Adenovirus 41, Benarkah Berkaitan dengan Hepatitis Akut Misterius?
Moms, seperti yang diketahui, Indonesia kini marak dengan kasus hepatitis akut misterius yang sejauh ini banyak menyerang anak-anak usia di bawah 16 tahun bahkan kerap dikaitkan dengan adenovirus 41.
Walaupun hepatitis akut kerap dikaitkan dengan adenovirus 41 yang kini juga mulai diperbincangkan, kehadiran virus baru ini masih belum bisa membuktikan banyak hal akibat keterbatasan penelitian.
Melansir dari WHO, adenovirus 41 telah terdeteksi setidaknya kurang lebih 74 kasus di seluruh dunia dan dari informasi pengujian molekuler, 18-nya diidentifikasi sebagai tipe F 41. SARS-CoV-2.
Sementara 19-nya terdeteksi dengan koinfeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.
Baca Juga: Waspada Hepatitis Akut Misterius, Ini Gejala dan Cara Penularannya!
Apa Itu Adenovirus 41?
Foto: Orami Photo Stocks
Menuru WHO sebagian besar kasus telah dilaporkan adanya peningkatan pada infeksi adenovirus 41 di masyarakat, terutama terdeteksi pada sampel feses pada anak-anak.
Adenovirus 41 merupakan patogen umum yang biasanya menyebabkan infeksi di tubuh. Virus ini menyebar dari orang ke orang dan paling sering mengakibatkan gangguan pernapasan.
Tidak hanya pernapasan, adenovirus bisa menyebabkan penyakit lain seperti gastroenteritis (radang lambung atau usus), konjungtivitis (mata merah), dan sistitis (infeksi kandung kemih).
Adenovirus 41 bisa muncul seperti diare, muntah, dan demam, namun kembali lagi, virus ini kerap dikaitkan dengan gejala pernapasan.
Meskipun terdapat laporan kasus hepatitis akut pada anak-anak dengan gangguan sistem imun dan adanya infeksi adenovirus, adenovirus tipe 41 sendiri tidak diketahui sebagai penyebab hepatitis akut pada anak yang sehat, hal ini disampaikan oleh WHO.
Melansir dari Science Direct, adenovirus yang memengaruhi usus berkontribusi pada 5-20 persen rawat inap untuk diare anak di negara maju.
Lebih lanjut, tidak menutup kemungkinan adenovirus bisa menyerang anak-anak yang lebih dewasa dan orang dewasa dengan gejala ringan bahkan tanpa gejala.
Masa inkubasinya sendiri antara 3 hari dan 10 hari. Durasi penyakitnya bisa berlangsung lebih dari atau sama dengan 1 minggu, tapi bisa jadi lebih lama tergantung dari patogen virus enterik lainnya.
Baca Juga: Efektifkah Cara Mengobati Hepatitis B dengan Temulawak?
Cara Penularan Adenovirus 41
Foto: Orami Photo Stocks
Setelah Moms mengetahui apa itu adenovirus 41, kini saatnya mengatahui cara penularan adenovirus 41 agar Moms bisa melakukan upaya pencegahan sedini mungkin.
Melansir dari Centers for Disease Control dan Prevention atau CDC, adenovirus biasanya menyebar dari orang yang terinfeksi ke orang sehat lainnya melalui kontak erat, seperti menyentuh atau menjabat tangan.
Selain itu bisa juga menyebar lewat udara melalui bersin dan batuk. Kemudian menyentuh benda atau permukaan yang dapat sudah terinfeksi dengan adenovirus 41.
Ketika tangan yang sudah terkontaminasi dengan adenovirus, kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci tangan, potensi untuk tertular sangat tinggi.
Perlu Moms ketahui, virus ini bisa bertahan selama berjam-jam pada benda yang sudah terkontaminasi, seperti gagang pintu, tombol lift, meja, hingga mainan anak-anak.
Berbeda dari COVID-19, adenovirus 41 dapat menyebar melalui tinja orang yang terinfeksi. Seperti ketika mengganti popok.
Lebih jauh lagi, virus ini juga bisa menyebar melalui air, seperti kolam renang. Tapi menurut CDC, hal ini jarang ditemukan tapi patut diwaspadai.
