Bayi Bisa Tertular Penyakit Gonore?
Kencing nanah atau gonore adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang bersifat serius namun bisa disembuhkan. Penularan gonore berlangsung melalui hubungan seksual, termasuk melalui anal atau oral, dan juga dari ibu hamil yang menginfeksi bayinya selama proses kelahiran. Masa inkubasi (waktu yang dibutuhkan infeksi untuk berkembang) biasanya 2 sampai dengan 10 hari setelah terpapar.
Bahaya Penyakit Gonore pada Ibu Hamil dan Bayi
Gonore bisa ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh penderita yang terinfeksi. Wanita yang sedang dalam kondisi hamil dan menderita penyakit gonore bisa menularkan infeksi tersebut pada bayinya selama persalinan. Jika gonore yang diderita wanita hamil tidak segera diobati, berbagai komplikasi akan muncul, seperti:
- Kemungkinan keguguran
- Persalinan prematur
- Air ketuban pecah sebelum waktunya
- Infeksi pada lapisan dinding dalam rahim (endometritis)
- Aborsi spontan
- Kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim)
Sedangkan untuk bayi yang lahir dari ibu dengan gonore berpotensi tertular. Selain bayi terkena gonore, lahir dari ibu dengan gonore juga membuat mereka berpotensi terserang penyakit, antara lain:
- Pink eye (konjungtivitis)
- Infeksi pada aliran darah (sepsis)
- Radang sendi (arthritis)
- Infeksi kullit kepala
- Infeksi pada cairan dan jaringan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meningitis)
- Kebutaan
Gejala gonore pada bayi yang terinfeksi biasanya akan muncul pada 2 sampai dengan 5 hari setelah dilahirkan.
Penanganan Gonore
Gonore bisa diobati menggunakan antibiotik yang aman untuk dikonsumsi selama kehamilan. Pengobatan juga perlu dilakukan kepada pasangan Mama. Bukan hanya itu, suami istri yang sedang dalam masa terapi pengobatan juga tidak boleh melakukan hubungan seksual sampai pengobatan benar-benar selesai dan dinyatakan tidak lagi mengidap infeksi gonore.
Jika Mama merasakan gejala-gejala seperti terjangkit gonore maupun penyakit menular seksual lainnya, segera pergi ke rumah sakit atau berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan dengan dokter dan tes laboratorium. Tes laboratorium akan dilakukan menggunakan sampel berupa lendir dari leher rahim. Jika memang Mama dinyatakan positif gonore, maka tes tersebut akan diulang dalam 2 sampai dengan 4 pekan.
Selanjutnya Mama juga perlu melakukan tes jika Mama terinfeksi gonore atau penyakit menular seksual lain pada masa kehamilan. Tes dilakukan saat kunjungan pemeriksaan kehamilan pertama dan diulangi saat trismester akhir kehamilan. Pemeriksaan juga harus dilakukan oleh kedua belah pihak, Mama dan pasangan, untuk mencegah kemungkinan penyakit seksual menular kembali didapatkan dari pasangan yang tidak diobati.
Penanganan penularan gonore pada bayi yang lahir dari ibu dengan gonore adalah dengan mengobati matanya segera setelah lahir guna mencegah terjadinya infeksi. Jika infeksi mata berkembang, maka bayi harus diobati menggunakan antibiotik.
Nah, jika sekarang Mama dalam kondisi hamil, jangan ragu maupun malu untuk membicarakan masalah penyakit gonore pada dokter. Dengan begitu, Mama bisa mendapatkan pemeriksaan, pengujian, dan pengobatan yang tepat. Mengobati gonore sesegera mungkin berpotensi mengurangi terjadinya komplikasi pada buah hati tercinta.
(RGW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.