Ini Berbagai Fakta Mengenal Batu Meteor atau Bintang Jatuh
Jika membahas mengenai benda langit, salah satu yang mungkin jadi hal yang menarik untuk dibahas adalah batu meteor.
Sederhananya, batu meteor atau meteorit adalah batu yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa. Meski tergolong sebagai batu, akan tetapi mereka tidak seperti batu yang ada di Bumi.
Sebagian besar di antaranya jauh lebih tua dari Bumi dan mereka mungkin sebelumnya menjadi bagian dari benda langit lain. Misalnya bagian planet lain, asteroid, atau mungkin komet.
Beberapa meteorit bahkan mengandung partikel kecil yang terbentuk di sekitar bintang lain yang ada sebelum Matahari tercipta.
Karena meteorit adalah bagian kuno dari benda langit, ilmuwan mengandalkannya untuk mendapatkan informasi tentang sejarah tata surya.
Studi tentang batu meteor telah membantu umat manusia memahami awal mula tata surya.
Seperti asal usul terbentuknya planet dan asteroid dan bagaimana dampak meteorit besar telah mengubah sejarah dan kehidupan Bumi di masa lampau.
Baca Juga: Urutan Planet dalam Tata Surya, Yuk Ajarkan pada Si Kecil!
Seperti Apa Batu Meteor?
Foto Meteor Masuk ke Atmosfer Bumi (britannica.com)
Ketika meteoroid memasuki atmosfer bagian atas bumi, ia memanas karena gesekan dari udara. Panas in kemudian menyebabkan gas di sekitar meteoroid bersinar terang, dan sebuah meteor muncul.
Inilah ciri-ciri batu meteor, yakni bersinar terang sebelum akhirnya menghantam permukaan Bumi.
Oleh karena itu, meteor sering disebut sebagai bintang jatuh atau bintang jatuh karena ekor cahaya terang yang mereka ciptakan saat melewati langit.
Semakin cepat dan semakin besar meteor, semakin terang dan lama ia bisa bersinar. Meteor terkecil hanya bersinar selama sekitar satu detik sementara meteor yang lebih besar dan lebih cepat dapat terlihat hingga beberapa menit.
Meteor bisa muncul dalam berbagai warna, tergantung pada komposisi kimia batuan ruang angkasa dan udara yang dilaluinya.
Misalnya, batu meteor dengan kandungan besi tinggi, misalnya, akan tampak kuning. Sementara batu meteor dengan kandungan kalsium tinggi dapat muncul sebagai seberkas cahaya ungu.
Urutan yang tepat adalah sebelum meteor, benda angkasa lebih kecil dari asteroid disebut Meteoroid. Kemudian setelah memasuki atmosfer bumi disebut dengan Meteor.
Sementara saat atmosfer meteorid tidak habis dan sampai ke permukaan bumi disebut dengan meteorit.
Baca Juga: 7 Tempat Terbaik untuk Melihat Gerhana Bulan Bersama Si Kecil
Dari Mana Batu Meteor Berasal?
Foto Meteor (discovermagazine.com)
Semua batu meteor berasal dari dalam tata surya dan kebanyakan dari mereka adalah pecahan asteroid yang pecah sejak lama di sabuk asteroid di antara Mars dan Jupiter.
Fragmen semacam ini mengorbit Matahari selama beberapa waktu, seringkali jutaan tahun, sebelum akhirnya bertabrakan dengan Bumi.
Meteorit bisa sangat besar dan yang terbesar yang pernah ditemukan beratnya sekitar 60 ton.
Namun, beberapa ilmuwan juga telah menemukan batu meteor yang berukuran cukup kecil, seukuran kerikil pantai atau bahkan butiran pasir.
Nah, berikut ini adalah benda langit yang menjadi tempat asal batu meteor:
1. Asteroid
Sebagian besar meteorit adalah pecahan asteroid yang hancur.
