4 Kondisi Tepat untuk Menahan Kejujuran
Dalam sebuah hubungan, kepercayaan, kejujuran, dan keterbukaan menjadi hal krusial yang harus dipelihara demi terciptanya sebuah hubungan yang solid.
Tak aneh jika kita percaya bahwa kejujuran adalah hal mutlak yang perlu dijaga dalam setiap hubungan, terlebih hubungan percintaan.
Namun, percaya atau tidak, para ahli menemukan bahwa berbohong dengan cara yang benar dapat membantu membangun koneksi dan kepercayaam.
“Saya percaya bahwa kita harus mengajarkan anak-anak kita, siswa, dan karyawan kapan dan bagaimana cara berbohong,” kata Maurice Schweitzer, seorang professor di Wharton School Universitas Pensylvania yang mempelajari kebohongan dan kepercayaan, dilansir time.com.
Menurut para ahli, berikut ini adalah waktu yang tepat untuk menahan kejujuran alias berbohong:
Baca Juga : Ingin Pernikahan Anda Lebih Intimate? Begini Caranya
1. Di Saat-saat Genting
Foto: Shutterstock
Bayangkan jika pasangan anda bertanya apakah penampilan sempurna beberapa menit menjelang ia harus naik podium untuk berpidato.
Walaupun anda melihat ada noda kecap di jasnya, tegakah Moms mengatakannya dan menurunkan kepercayaan dirinya saat itu?
Dengan situasi kekepet dan tak ada waktu untuk memperbaiki ketidaksempurnaan seperti itu, pilihan terbaik adalah menunda kejujuran.
Nah, di saat seperti inilah anda bisa berbohong demi tidak mencederai kepercayaan dirinya.
Yakinkan saja penampilan dia sempurna, demikian ujar Emma Levine, asisten professor ilmu perilaku di sekolah bisnis Universitas Booth Chicago.
“Jika anda bisa menjaga perasaan seseorang agar tidak terluka, maka tidak apa-apa untuk bersikap baik (melalui kebohongan),” kata Dr. Suzanne Degges-White, ketua dan professor Pendidikan konseling dan konselor di Universitas Illinois Utara kepada cosmopolitan.com.
2. Tepat Sebelum Acara Penting
Foto: Shutterstock
Informasi yang penting apalagi buruk bisa mengalihkan pikiran seseorang.
Misalnya, kawan Moms sedang melangsungkan pernikahan dan Moms tahu telah terjadi suatu yang buruk pada perusahaannya, apakah Moms bakal tetap mengatakannya saat itu?
Levine mengatakan, dalam situasi seperti ini harus menunda informasi buruk tersebut dan lebih bijak jika membantunya fokus di acara penting yang sedang ia jalankan.
3. Menghargai Kado yang Buruk
Foto: Shutterstock
Saat kencan, pasangan Moms datang ke rumah membawakan sebuah kado yang ternyata isinya adalah puzzle rubik yang sama sekali tidak menarik minat.
Ucapkanlah, terimakasih telah memikirkanku, seiring berjalannya waktu, kekasih akan mengetahui apa yang benar-benar disukai Moms.
Demikian penuturan psikolog klinis dan konselor pernikahan Dr. Randu Gunther.
Baca Juga : Agar Pernikahan Langgeng, Ikuti 5 Tips Komunikasi dengan Pasangan Seperti Ini
4. Bersikap Baik Dalam Situasi yang Menyebalkan
Foto: Shutterstock
Ketika membina hubungan dengan seseorang, akan ada masanya Moms terpaksa harus menghadiri suatu acara yang tidak anda sukai.
Misalnya pasangan mengajak ke pesta pernikahan sepupunya dan meminta berdandan.
“Kebohongan kali ini benar-benar baik untuk digunakan karena tujuan anda bersikap baik dalam situasi yang tidak baik,” kata Dr. Degges-White.
Dr Degges-White menyebutkan, kondisi tersebut adalah jenis kebohongan yang kita pelajari sejak dulu, seperti ketika ibu mengingatkan untuk menjadi tamu yang baik.
Jadi tidak perlu takut berbohong untuk hal-hal yang baik ya Moms, selama itu dilakukan untuk menciptakan hubungan yang semakin solid.
(MAG/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.