Bayi Jarang Menangis dan Cenderung Pendiam, Normalkah?

Daftar isi artikel
Sebagai orang tua baru, Moms pasti memiliki banyak kekhawatiran. Apalagi ketika bayi jarang menangis. Lantas, normalkah jika bayi jarang menangis dan cenderung pendiam?
Kebanyakan bayi baru lahir lebih sering menangis hampir sepanjang hari.
Namun, beberapa bayi justru masuk kategori bayi jarang menangis dan lebih pendiam.
Lantas, apa saja yang bisa menyebabkan bayi jarang menangis dan pendiam? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini Moms!
Penyebab Bayi Jarang Menangis dan Pendiam

Menangis adalah cara bayi untuk berkomunikasi dengan orang sekitarnya, serta caranya berekspresi ketika ada sesuatu yang tidak nyaman.
Alasan bayi menangis biasanya untuk memberi tahu bahwa dia lapar, mengantuk, kedinginan atau kepanasan.
Menangis juga menjadi cara bayi untuk berkomunikasi ketika popoknya basah, merasa tidak nyaman, takut, atau bosan dan sekadar ingin digendong.
Oleh karena itu, bayi menangis adalah hal yang normal. Namun bagaimana bila bayi jarang menangis, tenang, dan bahkan pendiam?
Berikut ini adalah penyebabnya, yuk disimak, Moms!
1. Kepribadian yang Dipengaruhi Faktor Genetik
Meskipun tidak banyak yang diketahui tentang bagaimana gen dapat memengaruhi kepribadian bayi.
Melansir laman Raising Children, dijelaskan bahwa faktor genetik dapat menyebabkan bayi memiliki kepribadian yang berbeda, termasuk dengan saudara kandungnya sendiri.
Maka dari itu, bayi jarang menangis bisa jadi karena kepribadiannya yang sudah terbentuk sedemikian rupa.
Faktor genetik tersebut dapat mempengaruhi temperamen bayi, yang merupakan aspek dasar dari kepribadian yang cenderung tetap konsisten sepanjang kehidupannya.
Bayi dengan temperamen yang lebih tenang atau lebih pendiam mungkin tidak menangis sebanyak bayi dengan temperamen yang lebih reaktif atau sensitif.
Namun, penting juga untuk diketahui bahwa perilaku bayi seperti menangis tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik saja, tetapi juga oleh faktor lingkungan dan interaksi mereka dengan orang tua atau pengasuh.
2. Perubahan Kepribadian karena Perkembangan Sosial dan Emosional Bayi
Ketika seorang bayi jarang menangis dan lebih diam saat usia 2-14 bulan, mungkin pertanda bahwa dia membutuhkan perhatian khusus dan kontak pribadi lebih sering.
Terutama jika saudaranya cenderung aktif.
Hal ini juga harus menjadi perhatian Moms, terutama bila sebelumnya ia merupakan bayi yang aktif dalam bergerak dan berbicara.
Dia membutuhkan Moms untuk menunjukkan bagaimana bersikap aktif dan terlibat dalam kegiatan di lingkungannya.
Jika tidak didampingi untuk membantu meningkatkan kepribadiannya, bayi jarang menangis dan pendiam dapat tumbuh menjadi anak yang pemalu dan introvert di masa depan.
3. Gejala Dini Sindrom Down
Bayi dengan Down syndrome mungkin memiliki hipotonia (kelemahan otot), yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk menangis dengan kuat.
Jadi, mereka mungkin lebih tenang dan kurang reaktif dalam beberapa situasi, yang bisa mengurangi frekuensi dan intensitas tangisan.
Menurut National Down Syndrome Society, hipotonia adalah ciri umum pada individu dengan Down syndrome, yang bisa memengaruhi semua otot dalam tubuh, termasuk yang digunakan untuk menangis.
4. Kelesuan karena Sakit atau Terserang Infeksi
Bayi jarang menangis dan pendiam yang terjadi secara tiba-tiba juga dapat menjadi pertanda kelesuan.
Biasanya, disebabkan oleh infeksi serius seperti flu atau meningitis.
Jika bayi bayi jarang menangis dan pendiam, serta lebih banyak tidur dibandingkan biasanya.
Bahkan sulit bangun pada jadwal-jadwal menyusu, sangat disarankan untuk segera menghubungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
5. Gejala Hipotiroid
Kelenjar tiroid membantu berjalannya metabolisme tubuh.
Maka ketika bayi memproduksi hormon tiroid yang terlalu banyak atau terlalu sedikit, itu dapat memengaruhi aktivitas dan perilaku mereka.
Melansir laman TEXAS Health and Human Services, bayi yang mengidap hirotiroid tanpa diobati dapat menjadi pasif dan pendiam.
Tetapi ketika hormon yang dibutuhkan tubuh bayi diganti melalui terapi, mereka biasanya mulai memiliki lebih banyak energi dan menjadi lebih aktif.
Namun, tidak semua bayi jarang menangis dan pendiam mengidap hipotiroid
Kecuali jika sama sekali tidak menunjukkan gejala-gejala lainnya seperti kuning, tangisan yang terdengar parau, nafsu makan buruk, hernia umbilikalis, sembelit, dan pertumbuhan tulang yang lambat.
6. Tempramen Bayi
Bayi jarang menangis pada 2 minggu pertama kelahiran adalah hal normal, karena ia masih suka tidur.
Lambat laun, ia akan semakin sering bangun, sehingga akan menangis lebih banyak.
Kendati demikian, ternyata ada pula bayi yang tenang, pendiam, dan jarang menangis. Hal ini tergantung pada temperamen sang bayi.
Temperamen akan menunjukkan bagaimana bayi bereaksi terhadap sekitarnya, serta bagaimana ia mengekspresikan emosi maupun kebutuhannya.
Temperamen ditentukan secara biologis dan berpengaruh besar terhadap perkembangan bayi.
Selama menurut dokter tidak ada masalah kesehatan berarti, maka bisa jadi bayi jarang menangis karena ia termasuk ke dalam temperamen yang mudah atau easy.
Akan tetapi, Moms harus berhati-hati dalam merawat bayi dengan tipe temperamen seperti ini.
Pasalnya, jika Si Kecil suka menangis, Moms jadi tahu kapan ia membutuhkan Moms.
Sementara pada bayi dengan temperamen easy, Moms bisa saja menganggap Si Kecil anteng, padahal ia sebenarnya membutuhkan sesuatu atau merasa tidak nyaman.
7. Dehidrasi
Dehidrasi pada bayi dapat memengaruhi banyak aspek dari kesehatan dan perilaku mereka, termasuk frekuensi menangis.
Melansir laman Mayo Clinic, salah satu tanda dehidrasi pada bayi adalah mereka menjadi kurang aktif atau rewel dan bisa jadi jarang menangis atau menangis dengan air mata yang sedikit atau tanpa air mata.
Dehidrasi pada bayi bisa terjadi karena berbagai alasan, termasuk tidak mendapatkan cukup ASI, diare, atau muntah yang berlebihan.
Ketika bayi kekurangan cairan, mereka mungkin tidak memiliki energi yang cukup untuk berinteraksi, bermain, atau bahkan menangis.
Dehidrasi yang serius adalah kondisi medis darurat yang memerlukan penanganan segera untuk menggantikan kehilangan cairan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Oleh karena itu, sangat penting bagi Moms untuk mengenali tanda-tanda awal dehidrasi dan memastikan bahwa bayi mereka mendapatkan asupan cairan yang cukup, terutama jika bayi sedang sakit atau lingkungan sangat panas.
Gejala Penyerta Kondisi Bayi Jarang Menangis yang Patut Diwaspadai

