang digunakan di seluruh dunia untuk mengobati CML, yaitu Imatinib, Nilotinib, Dasatinib, dan Ponatinib. Namun, belum semua obat digunakan di Indonesia.
Baca Juga: Kena Leukemia, Ini Rangkaian Pengobatan Panjang yang Harus Dijalani Anak
2. Arsenik
Arsenik, racun favorit sejak zaman Romawi, ternyata bisa bekerja mengahancurkan protein spesifik dalam sel kanker darah atau leukemia. Para ilmuwan dari Cina merasa yakin, arsenik memliki potensi besar menjadi obat kanker di masa depan.
"Hasil penelitian kami menunjukan bagaimana arsenik langsung menuju protein target dan membunuhnya," kata ketua peneliti Zhang Xiaowei dari State Key Laboratory of Medical Genomics, Shanghai, Cina.
Kelebihan lain dari arsenik, adalah tidak menimbulkan efek samping seperti halnya kemoterapi.
"Tidak ada efek rambut rontok atau gangguan fungsi tulang. Karena itu kami tertarik untuk mendalami apakah arsenik juga bisa dipakai pada jenis kanker lain," katanya.
3. Transplantasi Sumsum Tulang
Ini merupakan metode pengobatan yang mulai banyak dilakukan untuk pasien kanker darah atau leukemia. Di Cina, transplantasi sumsum tulang belakang sudah dilakukan sejak 1964.
"Saat dilakukan transplantasi sumsum tulang belakang, ada pasien berusia 22 tahun. Saat ini usianya sudah 74 tahun. Ini adalah rekor dunia karena dia bisa hidup lebih lama setelah transplantasi," ujar Presiden Direktur Rumah Sakit Lu Daopei, Dr Peggy Lu.
Pasien wanita itu mendapat donor sumsum tulang belakang dari saudara kandungnya. Dijelaskan Peggy, donor dari saudara kandung atau hubungan adik dan kakak kandung memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi karena risiko penolakan tubuh yang menerima donor lebih rendah.
4. Rekayasa Genetika
Pertama kalinya di dunia, dua bayi yang menderita leukemia berhasil disembuhkan dengan pengobatan sel imun yang sudah direkayasa.
Berbeda dengan terapi serupa sebelumnya, sel-sel yang dipakai pada bayi tersebut berasal dari darah donor, bukan darah pasien.
Pada terapi sel-T tradisional, sel imun diambil dari tubuh pasien dan secara genetik direkayasa sebelum dikembalikan lagi ke tubuh.
Namun, pada kasus ini, sel-T atau sel imun secara genetik dimanipulasi agar bisa menyerang dan membunuh sel-sel leukemia dengan lebih efektif. Pengobatan kanker itu menggunakan sel-T yang dimodifikasi atau disebut dengan CAR-T yang diciptakan dari sel-sel imun milik donor.
Baca Juga: Apa sih Leukemia Limfoblastik Itu?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.