14 Agustus 2024

Sering Bersin-Bersin? Ini Ciri-Ciri Alergi Debu dan Obatnya!

Alergi debu bisa sangat membahayakan bisa didiamkan

Alergi debu atau tungau debu sering terjadi di lingkungan rumah.

Ciri-ciri yang mudah dikenali seseorang saat mengalami kondisi ini adalah munculnya gejala bersin, pilek bahkan demam setelah terpapar debu.

Mengutip American College of Allergy, Asthma & Immunology, tungau debu memakan sel-sel kulit yang 'ditumpahkan' oleh manusia.

Mereka berkembang biak di lingkungan yang hangat dan lembap. Seperti tempat tidur, furnitur berlapis kain, dan karpet.

Namun, Moms bisa mengambil langkah-langkah tertentu untuk mengurangi jumlah tungau debu di rumah, sehingga alergi debu tidak akan terjadi.

Baca Juga: Kenali Gejala Alergi Ikan dan Beragam Jenis Obat untuk Mengatasinya

Ciri-ciri Alergi Debu

Ilustrasi Bersin (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Bersin (Orami Photo Stock)

Kenali gejala atau ciri-ciri alergi debu yang umum terjadi berikut ini:

  • Bersin
  • Pilek
  • Mata gatal, merah atau berair
  • Hidung tersumbat
  • Hidung gatal, langit-langit mulut atau tenggorokan
  • Batuk
  • Wajah terasa ditekan dan sakit
  • Bengkak, kulit berwarna biru di bawah mata
  • Sementara itu pada anak-anak, mereka jadi sering menggosok hidung ke atas

Mengutip Mayo Clinic, jika alergi debu menjadi asma, Moms mungkin juga mengalami beberapa gejala tambahan seperti:

  • Sulit bernapas
  • Dada sesak atau sakit
  • Mengi yang terdengar saat menghembuskan napas
  • Kesulitan tidur yang disebabkan oleh sesak napas, batuk atau mengi
  • Serangan batuk atau mengi yang diperparah oleh virus pernapasan seperti pilek atau flu

Baca Juga: Mengenali Gejala Gigitan Tungau dan Cara Mengatasinya

Alergi tungau debu dapat berkisar dari ringan hingga parah.

Kasus ringan alergi debu dapat menyebabkan hidung meler, mata berair, dan bersin sesekali.

Pada kasus yang parah, kondisi ini dapat berlangsung terus-menerus (kronis), mengakibatkan bersin terus-menerus, batuk, hidung tersumbat, tekanan wajah atau serangan asma parah.

Jika gejalanya menetap lebih dari satu minggu, dan gejalanya makin parah seperti hidung tersumbat parah, mengi atau sulit tidur, segera hubungi dokter.

Baca Juga: Lakukan 7 Hal Ini Agar Rumah Bebas Debu

Ragam Cara untuk Mengatasi Alergi Debu

Ilustrasi Obat
Foto: Ilustrasi Obat (Freepik.com)

Perawatan pertama untuk mengendalikan alergi debu adalah menghindari tungau debu.

Namun, tidak mungkin untuk sepenuhnya menghilangkan tungau debu dari lingkungan.

Beberapa obat alergi debu yang bisa diresepkan atau dibeli secara bebas antara lain:

1. Obat Antihistamin

Obat ini akan meredakan gatal, bersin dan hidung meler.

Tablet antihistamin yang dijual bebas, seperti fexofenadine, loratadine, cetirizine dan lainnya, serta sirup antihistamin untuk anak-anak bisa dicoba.

Sementara itu, antihistamin yang memerlukan resep biasanya berbentuk semprotan hidung termasuk azelastine dan olopatadine.

2. Kortikosteroid dalam Bentuk Semprotan Hidung

Obat ini dapat mengurangi peradangan dan mengendalikan gejala demam.

Obat-obatan ini termasuk fluticasone propionate, mometasone furoate, triamcinolone, ciclesonide, dan lain-lain.

3. Obat Dekongestan

Beberapa obat tablet alergi yang dijual bebas menggabungkan antihistamin dengan dekongestan.

Dekongestan dapat meningkatkan tekanan darah.

Sehingga, obat ini tidak boleh dikonsumsi jika Moms memiliki tekanan darah tinggi, glaukoma, atau penyakit kardiovaskular.

Dekongestan yang dijual bebas seperti dalam bentuk semprotan hidung dapat secara singkat mengurangi gejala alergi.

Namun, jika menggunakan semprotan dekongestan selama lebih dari tiga hari berturut-turut, dapat memperburuk hidung tersumbat.

4. Menggunakan Pengubah Leukotriene

Dokter mungkin meresepkan leukotriene modifier montelukast yang tersedia dalam bentuk tablet.

Kemungkinan efek samping montelukast termasuk infeksi saluran pernapasan atas, sakit kepala, dan demam.

Baca Juga: 3 Cara Mudah Mencuci Bantal Guling di Rumah untuk Mengusir Debu dan Tungau


5. Imunoterapi

Moms dapat "melatih" sistem kekebalan untuk tidak peka terhadap alergen.

