Bayi Dehidrasi, Apa yang Harus Dilakukan?
Dehidrasi pada bayi adalah salah satu kondisi yang berbahaya. Jika Moms terbiasa melihat Si Kecil lincah bergerak, namun saat bayi dehidrasi badan mungilnya hanya bisa tergolek tak berdaya. Hati ibu mana yang tak sedih?
Dehidrasi biasanya terjadi saat bayi tidak mengkonsumsi cukup cairan.
Tubuh manusia hampir 75 persen terdiri atas cairan, sehingga saat kekurangan cairan akan menyebabkan masalah besar dalam fungsinya.
Setiap hari, Si Kecil akan kehilangan cairan melalui buang air kecil, buang air besar, berkeringat, menangis, dan bahkan bernafas. Karena dehidrasi mempengaruhi seluruh tubuh, Moms dapat melihat gejala dehidrasi pada aktivitas Si Kecil.
Katherine O'Connor, MD, seorang dokter anak di Rumah Sakit Anak-Anak di Montefiore di New York City mengatakan, jika bayi dehidrasi, mereka cenderung tidak ingin bermain atau tersenyum. Mereka cenderung banyak tidur.
"Jika bayi bermain-main, melihat-lihat dan mengoceh, itu adalah pertanda bahwa dia tidak mengalami dehidrasi,” kata Katherine, seperti yang dikutip dari thebump.com
Apa Saja Gejala Dehidrasi?
Pict: Whattoexpect.com
Salah satu tanda bayi dehidrasi adalah penurunan jumlah popok basah.
Jika Si Kecil biasanya buang air kecil tiga atau empat kali sehari dan hanya pipis sekali sebelum tidur, dia mungkin mengalami dehidrasi. Periksa juga lidah, mulut, dan matanya.
Ketika bayi dehidrasi, lidah dan mulutnya terlihat kering dan matanya mungkin tampak cekung. “Anda bahkan mungkin memperhatikan saat dia menangis, tidak ada air mata,” ujar Katherine.
Baca Juga : 5 Dampak Buruk Dehidrasi Bagi Tubuh
Bagaimana Cara Mengobati Dehidrasi?
Pict: I-stock.com
Saat Moms melihat Si Kecil tidak banyak minum, saat diare atau muntah-muntah, pastikan Moms memberikan cairan penggantinya yang dilakukan secara konsisten sepanjang hari.
"Jangan langsung memberinya banyak minum, dia pasti menolak. Berikan cairan sedikit tapi sering agar membuatnya tetap terhidrasi,” tambah dia.
Selain memberikan air minum ataupun ASI dan susu formula, saat bayi dehidrasi Moms juga bisa memberikan minuman elektrolit yang aman untuk bayi. Ini akan membantu meningkatkan cairan di dalam tubuhnya.
Beberapa bayi memerlukan perawatan medis saat dehidrasi. Jika Si Kecil terlihat lesu dan gejala yang terlihat malah semakin parah meski sudah menambahkan cairan, sudah saatnya untuk memeriksakan Si Kecil ke dokter.
Si Kecil mungkin membutuhkan cairan infus agar mendapatkan kembali cairan di dalam tubuhnya.
Bagaimana Tindakan Pencegahannya?
Pict: Firstcry.com
1. Terus Susui Si Kecil
Jika menggunakan formula, berikan hingga 1-3 ons susu formula. Jika Anda menyusui, letakkan Si Kecil ke payudara setidaknya setiap dua atau tiga jam. Ini akan merangsangnya untuk terus meminum cairan dan tidak menyebabkan bayi dehidrasi.
2. Bangukan Si Kecil yang Sedang Tidur
Jika bayi Anda mengantuk, bangunkan dia untuk menyusui atau untuk menyedot botolnya jika sudah lebih dari tiga jam.
Seiring berlalunya waktu, Si Kecil mulai mengonsumsi lebih banyak susu setiap menyusui, jadi, dia bisa tidur lebih lama di antara waktu menyusui.
3. Jauhkan dari Panas yang Ekstrem
Usahakan untuk tidak membawa bayi Anda ke luar saat cuaca terlalu panas atau lembab. Jika harus, jaga Si Kecil di tempat teduh dan sedingin mungkin.
Bayi juga bisa kepanasan di dalam ruangan yang panas dan pengap. Usahakan agar bayi Anda nyaman dan terus menyusui sesering mungkin untuk mengganti cairan yang hilang.
4. Cegah Penyebaran Kuman yang Bisa Menyebabkan Penyakit
Cuci tangan Anda sesering mungkin, terutama sebelum menyiapkan botol susu dan setelah mengganti popoknya.
Anda juga dapat mengingatkan anggota keluarga dan teman-teman untuk mencuci tangan dan meminta mereka untuk tidak berkunjung saat sedang, terutama jika Si Kecil baru lahir.
Baca Juga : Ternyata Ini 3 Alasan Mengapa Penderita Diabetes Tidak Boleh Terkena Dehidrasi
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Pict: Yahoo.com
Kondisi bayi dehidrasi bisa makain parah jika tidak ditangani dengan segera. Terus pantau perkembangan Si Kecil saat terjadi gejala dehidrasi.
Langsung hubungi dokter jika Si Kecil berusia di bawah tiga bulan dan juga terlihat demam, tidak menyusui dengan baik, fontanelle atau ubun-ubun cekung, muntah setelah makan atau menyusui selama dua kali berturut-turut dan mengalami diare lebih dari delapan jam.
Pastikan kondisi bayi dehidrasi tidak terjadi pada Si Kecil, apalagi saat musim kemarau seperti kali ini. Tingkatkan kualitas dan kuantitas ASI Anda meskipun Si Kecil sudah mulai MPASI ya Moms.
(FAR/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.