4 Jenis Vaksin Ini Pernah Kontroversial dan Jadi Perdebatan Ibu-Ibu
Kontroversi soal vaksin terus merebak. Banyak hal yang menjadi pemicu vaksin tersebut kontroversi, seperti mengandung hewan yang tidak halal, menyebabkan autisme, hingga menyebabkan kematian.
Tercatat ada empat vaksin massal yang menjadi kontroversi di Indonesia. Empat vaksin yang diwajibkan pemerintah itu menimbulkan keraguan dalam benak banyak orang.
Meskipun telah ada klarifikasi dari produsen vaksin dan instansi terkait, vaksin tersebut masih tetap jadi kontroversi.
Vaksin apa saja yang menuai kontroversi? Berikut daftarnya.
1. Vaksin Polio
Beberapa tahun lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengadakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN).
Pada saat itu, pemerintah terus mendorong seluruh anak Indonesia untuk mendapatkan vaksin polio. Kala itu, Indonesia memang masih berjuang melawan polio.
Hingga kini pun, vaksin polio masih jadi vaksin wajib dan diberikan secara cuma-cuma lewat Puskesmas dan Posyandu. Dengan penyebaran vaksin yang begitu luas, kontroversi pun muncul.
Jenis vaksin ini disebut-sebut bersinggungan dengan babi dan kera. Banyak orang menilai bahwa kera merupakan hewan buas dan tidak boleh dikonsumsi oleh umat muslim.
Baca Juga : Ini yang Harus Moms Ketahui Tentang Vaksin Polio
2. Vaksin Campak-Rubella/MMR/MR
Setahun belakangan, pemerintah mewajibkan vaksin campak-rubella untuk anak-anak di Indonesia. Jenis vaksin ini juga dibagikan gratis melalui Puskesmas dan Posyandu.
Di awal penyelenggaraan gerakan nasional itu, muncul kontroversi bahwa vaksin MR dari pemerintah menyebabkan seorang anak lumpuh.
Namun, setelah diusut, anak tersebut memang sudah sakit sebelum mendapatkan imunisasi.
Terkait halal-haram, vaksin MR ini memang belum mengantongi label halal dari MUI.
Namun, pihak produsen memastikan bahwa pembuatan vaksin tersebut tidak melibatkan unsur hewan yang tidak halal.
Vaksin MMR yang dijual bebas juga tidak lepas dari kontroversi. Vaksin itu disebut-sebut bisa memicu anak jadi autis.
Baca Juga: Vaksin MMR Kembali Hadir di Indonesia, Kenali Manfaatnya untuk Bayi
3. Vaksin Meningitis
Pada 2009, vaksin meningitis untuk para jamaah haji juga sempat menjadi kontroversi. Jenis vaksin tersebut melibatkan tripsin babi/enzim babi dalam proses pembuatannya.
Banyak pihak menuding bahwa jamaah haji yang hendak ke tanah suci masa sengaja memasukkan unsur yang tidak suci ke dalam tubuhnya.
Di sisi lain, pemerintah Arab Saudi mewajibkan seluruh calon jamaah haji untuk diberikan vaksin meningitis mengingat Arab Saudi merupakan daerah rawan meningitis.
Baca Juga : Meningitis Bisa Terjadi Pada Bayi, Ini Gejalanya!
4. Vaksin Difteri
Vaksin difteri yang digalakkan pemerintah sejak akhir tahun lalu juga tidak bebas dari kontroversi.
Seorang anak di Karawang diberitakan meninggal setelah mendapatkan vaksin difteri.
Namun, dokter yang menanganinya mengatakan bahwa anak itu memang sudah sakit sebelum mendapatkan vaksin difteri.
Anak berusia 10 tahun itu didiagnosis mengalami sepsis, diare akut, dan dehidrasi. Tidak ada satupun dari itu yang disebabkan oleh vaksin difteri.
Kondisinya yang demam hingga 39 derajat Celsius dipercaya terjadi sebagai akibat dari diare yang dideritanya.
Itulah empat jenis vaksin yang menjadi kontroversi di tanah air. Bagaimana pendapat Moms? Share yuk!
(AND)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.