Kenali Prosedur Pasang Behel Gigi, Jenis, hingga Biayanya!
Pasang behel gigi merupakan prosedur untuk memperbaiki posisi rahang atau susunan gigi yang tidak rapi.
Posisi rahang yang normal ketika menggigit adalah gigi bagian atas berada sedikit di depan gigi bagian bawah, serta gigi geraham atas selaras dengan gigi geraham bawah.
Tentu saja, posisi rahang dan gigi yang tidak rapi dapat mengganggu proses mengunyah makanan, merusak gigi, dan mengganggu bentuk wajah.
Cara terbaik untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan pasang behel gigi.
Namun, sebelum memasangnya, Moms mesti mengenal serba-serbi behel gigi dan rentang harga perawatannya.
Cek di bawah ini untuk tahu selengkapnya, ya!
Baca Juga: Serba-serbi Kawat Gigi: Fakta, Jenis, dan Manfaatnya!
Manfaat Pasang Behel Gigi
Gigi yang tidak rapi, membuat sebagian orang tidak percaya diri untuk tersenyum.
Kondisi ini membuat pasang behel menjadi alternatif untuk mengatasinya.
Berikut sederet manfaat dan fungsi behel gigi, di antaranya:
1. Struktur Gigi Lebih Rapi
Melansir British Dental Journal, pasang behel gigi bermanfaat untuk kebersihan gigi dan mulut lebih efektif.
Sebab, gigi yang tidak rapi akan lebih sulit dibersihkan, sehingga risiko penumpukan plak gigi lebih tinggi dibanding yang memiliki gigi rapi.
Telah terbukti bahwa gigi yang berantakan akan lebih sulit untuk disikat dan dibersihkan dengan benang.
Selain itu, makanan cenderung mudah tersangkut di antara gigi yang tidak sejajar.
Oleh karena itu, setelah menjalani perawatan kawat gigi, akan lebih mudah untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi lebih rapi.
2. Menjaga Sistem Pencernaan
Salah satu fungsi utama gigi adalah untuk memotong dan menggiling makanan yang diterima.
Fungsi ini tidak dapat dilakukan dengan baik ketika gigi tidak sejajar.
Dalam hal ini, makanan yang tidak terpotong dengan baik dapat mempengaruhi pencernaan.
Setelah perawatan kawat gigi, gigi akan jauh lebih efisien dalam hal ini dan ini akan meningkatkan fungsi pencernaan.
3. Cegah Pengeroposan Tulang Gigi
Dalam kondisi normal, tulang rahang menerima tekanan dari gigi di atasnya.
Tekanan ini merangsang pertumbuhan tulang dan menjaga kesehatan tulang rahang.
Ketika ini terjadi, beberapa area tulang rahang mungkin tidak menerima rangsangan apa pun sementara yang lain mengalami tekanan tinggi.
Seiring waktu, ini menyebabkan erosi tulang, yang dapat dicegah dengan menjalani perawatan ortodontik seperti behel.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Produk Enzim untuk Menjaga Kesehatan Gigi
Prosedur Pasang Behel Gigi
Pasang behel umumnya dilakukan oleh ortodontis, yaitu dokter gigi yang telah menjalani pelatihan khusus untuk mempelajari tentang posisi gigi, rahang, dan wajah.
Umumnya, dokter gigi spesialis ini akan menentukan jenis behel yang tepat untuk digunakan, sesuai kondisi yang Moms alami.
Pasang behel idealnya dilakukan saat anak memiliki masalah pada gigi saat berusia 12-13 tahun.
Sebab, di usia tersebut mulut dan rahang masih dalam masa pertumbuhan sehingga lebih mudah diperbaiki.
Setelah dipasang, kawat gigi harus digunakan setidaknya selama 1-3 tahun untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Berikut ini prosedur pasang behel gigi yang harus Moms ketahui:
1. Konsultasi ke Dokter Gigi
Prosedur pertama yang harus dilakukan sebelum pasang behel adalah melakukan konsultasi terlebih dahulu ke dokter gigi.