Asteroid adalah benda berbatu yang sebagian besar ditemukan di sabuk asteroid, antara Mars dan Jupiter.
Jupiter adalah planet terbesar di tata surya, dan gravitasinya sangat kuat.
Asteroid, yang jauh lebih kecil dari planet, terkadang ditarik keluar dari sabuk asteroid oleh gaya gravitasi Jupiter.
Banyak dari asteroid ini kemudian melakukan perjalanan menuju tata surya bagian dalam, di mana mereka akhirnya bertabrakan dengan Bumi.
2. Planet
Sejumlah kecil meteorit adalah potongan-potongan batu dari permukaan planet lain.
Fragmen-fragmen ini kemungkinan besar terlempar dari planet-planet ketika mereka ditabrak oleh asteroid atau komet besar.
Orang-orang telah menemukan meteorit yang pasti berasal dari planet Mars.
Beberapa meteorit mungkin berasal dari Merkurius, tetapi para peneliti masih menyelidiki klaim ini.
3. Bulan
Batu bulan yang paling terkenal adalah yang dikumpulkan oleh astronot yang berjalan di Bulan. Namun, potongan-potongan kecil Bulan juga kadang-kadang mencapai Bumi sebagai meteorit.
"Meteorit bulan" seperti itu identik dalam komposisi dengan batuan bulan astronot, meskipun mereka berasal dari lokasi yang berbeda, bahkan mungkin dari sisi jauh Bulan, yang tidak pernah menghadap Bumi.
4. Komet
Batu meteor yang masuk ke Bumi mungkin juga berasal dari komet.
Benda langit ini terbuat dari debu, batu, dan es. Komet biasanya ditemukan di bagian terluar tata surya, di luar orbit planet Neptunus.
Para ilmuwan telah mengidentifikasi beberapa meteorit yang mungkin merupakan pecahan dari inti batu komet.
Jadi jika anak bertanya batu meteor terbuat dari apa, maka Moms dan Dads bisa menjawabnya dari empat benda langit ini.
Baca Juga: Proses Terjadinya Gerhana Matahari, Yuk Kenalkan pada Si Kecil!
Fenomena Hujan Meteor
Foto Hujan Meteor (detik.net.id)
Para ilmuwan memperkirakan bahwa sekitar 48,5 ton material meteorit jatuh ke Bumi setiap hari. Hampir semua materi menguap di atmosfer bumi, meninggalkan jejak terang yang disebut "bintang jatuh".
Beberapa meteor biasanya dapat dilihat pada malam tertentu dan terkadang jumlahnya meningkat secara dramatis. Nah, peristiwa ini disebut hujan meteor.
Hujan meteor terjadi setiap tahun atau secara berkala saat Bumi melewati jejak puing-puing berdebu yang ditinggalkan oleh komet.
Hujan meteor biasanya dinamai bintang atau konstelasi yang dekat dengan tempat meteor muncul di langit.
Mungkin yang paling terkenal adalah Perseid, yang mencapai puncaknya pada bulan Agustus setiap tahun.
Setiap meteor Perseid adalah bagian kecil dari komet Swift-Tuttle, yang mengorbit di dekat Matahari setiap 135 tahun.
Baca Juga: Proses Terjadinya Gerhana Bulan, Yuk Ajarkan pada Si Kecil!
Itulah yang perlu Moms dan Dads pahami mengenai batu meteor.
Fenomena langit seperti ini memang cukup mengesankan untuk diajarkan pada anak.
Bahkan terkadang dengan memahami alam semesta, ini bisa membuat anak merasa lebih terkoneksi dengan Sang Pencipta.
- https://education.nationalgeographic.org/resource/meteor
- https://solarsystem.nasa.gov/asteroids-comets-and-meteors/meteors-and-meteorites/overview/?page=0&per_page=40&order=id+asc&search=&condition_1=meteor_shower%3Abody_type
- https://www.amnh.org/exhibitions/permanent/meteorites/meteorites/what-is-a-meteorite
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.