Baca Juga: Jenis-Jenis Penyakit yang Disebabkan oleh Virus dan Menyerang Sistem Pernapasan Juga Kelamin
Gejala Adenovirus 41
Foto: Orami Photo Stocks
Melansir dari Cedars Sinai Hospital, sebagian besar infeksi adenovirus ringan tapi hal ini tentunya tergantung dari sistem kekebalan tubuh dan tergantung dari jenis virus yang menginfeksi.
Beberapa gejala juga bisa berbeda di setiap anak-anak. Gejala akan muncul akan dimulai dari 2 hingga 14 hari setelah terpapar, yaitu berupa:
- Pilek
- Sakit tenggorokan
- Demam
- Batuk parah
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Sakit kepala
- Mata merah
Selain gejala yang disebutkan di atas, seperti yang diketahui, adenovirus 41 menyerang saluran pernapasan. Gejalanya sendiri akan muncul dari 3 sampai 10 hari setelah terpapar.
Sejauh ini menginfeksi dan terjadi pada anak di bawah 5 tahun dan dapat berlangsung 1 hingga 2 minggu. Gejalanya mencakup:
- Diare berair yang dimulai tiba-tiba
- Demam
- Sakit perut
- Muntah
Sayangnya, gejala adenovirus 41 terlihat mirip dengan masalah kesehatan anak-anak yang kerap ditemukan pada umumnya, sehingga tidak jarang pengobatan menjadi tidak sesuai.
Jika Moms merasa cemas dengan kehadiran adenovirus 41 ini, tidak ada salahnya untuk membawa Si Kecil untuk cek ke rumah sakit agar pengobatannya lebih tepat.
Baca Juga: Infeksi Virus, Cari Tahu Jenis hingga Cara Mengatasinya
Pengobatan Adenovirus 41
Foto: Orami Photo Stocks
Perawatan dari virus ini tergantung dari gejala, usia, dan riwayat kesehatan dan tergantung dari seberapa parah kondisi Si Kecil.
Sejauh ini pengobatan adenovirus hanya membantu mengurangi dan meringankan gejala. Biasanya pemberian antibiotik akan dilakukan di rumah sakit.
Perawatan infeksi saluran pernapasan bisa meliputi.
1. Mengonsumsi Banyak Cairan
Seperti yang sudah dipaparkan di atas, gejala adenovirus bisa berupa diare. Ketika diare, tubuh berisiko dehidrasi. Maka dengan mencegah dehidrasi harus mengonsumsi banyak cairan.
Jika perlu, dokter biasanya akan memberikan cairan yang disuntikkan melalui intravena (IV) guna memasukkan cairan dan elektrolit.
2. Obat Bronkodilator
Obat ini berfungsi untuk membuka saluran udara agar dapat bernapas dengan lebih lega. Obat ini dapat diberikan dalam kabut aerosol dengan masker atau melalui inhaler.
Baca Juga: 4 Jenis Alat Terapi Oksigen dan Manfaatnya untuk Pasien dengan Gangguan Pernapasan
3. Oksigen Tambahan
Foto: Orami Photo Stocks
Hal ini pastinya sudah sangat umum. Oksigen bisa membantu pasien yang terinfeksi untuk bernapas. Oksigen bisa diberikan dalam bentuk masker atau nasal prongs yang dicolok ke dalam hidung.
4. Ventilator
Untuk kondisi gangguan pernapasan yang parah, memungkinkan untuk menggunakan ventilator untuk membantu pernapasan.
Sebagai informasi, sejauh ini adenovirus 41 belum memiliki obat dan tidak ada pengobatan yang khusus. Menurut CDC sendiri, adenovirus biasanya bersifat ringan.
Sementara itu, tidak ada obat antivirus yang direkomendasikan untuk mengobati adenovirus 41.
Perlu Moms ketahui, WHO belum menyebutkan bahwa hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak memiliki kaitannya dengan adenovirus 41.
Jadi, bijak mengolah informasi, ya Moms!
- https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2022-DON376#:~:text=Adenovirus%20type%2041%20typically%20presents,hepatitis%20in%20otherwise%20healthy%20children.
- https://www.sciencedirect.com/topics/earth-and-planetary-sciences/adenovirus
- https://www.cdc.gov/adenovirus/about/transmission.html
- https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions---pediatrics/a/adenovirus-infection-in-children.html
- https://www.cdc.gov/adenovirus/about/prevention-treatment.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.