Moms akan melakukan beberapa pemeriksaan fisik dan melakukan sinar X untuk melihat struktur kondisi gigi.
Nantinya, dari hasil pemeriksaan tersebut dokter gigi akan mendiagnosis apakah Moms memerlukan pasang behel atau tidak.
Jika memerlukan pasang behel, dokter gigi akan berdiskusi mengenai pilihan terapi dan jenis behel yang harus Moms jalani.
Setelah itu, Moms bisa membuat janji pertemuan berikutnya untuk pasang behel.
2. Proses Pasang Behel
Sebelum pasang behel gigi dilakukan, permukaan gigi Moms akan dibersihkan, dihaluskan, dan dikeringkan agar kawat gigi melekat dengan sempurna.
Kemudian, sebuah lem akan dipasangkan pada permukaan gigi dan kawat gigi akan dipersiapkan.
Pada kawat gigi terdapat bracket yang berfungsi sebagai ‘jangkar’ bagi kawat gigi.
Bracket juga akan dipasang lem, lalu dilekatkan ke gigi pada tempat yang telah ditentukan sebelumnya.
Lem tersebut akan disinari dengan cahaya berkekuatan tinggi agar menjadi keras, sehingga kawat gigi tidak mudah lepas.
Proses ini membutuhkan waktu kurang lebih 30-40 menit tergantung dari tingkat keparahan kondisi gigi.
Baca Juga: 28 Larangan untuk Ibu Hamil Muda, Hindari Aktivitas Berat!
3. Setelah Proses Pasang Behel
Setelah proses pasang behel gigi selesai, Moms akan merasa tidak nyaman.
Hal ini karena kawat gigi akan menarik gigi Moms yang menimbulkan rasa nyeri dan sakit terutama 4-6 jam setelah pemasangan selesai.
Moms akan mengalami nyeri pada gigi hingga 3-5 hari dan setelah itu akan mulai berkurang.
Dokter akan memberikan obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakit.
Dokter juga menganjurkan Moms untuk mengonsumsi makanan yang lunak agar tidak menimbulkan rasa nyeri.
Kemudian untuk membersihkan gigi dengan behel memerlukan lebih banyak perhatian dan waktu.
Pastikan untuk menggosok gigi secara menyeluruh, membersihkan area di sekitar behel gigi dengan hati-hati.
Moms juga mungkin memerlukan bantuan alat sikat gigi khusus atau benang gigi untuk membersihkan area yang sulit dijangkau.
4. Kontrol Rutin ke Dokter Gigi
Kontrol rutin ke dokter gigi sangat penting dilakukan setelah pasang behel.
Sebab, karet behel sifatnya mudah longgar dan putus dalam waktu tertentu.
Selain itu, saat kontrol nanti, dokter gigi juga perlu mengganti kawat behel.
Kawat yang digunakan mulai dari yang ukurannya paling tipis sampai paling tebal.
Waktu ideal untuk kontrol adalah 2-3 minggu sekali. Umumnya, lama perawatan behel berkisar 18-30 bulan.
Perhitungan ini masih harus ditambah 6 bulan untuk melakukan fiksasi jaringan di sekitar gigi.
Jika dihitung secara keseluruhan, butuh sekitar 32 kali ganti karet behel untuk menyelesaikan perawatan gigi dalam setahun.
Namun dengan catatan, kontrol untuk penggantian karet behel harus dilakukan rutin dan tepat waktu.
Baca Juga: 3 Cara Merapikan Gigi Gingsul, Bukan Cuma Pakai Behel!
5. Pelepasan Kawat Gigi dan Perawatan Setelah Pelepasan
Saat dokter gigi memastikan bahwa terapi telah selesai, pasang behel gigi akan dilepas.
Secara perlahan lem di gigi akan dipecah dengan hati-hati dan dibersihkan.
Setelah pelepasan pasang behel, Moms diharuskan untuk menggunakan alat yang disebut sebagai retainer.
Melansir American Association of Orthodontists, dokter gigi akan membuatkan alat retainer.