Ini dilakukan melalui serangkaian suntikan alergi yang disebut imunoterapi.

Biasanya, menggunakan 1-2 suntikan per minggu untuk dosis yang sangat kecil, seperti saat alergi terhadap tungau.

Kemudian dosis ditingkatkan secara bertahap, biasanya selama periode 3 sampai 6 bulan.

Suntikan lain diperlukan setiap 4 minggu selama 3 hingga 5 tahun kemudian.

Imunoterapi biasanya digunakan ketika perawatan sederhana lainnya tidak berhasil.

6. Cuci Hidung dengan Air Garam

Moms dapat menggunakan neti pot atau botol peras yang dirancang khusus untuk menyiram lendir yang mengental.

Manfaat alat ini untuk mencegah iritasi dari sinus dengan bilasan air asin (garam) yang sudah disiapkan.

7. Rajin Bersih-Bersih

Ilustrasi Bersih-Bersih (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Bersih-Bersih (Orami Photo Stock)

Alergi debu pada anak bisa terjadi karena Moms mungkin jarang bersih-bersih rumah.

Maka dari itu, Moms harus selalu membersihkan ruangan, mulai dari lantai, langit-langit ruangan, sela-sela lemari, kasur, perabot rumah, kipas, dan pendingin ruangan.

8. Perhatikan Peletakan Barang

Menata kamar anak dengan dekorasi lucu itu menyenangkan.

Namun, semakin banyaknya pajangan, maka akan semakin besar juga peluang debu untuk menempel.

Sebaiknya, pilih dekorasi ruangan yang tidak menyebabkan alergi debu pada anak, seperti pajangan minimalis.

9. Jangan Pakai Karpet

Ilustrasi Karpet (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Karpet (Orami Photo Stock)

Jika Moms menggunakan karpet sebagai alas bermain Si Kecil, sebaiknya hindari mulai sekarang.

Hal ini karena bahan karpet yang umumnya terbuat dari wol dapat menjadi sarang debu yang cukup banyak, apalagi Moms jarang membersihkannya.

10. Memasang Penyaring Udara

Air Purifier
Foto: Air Purifier (Usatoday.com)

Sebaiknya dalam usaha meminimalisir alergi debu pada anak, Moms harus memasang air purifier di kamar anak.

Penyaring udara ini bermanfaat untuk membersihkan udara, mencegah tumbuhnya bakteri dan jamur, serta menghilangkan bau.

11. Tidak Memelihara Hewan

Bulu dari hewan peliharaan seperti kucing, anjing, atau hamster pun bisa menyebabkan alergi.

Solusinya, selalu rutin memandikan, membersihkan, dan merawatnya ke dokter hewan.

Kebersihan kandangnya juga harus diperhatikan secara rutin ya, Moms!

Baca Juga: 11 Makanan Sumber Alergi yang perlu Diwaspadai, Catat!

Cara Mencegah Alergi Debu

Ilustrasi Vakum (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Vakum (Orami Photo Stock)

Tempat tidur adalah tempat berkembang biak yang ideal untuk tungau debu.

Biasanya suhu dan kelembapan sempurna bagi tungau untuk berkembangbiak.

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan agar tempat tidur bebas dari tungau debu:

  • Gunakan bed cover anti alergi pada kasur, box spring, dan bantal: Pakai penutup resleting pada bed cover atau bantal.
  • Cuci semua bagian tempat tidur dengan air panas setidaknya seminggu sekali: Termasuk seprai, sarung bantal, selimut, dan bed cover. Keringkan di pengering panas atau di bawah sinar matahari.

Berbeda dengan alergen luar seperti serbuk sari, Moms dapat mengendalikan tungau debu dengan beberapa langkah penting:

  • Gunakan AC atau dehumidifier untuk menjaga kelembaban relatif di rumah antara 30 dan 50%.
  • Beli filter udara partikulat efisiensi tinggi (HEPA).
  • Beli boneka mainan yang bisa dicuci, dan sering-seringlah dicuci. Jauhkan boneka mainan dari tempat tidur.
  • Rutin membersihkan debu dengan handuk atau pel yang lembap atau diminyaki, untuk membantu meminimalkan jumlah debu dan mencegahnya menumpuk.
  • Vakum secara teratur menggunakan penyedot debu dengan filter HEPA. Namun, jika Moms punya alergi tungau debu parah, minta orang lain melakukan ini.
  • Bersihkan gorden dan furnitur berlapis kain sesering mungkin.
  • Ganti karpet dengan kayu, ubin, linoleum, atau lantai vinil, jika memungkinkan.

Itu dia Moms berbagai informasi mengenai alergi debu. Mulai sekarang lebih waspada, ya!

  • https://acaai.org/allergies/types/dust-allergy
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dust-mites/symptoms-causes/syc-20352173#
  • https://www.healthline.com/health/allergies/dust-mites#What-is-a-dust-mite-allergy?
  • http://asthmaandallergies.org/asthma-allergies/dust-mite-allergy/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2674017/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.