25 April 2018

Bagaimana Mengatasi Cacar Air Pada Bayi?

Jika sudah terkena cacar air, biasanya bayi cenderung menjadi rewel karena merasa gatal dan sakit.

Cacar air merupakan infeksi virus yang menyebabkan munculnya ruam gatal di seluruh tubuh dan gejala seperti flu. Bukan hanya orang dewasa, cacar air pada bayi juga cukup sering terjadi.

Jika sudah terkena cacar air, biasanya bayi cenderung menjadi rewel karena merasa gatal dan sakit. Namun, Moms tidak perlu khawatir karena cacar air dapat diobati.

Kebanyakan kasus cacar air tidak membutuhkan penanganan serius atau bahkan tidak membutuhkan perawatan sama sekali. Kecuali perawatan untuk gejala-gejala yang menyertai.

Umumnya, dokter juga tidak akan memberikan antibiotik kepada penderita cacar air, kecuali jika ditemukan adanya infeksi akibat bakteri. Lalu bagaimana cara mengatasi cacar air pada bayi?

Penanganan Cacar Air Pada Bayi

Penyebab dari cacar air merupakan virus, jadi antibotik tidak dapat digunakan untuk mengobatinya. Namun, antibiotik terkadang dibutuhkan jika bakteri menginfeksi luka akibat cacar air. Hal ini biasa terjadi pada anak-anak karena mereka cenderung menggaruk ruam cacar air yang terasa gatal di tubuhnya.

Selain itu, obat antiviral mungkin diresepkan untuk penderita cacar air yang berisiko mengalami komplikasi. Keputusan untuk menggunakannya tergantung pada usia dan kesehatan si kecil, tingkat infeksi, dan waktu pengobatan. Dokter akan memberitahukan pada Moms apakah obat tersebut tepat untuk digunakan si kecil.

Baca Juga : Mengenal Cacar Air Pada Anak, Penyebab dan Penanganannya

Membantu si Kecil Merasa Lebih Nyaman

Tidak semua kasus cacar air, termasuk pada bayi dan anak-anak, membutuhkan pengobatan antibiotik.

Maka dari itu, untuk membantu membuat si kecil lebih nyaman selama terkana cacar air, Moms dapat membantu meredakan rasa gatal, demam, dan rasa tidak nyaman si kecil dengan cara-cara seperti berikut ini:

1. Pastikan si kecil minum lebih banyak cairan untuk menghindari dehidrasi,

2. Gunakan parasetamol untuk membantu mengurangi rasa sakit dan tidak nyaman pada si kecil,

3. Pakaikan sarung tangan daan kaus kaki pada si kecil saat malam hari agar ruam di tubuhnya tidak digaruk,

4. Potong kuku si kecil agar tidak menimbulkan infeksi saat mencoba menggaruk ruam cacar air di tubuhnya,

5. Gunakan krim pendingin atau gel dari apotek,

6. Tepuk-tepuk kulitnya saat terasa gatal (jangan digosok-gosok atau dielus),

7. Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat untuk membantu mengurangi rasa gatal si kecil.

Perlu diingat bahwa Moms tidak boleh memberikan aspirin pada si kecil saat terkena cacar air. Salah satu alasannya karena berpotensi menyebabkan sindrom Reye, penyakit langka namun serius yang dapat menyebabkan kegagalan hati hingga kematian.

Ruam cacar air juga terasa sangat gatal. Oleh karena itu, sebisa mungkin Moms harus dapat menghindarkan si kecil dari goresan untuk mencegah kulit menjadi lecet dan mengalami infeksi yang serius.

Dalam perawatan cacar air pada bayi, mencegah infeksi bakteri merupakan hal yang sangat penting. Selain memakaikan sarung tangan dan memotong kuku si kecil, menjaga kebersihan kuku dan tangan si kecil juga tidak kalah penting untuk menghindari infeksi pada luka cacar air.

Apakah Cacar Air Dapat Dicegah?

American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan bahwa cara terbaik untuk melindungi bayi dari cacar air selama tahun pertama kehidupannya adalah menjauhkannya dari anak-anak yang terkena penyakit menular tersebut.

Setelah si kecil berusia 12 hingga 15 bulan, pastikan Moms mengajak si kecil untuk mendapatkan dosis pertama vaksin cacar air. Dimana dosis kedua dapat diterima si kecil saat berusia antara 4 hingga 6 tahun.

(RGW)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.