Ini merupakan langkah penting untuk mempertahankan posisi lengkung gigi setelah perawatan ortodontik berakhir.
Ada beberapa jenis retainer dari dokter sesuai dengan kondisi gigi.
Fase perawatan "retensi" ini sangat penting untuk menjaga stabilitas jangka panjang hasil perawatan.
Pastikan untuk selalu membersihkan retainer dengan sikat gigi yang lembut setelah menggunakannya.
Waktu yang Tepat untuk Pasang Behel
Melansir Australian Dental Journal, pasang behel sebaiknya dilakukan pada saat gigi permanen sudah tumbuh, yaitu sekitar usia 12 tahun.
Namun, sebaiknya pemeriksaan dilakukan sejak dini untuk memperkirakan apakah akan mengalami masalah susunan gigi atau tidak.
Menemui dokter gigi di usia dini, tidak selalu harus pasang behel.
Untuk usia di bawah 12 tahun, biasanya disarankan untuk menggunakan behel jenis lepasan yang efektif pada usia dini atau tumbuh kembang.
Selain itu, pemasangan behel pada usia muda akan lebih efektif juga karena tulang rahang yang masih berkembang.
Moms, tidak ada kata terlambat untuk pasang behel gigi.
Terapi ini juga akan bekerja sama baiknya pada orang dewasa, tetapi yang membedakan adalah jangka waktu pemakaiannya.
Orang dewasa biasanya akan memerlukan waktu perawatan yang lebih lama.
Ini lantaran karena tulang gigi yang tidak lagi berkembang dan permasalahan yang pada umumnya lebih kompleks.
Baca Juga: 25+ Makanan Penurun Darah Tinggi, Ada Kiwi dan Sayur Bayam!
Jenis dan Biaya Pasang Behel
Biaya pasang behel biasanya bervariasi tergantung tarif dokter gigi yang menangani dan jenis behel yang digunakan.
Termasuk klinik atau rumah sakit tempat Moms pasang behel juga akan berpengaruh terhadap biaya yang dikenakan.
Berikut ini jenis serta biaya pasang behel secara umum:
1. Jenis Behel Konvensional (Rp7,5 Juta-20 Juta)
Jenis kawat gigi konvensional atau metal braces merupakan jenis kawat gigi yang banyak digunakan saat ini.
Umumnya, lama perawatan sekitar 2 tahun
Kawat gigi jenis ini terbuat dari logam stainless steel yang ditempelkan pada bagian depan gigi menggunakan semen khusus.
Logam (bracket) yang ada pada masing-masing gigi akan dihubungkan dengan karet elastis (elastic band) dan kawat khusus (wire).
Tujuannya adalah untuk memberikan tekanan pada gigi, agar dapat bergeser perlahan ke posisi yang diinginkan.
Selain terbuat dari logam, bracket gigi konvensional juga ada yang berbahan dasar keramik.
Namun, kawat gigi bahan keramik tidak direkomendasikan pada penderita deep bite.
Ini adalah kelainan susunan gigi yang membuat gigi bagian atas menutupi gigi bawah secara berlebihan, saat menggigit.
2. Jenis Behel Lingual (Rp22 Juta-35 Juta)
Lingual braces atau kawat gigi lingual memiliki kesamaan dengan kawat gigi konvensional.
Hanya saja letak bracket berada di sisi dalam gigi, sehingga kawat gigi tidak terlihat dari luar.
Beberapa pasien yang menggunakan kawat gigi jenis ini akan mengalami perubahan artikulasi bicara dalam 1-3 bulan setelah pemasangan.
Selain itu, kawat gigi jenis ini berisiko mengganggu kebersihan lidah dan menyebabkan rasa sakit pada lidah.
Baca Juga: Ini Dia Jumlah Gigi Orang Dewasa dan Tips Menjaga Kesehatannya!
3. Jenis Behel Keramik (Rp25 Juta-50 Juta)
Keunggulan jenis behel keramik adalah lebih tidak terlihat daripada behel konvensional.
Sebab, bracket gigi ini terbuat dari bahan bening atau serupa dengan warna gigi.
