Apakah Boleh, Bayi Makan Belut?
Belut dikenal sebagai jenis ikan yang panjang menyerupai ular, sangat licin dan cukup sulit untuk ditangkap. Meskipun begitu olahan belut cukup populer di Indonesia dan berbagai negara lainnya seperti Jepang dan Korea.
Alasannya tidak lain karena belut menawarkan banyak manfaat kesehatan. Namun, bolehkah bayi makan belut?
Ini Waktu dan Manfaat Bayi Makan Belut
Konsumsi Belut Untuk Bayi
Foto: smithsonianmag.com
Habitat belut asli Amerika diketahui telah tercemar oleh PCB (polychlorinated biphenyls). Namun, sampai saat ini FDA tidak memasukkan belut sebagai jenis ikan yang dianggap berbahaya untuk dikonsumsi.
Individu yang berisiko tinggi seperti bayi, anak-anak, wanita hamil, ibu menyusui dan wanita usia subur di Amerika tetap diperbolehkan mengonsumsi belut dengan catatan tidak lebih dari 1 kali per bulan hingga 4 kali per tahun, tergantung pada wilayah tempat tinggal mereka.
Sementara di Indonesia hingga saat ini belum ada penelitian yang menganjurkan ataupun melarang bayi makan belut. Selain itu, belut dari Indonesia dianggap masih aman untuk dikonsumsi, selama diolah dengan benar dan benar-benar matang. Bahkan belut asli Indonesia banyak diekspor ke berbagai negara di dunia.
Baca Juga: Dijamin Enak dan Si Kecil Suka! Ini 5 Olahan Seafood Favorit Anak
Kapan Bayi Boleh Makan Belut?
Foto: japanbyjapan.com
American Academy of Pediatrics (AAP) Bagian Alergi dan Imunologi mengungkapkan bahwa sebagian besar bayi, termasuk bayi dengan eksim ringan atau memiliki riwayat keluarga yang alergi makanan dan asma, dapat mulai makan makanan sejenis ikan dan makanan laut lainnya setelah diperkenalkan dengan beberapa makanan seperti sereal, sayuran, dan buah-buahan tanpa menunjukkan reaksi alergi.
Akan tetapi, untuk bayi dengan kondisi tertentu seperti eksim sedang hingga berat, menunjukkan reaksi alergi langsung terhadap makanan, dan pernah didiagnosis alergi makanan, tidak diperbolehkan mulai makan makanan yang dapat memicu alergi kecuali atas izin dari dokter.
Baca Juga: 7 Makanan Sumber Protein untuk Bayi 6-12 Bulan
Manfaat Kesehatan Belut Untuk Bayi
Foto: culture.pl
Seperti yang disebutkan di atas, belut mengandung banyak manfaat kesehatan, baik untuk orang dewasa ataupun bayi. Beberapa manfaat tersebut antara lain:
1. Sumber Protein
Dalam laman Mom Junction disebutkan bahwa kandungan protein dalam belut mencapai 18,4 gram per 100 gram sajian. Seperti yang Moms ketahui, protein sangat dibutuhkan bayi untuk membantun sel-sel dalam tubuhnya.
2. Kaya Akan Vitamin
Belut liar ataupun budidaya di Indonesia telah terbukti kaya akan kandungan nutrisi, protein, lemak, vitamin A dan vitamin E.
Vitamin E sangatlah penting untuk sistem kekebalan tubuh dan membantu sel dalam melawan infeksi akibat radikal bebas. Menurut NIH, bayi yang telah berusia minimal 6 bulan hingga 1 tahun membutuhkan asupan vitamin E harian sekitar 6 mg (9 IU).
Sementara kebutuhan vitamin A untuk bayi adalah 400 mcg per hari hingga usia 6 bulan dan 500 mcg per hari ketika mencapai usia 7 - 12 bulan.
“Vitamin A memiliki peran penting dalam pembentukan dan pemeliharaan jantung, paru-paru, ginjal, dan organ vital lainnya,” kata Dr. Sherry Ross, pakar kesehatan wanita di Providence Saint John’s Health Center di Santa Monica, California, seperti dikutip dari Live Science.
Baca Juga: Cari Tahu Pentingnya Memberikan Protein Hewani saat MPASI Pertama
3. Membantu Pembentukan DNA dan Hemoglobin
Menurut healthbenefitstimes.com, cobalamine pada belut sangat penting untuk pembentukan DNA dalam tubuh. Sedangkan kandungan vitamin B12 dan zinc penting untuk proses pembelahan sel serta mencegah anemia pada bayi.
4. Baik Untuk Kesehatan Tulang
Mulai mengajarkan bayi makan belut dapat mendukungnya memiliki gigi dan tulang yang sehat. Hal ini dikarenakan belut memiliki kandungan fosfor yang cukup tinggi, yang juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan gusi serta enamel gigi.
Jadi, belut ternyata mengandung berbagai manfaat kesehatan dan boleh dikonsumsi bayi ya, Moms. Namun, jangan lupa untuk selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum membiarkan bayi makan belut ataupun makanan pemicu alergi lainnya.
RGW
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.