Bayi jarang menangis memang merupakan hal wajar terjadi, terutama bila dipengaruhi tempramen dan kepribadiannya.
Namun, Moms harus segera bawa ia ke dokter bila bayi jaranng menangis dan menunjukkan gejala yang harus diwaspadai, termasuk:
1. Bayi Kurang Aktif
Bila bayi jarang menangis, terlihat lemah, letih, lesu, sering mengantuk, dan bahkan tidur lebih lama dari biasanya.
Terkadang bayi juga jadi malas bermain atau tidak merespons saat diajak berbicara dan bermain.
2. Tidak Nafsu Makan atau Malas Menyusu
Bayi biasanya menyusu setiap 2-4 jam.
Jika bayi jarang menyusu, terus tertidur, dan tidak mau menyusu walau sudah tiba waktunya menyusu, atau jika bayi muntah cukup banyak setelah menyusu, bisa jadi ini pertanda ia sedang sakit.
3. Berat Badan Turun
Bayi biasanya mengalami penurunan berat badan sebanyak 10% dari berat lahir pada minggu pertama kehidupannya.
Tapi berat badan bayi akan kembali seperti semula dalam waktu 2 minggu.
Jika berat badan bayi terus menurun atau berat badannya tidak bertambah dan tidak sesuai dengan usianya, maka kondisi ini juga perlu diperhatikan.
Moms juga perlu waspada dan segera membawa Si Kecil ke dokter apabila bayi jarang menangis dan mengalami gejala lain berupa:
- Demam
- Sesak napas
- Napas berbunyi
- Bibir terlihat kebiruan
- Kulit pucat dan teraba dingin
- Mata tampak cekung
- Jarang atau sama sekali tidak pipis
- Kejang
Jika bayi jarang menangis disertai beberapa gejala di atas, maka besar kemungkinan ia mengalami penyakit atau kondisi tertentu yang membutuhkan penanganan medis sesegera mungkin.
Baca Juga: Bayi Menolak Menyusu, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Itulah beberapa penyebab bayi jarang menangis dan pendiam yang perlu Moms ketahui.
Semoga bermanfaat, Moms!
- https://momlovesbest.com/newborn-doesnt-cry
- https://www.mumsnet.com/Talk/behaviour_development/106977-has-anyone-had-a-baby-that-hardly-cries-at-all
- https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/crying-baby-before-3-months-old/
- https://www.parents.com/baby/care/should-i-be-worried-that-my-newborn-isnt-crying/
- https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/crying-colic/Pages/Responding-to-Your-Babys-Cries.aspx
- https://raisingchildren.net.au/newborns/behaviour/understanding-behaviour/newborn-behaviour
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5494986/
- https://www.dshs.texas.gov/newborn-screening-program/newborn-screening-parent-resources/hypothyroidism-your-infant
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dehydration/symptoms-causes/syc-20354086
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Baca selanjutnya
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.