Hanya saja, warna kawat gigi keramik lebih cepat berubah ketika Moms mengonsumsi makanan atau minuman yang menimbulkan noda, seperti kopi.
Tidak hanya itu, behel yang satu ini lebih rapuh dan mudah pecah sehingga membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk bekerja dalam merawat gigi.
4. Jenis Behel Self Ligating (Rp25 Juta- 40 Juta)
Jenis behel self-ligating memiliki tampilan yang sama seperti kawat gigi konvensional.
Hanya saja, behel self-ligating, memiliki klip logam kecil pada bracket yang mampu 'mengunci' dengan sendirinya dan tidak membutuhkan karet.
Hal ini tentu menciptakan sedikit gesekan dan membuatnya lebih mudah bagi Moms untuk menyikat diantara behel dan menjaga kebersihan gigi selama perawatan.
Keunggulan lainnya, Moms tidak perlu cabut gigi untuk behel jenis ini.
Baca Juga: Gigi Kecil atau Microdontia: Penyebab hingga Perawatannya
Efek Samping Behel Gigi
Terlepas manfaatnya, pemasangan behel gigi juga memiliki risiko tertentu.
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat pemasangan kawat gigi antara lain:
1. Rasa Sakit dan Tidak Nyaman
Setelah pemasangan kawat gigi, sebagian orang akan merasakan tidak nyaman.
Hal ini disebabkan karena tekanan yang diberikan oleh kawat gigi pada gigi dan gusi sehingga menimbulkan rasa sakit dan peradangan.
Untuk mengurangi rasa sakit, bisa mengonsumsi obat pereda nyeri atau mengompres gigi dengan es batu.
2. Gangguan Ketika Makan
Kawat gigi yang menempel bisa membuat kesulitan dalam mengunyah makanan dan berbicara dengan jelas.
Moms mungkin perlu memilih makanan yang lembut dan tidak keras agar tidak merusak kawat gigi tersebut.
3. Masalah Kebersihan Gigi
Kawat gigi bisa menjadi tempat berkumpulnya sisa makanan dan plak gigi yang sulit dijangkau saat menyikat gigi.
Jika tidak dibersihkan secara teratur, sisa makanan dan plak gigi tersebut bisa menyebabkan kerusakan pada gigi dan gusi.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan gigi dengan menyikat gigi setidaknya 2 kali sehari.
4. Perubahan Cara Berbicara
Pada masa-masa awal penggunaan behel gigi, Moms mungkin mengalami kesulitan dalam berbicara atau bunyi berbeda saat berbicara dengan behel.
Ini adalah perubahan sementara karena mulut Moms sedang beradaptasi dengan kehadiran kawat dan braket.
5. Peningkatan Produksi Air Liur
Beberapa orang mengalami peningkatan produksi air liur setelah pemasangan behel gigi.
Meskipun hal ini normal, bisa terasa sedikit mengganggu. Moms dapat mengatasi dengan mengunyah permen karet secara perlahan.
Baca Juga: Impaksi Gigi, Kondisi Gigi yang Pertumbuhannya Terjebak dalam Gusi
Jadi, apakah behel bisa merapikan gigi? Moms sudah tahu jawabannya lewat penjelasan di atas, bukan?
Satu hal yang perlu Moms ingat terkait pasang behel gigi, pastikan hanya melakukan prosedur ini di klinik bermutu yang punya dokter gigi berpengalaman.
Hindari pasang behel gigi di tempat-tempat yang tidak jelas kredibilitasnya karena hanya akan merugikan.
Jangan sampai perawatan behel gigi yang sudah dilakukan hanya berujung sia-sia belaka, ya, Moms! Semoga membantu!
- https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/adj.12474
- nature.com/articles/sj.bdj.2015.51
- https://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/b/braces
- https://www.yourdentistryguide.com/braces-procedure/
- https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/braces/about/pac-20384607#
- https://www.dentusfamilydental.com/10-benefits-of-braces/
- https://bracesguide.com/duringbraces/braces-risks-limitations.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.