Kenali Aneka Ragam Motif dan Filosofi Batik Madura, Yuk!
Jika ditilik ke belakang, batik Madura ternyata sudah dikenalkan sejak abad ke-17, lho.
Jadi perihal batik, jangan melulu terpaku pada kota Solo, Yogyakarta, dan Pekalongan, ya!
Di abad tersebut, Raden Azar yang merupakan penasehat spiritual di lingkungan Kerajaan Pamekasan adalah orang pertama yang menggunakan batik Madura.
Nah, sejak saat itu, batik mulai diperbincangkan dan disebarluaskan di daerah Madura.
Hingga saat ini, batik Madura masih menjadi khas daerah tersebut, dan umum dibawa sebagai buah tangan.
Sejarah Awal Batik Madura
Bisa dibilang, batik dari daerah-daerah di Indonesia merupakan warisan budaya yang menjadi kearifan lokal hingga kini.
Seperti penjelasan singkat di awal, batik Madura pertama kali dipakai oleh penasehat spiritual di lingkungan Kerajaan Pamekasan di abad ke-17.
Dalam awal perjalanannya hingga kini, batik Madura banyak dipengaruhi motif batik Yogyakarta dan Solo.
Adanya kesamaan motif kain batik Madura dan Yogyakarta bisa terjadi akibat adanya hubungan darah antara raja Mataram dengan para pembesar di Madura.
Setelah mengetahui silsilah atau sejarah awal batik madura, sekarang Moms perlu tahu apa saja motif batik yang kini dijual di daerah tersebut.
Baca juga: Menelisik Filosofi dan Ragam Motif Batik Pekalongan
Beragam Motif Indah Batik Madura
Untuk mengetahui lebih jauh, ini berbagai motif batik Madura dan ciri khasnya masing-masing, dilansir dari website Info Batik:
1. Batik Asli Madura Motif Lancor
Batik motif lancor ini menjadi motif asli Kabupaten Pamekasan, yang merujuk pada berada di alun-alun kota.
Batik ini menggunakan pewarna napthol dan remasol. Napthol sendiri adalah zat pewarna sintetis, untuk memberikan warna biru dan merah.
Sementara pewarna remasol bersifat larut dalam air, dengan ketahanan luntur yang baik. Pewarna ini juga memiliki daya tarik yang rendah.
Pewarna remasol dalam batik lancor biasanya digunakan untuk memberikan warna kuning, merah mawar, hijau, hingga jingga.
2. Batik Asli Madura Motif Serat Kayu
Motif kedua adalah serat kayu, yang merupakan motif asli Kecamatan Proppo bagian selatan.
Batik ini dibuat dengan melapisi motif dengan malam (lilin khusus). Tujuannya agar bagian atau motif tidak terkena zat pewarna.
Setelah itu, kain dilipat menjadi ukuran 20 sentimeter dan diletakkan di atas lincak.
Lipatan-lipatan kain kemudian akan ditekan-tekanan, hingga malam pecah dan membentuk garis-garis yang serupa dengan serat kayu.
3. Batik Asli Madura Motif Serat Batu
Motif selanjutnya adalah serat batu, yang sekilas hampir terlihat serupa dengan serat kayu.
Keduanya terlihat mirip karena memiliki kemiripan dari segi warnanya. Perbedaan utama terletak pada corak motifnya.
Pembuatanya dilakukan dengan menyatukan dan meremas-remas kain, kemudian dicelupkan pada pewarna.
Prosesnya dilakukan menggunakan warna asal, sehingga corak membentuk garis-garis seperti serat batu.
4. Batik Asli Madura Motif Mata
Motif yang terakhir adalah mata. Sama dengan batik lancor, motif ini juga berasal dari daerah Pamekasan.
Mungkin Moms bertanya, mengapa diberi nama motif mata? Hal tersebut dikarenakan, mata burung perkutut sebagai objek utamanya.
Batik ini memiliki warna dominan, yaitu kuning, hijau, dan merah muda.
Sampai di sini, batik motif mana yang ingin Moms beli?
Baca juga: 7 Ragam Motif Batik Solo dan Maknanya, Cocok untuk Hadiah Kerabat!
Filosofi Batik Madura
Batik menjadi salah satu warisan budaya yang tidak ternilai harganya. Ada beberapa daerah di Indonesia yang memiliki tradisi membatik, salah satunya adalah Madura.
Jenisnya sendiri digolongkan menjadi 2 bagian, yaitu batik pedalaman dan batik pesisir.
Nah, batik Madura sendiri menjadi satu jenis batik pesisir, yang memiliki keindahan tersendiri.
Sayangnya, batik dari daerah tersebut belum dikenal luas di seluruh daratan Indonesia hingga kini.
Batik di daerah tersebut bisa dibilang belum seterkenal batik dari darah Yogyakarta, Solo, dan Pekalongan.
Batik Madura umumnya memiliki warna berani dan tegas, seperti merah, biru, kuning, dan hijau.
Berbagai motif yang disajikan terinspirasi dari ayam bekisar, gerbong keraton, hingga karapan sapi.
Berbagai motif tersebut menjadikan batik Madura berbeda dari corak batik di daerah lainnya.
Bisa dibilang, sejumlah motif tersebut merupakan representasi dari kehidupan masyarakat Madura yang dekat dengan alam.
Selain ayam bekisar, gerbong keraton, dan karapan sapi, batik Madura juga memiliki corak tumbuhan dan binatang lainnya.
Baca juga: Rayakan Hari Batik Nasional, Ini 7+ Motif Batik Cantik yang Ada di Indonesia!
Mampu Bertahan hingga Puluhan Tahun
Dilansir dari DMO.or.id, batik Madura dinilai mampu bertahan hingga puluhan tahun lamanya.
Bukan hanya kainnya saja, warna batik cenderung tahan lama, karena menggunakan pewarna alami yang berkualitas.
Bahkan, batik ini dinilai memiliki warna yang semakin cerah seiring dengan berjalannya waktu.
Tenang saja, batik Madura dinilai tidak akan mengalami masalah luntur pada warna atau motifnya selama penggunaan.
Selain dari jenis kain dan pewarna yang awet, proses pembuatan batik tulis Madura dilakukan secara teliti dan hati-hati.
Setiap lembaran batik yang dibuat, dihiasi dengan motif indah dan tidak sembarangan.
Masing-masing memiliki arti dan warna berbeda dengan maknanya masing-masing.
Setiap desain melambangkan makna yang mendalam dari filosofi masyarakat setempat.
Jika Moms adalah salah satu kolektor batik Nusantara, rasanya belum lengkap jika tidak mengoleksi batik khas Madura.
Coba masukkan batik ini dalam daftar koleksi ya, Moms!
Kombinasi warna cerah dan motif alam yang berbeda akan memberikan nuansa dan keindahan tersendiri saat dipakai.
- https://www.infobatik.com/motif-batik-asli-madura/
- https://www.dmo.or.id/5-motif-batik-madura/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.